Ikrom Zain
Ikrom Zain Tutor

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Trip Mudah dan Gratis ke Gua Maria dengan "Feeder" Teman Bus Batik Solo Trans

30 Juni 2022   17:19 Diperbarui: 30 Juni 2022   21:35 5875 0 0

Dari Pasar Triwindu, feeder BST lalu mengarah ke Puro Mangkunegaran. Obyek wisata ini juga bisa dijangkau dengan feeder BST. Sayangnya, tidak banyak orang tahu dan mau menggunakan feeder BST ketika akan ke Puro Mangkunegaran. 

Semoga saja KGPAA Mangkunegara X yang baru saja naik tahta bisa mempromosikan istananya untuk bisa dijangkau dengan BST. Bukankah akan memberi dampak positif juga terhadap Puro Mangkunegaran? 

Saya yakin dengan usia KGPAA Mangkunegara X yang masih muda dan melek teknologi tidak sulit untuk mempromosikan layanan buy the service ini untuk peningkatan promosi wisata.

Selepas melewati kompleks Puro Mangkunegaran, feeder BST koridor 9 yang saya naiki melaju ke arah Pasar Legi. Salah satu pasar besar di Solo ini menjadi titik konsentrasi penumpang feeder. Saya sering melihat simbah-simbah yang pergi maupun pulang dari pasar membawa e-money mereka.

Halte BST di depan Pasar Triwindu. - Dokumen Pribadi.
Halte BST di depan Pasar Triwindu. - Dokumen Pribadi.

Mereka sangat terbantu sekali dengan adanya feeder BST maupun bus Batik Solo Trans. Walau mereka tahu bahwa saat ini masih gratis, mereka sangat taat peraturan. Fenomena ini begitu terngiang di hati saya lantaran dengan adanya buy the service, tak hanya mengubah oprasional angkutan umum, tetapi juga perilaku penumpangnya.

Akhirnya, saya sampai di Taman Jayawijaya. Saya pun turun dan berpindah ke feeder BST koridor 8. Namun, armada feeder BST yang sedianya akan saya naiki masih sepi. Tak tampak sopir dan penumpang lain. 

Ternyata, saya harus menunggu selama beberapa menit karena waktu keberangkatan belum tiba. Sang sopir tampak minum air putih dan baru selesai sarapan.

Meski begitu, ternyata waktu tunggunya tak lama. Saya lihat jam di ponsel hanya sekitar 5 menit saja. Bagi saya waktu tunggu tersebut tidak lama. Bandingkan dengan angkot konvensional yang bisa sampai setengah jam lebih. Saya kebarengan dengan seorang bapak tua yang juga akan ke Goa Maria.

Hanya perlu waktu sekitar 7 menit saya sampai di depan gang Gua Maria. Saat turun, saya melihat seorang ibu-ibu yang juga naik. Kalau saya perhatikan, penumpang yang naik feeder BST ini 'mlintu' kata orang jawa. 

Tidak banyak tapi selalu terisi. Entah satu dua orang atau bahkan sampai 5 orang. Memang tidak sampai terisi penuh penumpang. Begitu ada penumpang yang turun, tak lama kemudian ada penumpang yang naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5