Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Jangan Disepelekan! Beras Jagung di Kota Kupang Lebih Mahal daripada Beras Padi

7 Agustus 2024   09:52 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:43 1505 30 18

Anak zaman now kurang suka nasi jagung

Kebiasaan mengonsumsi sesuatu sejak kecil, berpengaruh juga pada anak-anak. Karena sudah terbiasa makan nasi dari beras padi, rasanya aneh ketika dicampur dengan beras jagung.

Kecenderungan sekarang, anak-anak kurang suka apabila beras jagung dan beras padi dicampur dan ditanak menjadi nasi-jagung. 

Padahal, rasanya enak lho! Bahkan beras jagung 100 persen pun tetap enak dimakan. 

Perlu Pembelajaran

Nah, agar program makan bergizi gratis untuk anak sekolah berjalan seiring dengan promosi pangan lokal. 

Karena itu, sebaiknya pangan lokal pun dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok) dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5

Anak-anak diajarkan untuk mencintai pangan lokal dengan cara mengonsumsinya. Tak hanya di rumah, tetapi di sekolah pun diajarkan.

Beras jagung kuning dan beras padi bisa dicampur dan ditanak bersamaan (dok foto: Greg Nafanu)
Beras jagung kuning dan beras padi bisa dicampur dan ditanak bersamaan (dok foto: Greg Nafanu)

Dengan demikian, program makan bergizi gratis di sekolah dapat berjalan seiring dengan pengenalan pangan lokal.

Diversifikasi pangan pun tercapai dan anak-anak dapat belajar mengenai kandungan gizi yang ada di dalam setiap menu makanan.

Referensi: 
https://www.youtube.com/watch?v=0gK-VO0ODFM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2