Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .
Apa Sih Fisika itu?: Sebuah Video Ilustrasi Bersuara Burung Perkukut yang Setia
Prof. Hendry Izaac Elim,
Fisikawan Indonesia dari timur
Presentasi ini di sadur dari hasil pidato pengukuhan Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D sebagai ahli fisika murni pertama Indonesia dari Indonesia bagian timur pada 7 Februari 2023 diusianya yang tidak muda lagi yaitu 54 tahun. Hal ini menunjukan bahwa untuk menjadi ilmuan fisika dunia bukan hal yang mudah atau sekedar membalik telapak tangan, tetapi sebuah kesabaran tingkat tinggi dengan kesetiaan yang hanya mengandal TUHAN SANG PENCIPTA (ELoHYM/ O GOD).
Video ini juga merupakan ekspresi terima kasih Prof. Elim pada para guru-guru fisika dan dosen-dosen fisika Indonesia maupun Singapore yang telah mengajar kami dengan susah payah. Misalnya Dr. Arif Hermanto, dan Prof. Muslim, Ph.D dari Fakultas MIPA UGM, Ph.D (almarhum) yang telah mendidik saya dengan sangat sabar dan keras untuk menyelesaikan skripsi fisika teori kuantum selama 2 tahun dari ~1993-1995. Prof. F.P. Zen, D.Sc. dari F MIPA, Jurusan Fisika, ITB yang telah mengajarkan kami berjuang lebih awal dari mulai kuliah S2 Fisika di ITB, sehingga kami dapat menyelesaikan megister sains Fisika hanya dalam waktu ~1 tahun 5 bulan. Prof. Ji Wei, Ph.D dari jurusan Fisika, National University of Singapore yang membantu kami mengerjakan seluruh riset fisika terdepan dengan metode multitasking.
Sumber dari publikasi pidato: ResearchGate, https://www.researchgate.net/publication/368296240_Pidato_Pengukuhan_Prof_Fisika_Universitas_Pattimura_oleh_Prof_HI_Elim_PhD_pada_7_Februari_2023
FISIKA selalu merupakan mata pelajaran momok (the most difficult or toughest module) di permukaan bumi ini. Ketika kami masih usia sekolah SMP dan SMA, Bapak dan ibu guru kami selalu mengajarkan mata pelajaran fisika dengan tidak menarik dan hanya berisi banyak pertanyaan yang masih belum paham tentang alam semesta ini. Oleh sebab itu kami sering menghindari untuk belajar pelajaran fisika ini.
Singkat cerita kesaksian ini, bersyukur Allah itu baik (God is good), dalam pelarian kami untuk menghindar dari pelajaran atau kuliah fisika ini, Allah di pihak kita. Beliau satu-satunya Bapak yang baik yang telah mengubah kami dari "tempat-tempat sampah" (manger houses) untuk menjadi pakar fisika Indonesia.
Dengan berkat Sang Pencipta yang Maha Pengasih, saya diberi kesempatan dari kuliah 2 semester di program studi hama dan penyakit tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura dengan bekal 44 SKS yang telah ditempuh serta IPK terbaik di antara ~300 mahasiswa Fak. Pertanian saat itu menuju ke Jurusan Fisika, FMIPA, UGM pada tahun 1989 dengan bantuan beasiswa CIDA-EIUDP , pemerintah Canada.