Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com
KRD tersebut adalah KRD Sidoarjo -- Indro yang baru beroperasi sejak Februari 2021. Saya begitu ingin naik KA ini karena merupakan KA perintis dari jalur yang sudah lama mati.
Sejak membaca unggahan di Grup Railfans Indonesia, saya sudah sakaw ingin mencicipi bagaimana serunya naik KA ini. Sayang seribu sayang dengan pandemi yang masih merebak dan jadwal saya yang padat, keinginan ini baru sebatas ilusi.
Untungnya, saat akan ke Jogja dengan naik KA Sri Tanjung, tetiba saya melihat jadwal KRD ini pas dengan jadwal saya. Saya bisa naik KA Penataran dari Malang menuju Sidoarjo dulu. Dari Sidoarjo, saya bisa sejenak rehat untuk sarapan dan melanjutkan perjalanan naik KRD ini menuju Surabaya Gubeng.
Mulanya sih saya mau bablas sampai Indro yang merupakan daerah industri di Kota Gresik. Hanya saja waktu kembali yang mepet dengan keberangkatan KA Sri Tanjung membuat saya mengurungkan niat itu. Daripada ketinggalan kereta ke Jogja ya wak.
KRD ini hanya melayani satu kali perjalanan PP dari Sidoarjo menuju Indro, Gresik. Di sepanjang perjalanan yang membutuhkan total waktu 2 jam ini, kereta akan berhenti di 10 stasiun.
Kesepuluh stasiun tersebut antara lain Sidoarjo, Gedangan, Waru, Wonokromo, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Tandes, Kandangan, dan berakhir di Stasiun Indro. Wah menarik sekali nih. Saya masih ingat Stasiun Tandes yang dekat sekali dengan Food Junction Grand Pakuwon. Saya bisa ke sana naik kereta ini.
Namun, perkiraan saya jika kereta ini akan berhenti di beberapa halte ternyata meleset. Saya kira, halte-halte di sepanjang jalur Sidoarjo dan Surabaya Gubeng bisa beroperasi jika dilalui KRD ini.
Beberapa halte tersebut adalah Pagerwojo, Jemursari, Ngagel, dan Margorejo. KRD ini tidak melalui halte tersebut. Padahal, saya ingin sekali naik KRD dan turun di Halte Margorejo. Halte yang terletak tepat di seberang Royal Plaza ini bisa saya gunakan jika akan ke mall tersebut. Sayang sekali ya.
Kereta Lokal Bojonegoro juga menggunakan rangkaian K3 pada umumnya. Jadwal kereta ini juga terpaut hanya 15 menit dari KRD yang saya pilih. Makanya, ketika saya menuju KRD bercat kuning tersebut, kondisi dalam kereta masih sepi. Berbanding terbalik dengan Kereta Lokal Bojonegoro yang sudah penuh.