Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com
Kelapa adalah komoditi utama masyarakat Pulau Makian, utamanya warga Desa Mateketen, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kelapa adalah primadona selain cengkih dan pala.
Masyarakat Desa Mateketen dalam proses mengolah buah kelapa menjadi kopra melakukan tiga tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yakni pemetikan buah kelapa, pengumpulan, pembelahan, mengeluarkan isi kelapa, pengasapan, hingga tahap akhir penjualan.
Bagaimana laporan langsung proses pembuatan kopra? Mari kita simak liputan ini!
1. Pemanjatan dan pemetikan
Proses pemanjatan atau pemetikan buah kelapa biasanya dilakukan sendiri oleh pemilik kelapa. Pun dengan pengumpulan setelah pemetikan.
2. Pembelahan
Setelah pengumpulan selesai, barulah dilakukan pembelahan yang langsung diikuti oleh pengeluaran isi buah kelapa. Nah proses ini tidak dilaksanakan sendiri melainkan memakai sistem bokyan. Bokyan sendiri ialah gotong royong.
Akan tetapi, bedanya ada ada sistem balas jasa. Masyarakat yang dibantu pembelahan dan pengeluaran isi kelapa (feliwet) akan melakukan hal yang sama dari setiap anggota yang hadir ketika nanti mereka melaksanakan proses pembelahan.
Pembelahan biasanya dimulai pada pagi hari. Setiap kelapa dibelah menjadi dua bagian. Kemudian dikumpulkan menjadi satu tempat. Pembelahan kelapa juga dilakukan yang sudah ahli.
Selanjutnya bagi mereka yang tidak melakukan pembelahan langsung duduk melingkari tumpukan kelapa dan mengeluarkan isi kelapa. Mengeluarkan isi kelapa dengan memakai alat yang dibuat sendiri. Nama alat itu liliwet. Sebuah alat dari besi dengan gagang kayu.
3. Pengasapan
Kelapa yang sudah dipisahkan dari cangkang kemudian dituang ke para-para (sebuah media pengasapan yang terbuat dari bambu dengan tiang kayu).
Setelah semua proses selesai barulah dilakukan pengasapan.
Proses ini bisa memakan waktu satu sampai dua hari tergantung cuaca, hujan dan angin. Inti penting dari pengasapan kopra ialah menjaga agar api tidak menyala karena dapat menyebabkan kelapa menjadi hangus. Kelapa yang sudah menjadi kopra jika sudah berwarna kecoklatan dan kering.
Hasil akhir
Setelah selesai, kopra kemudian diisi ke karung lalu diangkut ke pengepul desa. Sayangnya, harga jual tak menentu. Akan tetapi, rata-rata per kilogram kopra dibanderol Rp5.000,-.
Semua rangkaian proses dari awal sampai akhir memakan waktu 1-2 bulan. Wah, lama juga ya. Karena itu, mari kita hargai para pekebun dan pekerja kopra. Salam hangat dari Halmahera, Maluku.
Dianggit Fauji Yamin untuk Inspirasiana, Maret 2021