Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Gairah berkesenian mulai bangkit. Sejumlah komunitas seni budaya menggelar kreativitas mereka. Taman Ismail Marzuki (TIM) kembali ramai. Bagaimana menjaga momentum kebangkitan tersebut?
Ekspresi di Tengah Revitalisasi
Proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, masih terus berlangsung. Sejak dibuka bertahap, mulai Senin, 3 Juni 2022 lalu, berbagai aktivitas seni budaya digelar di sana. Baik dalam wujud pameran lukisan, pementasan teater, pembacaan puisi, diskusi sastra, maupun peringatan hari-hari besar yang relevan.
PT Jakarta Propertindo (JakPro) yang menjadi pelaksana revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), misalnya, menjadikan TIM sebagai salah satu lokasi untuk rangkaian HUT Jakarta ke-495, yang puncaknya pada Rabu, 22 Juni 2022 lalu. Peringatan tersebut ditandai dengan pameran arsitektur TIM hingga pameran karya seni.
Teater Tanah Air pimpinan Jose Rizal Manua, dua hari bertutur-turut, pada Sabtu (16/07/2022) dan Minggu (17/07/2022), mementaskan Help! karya Putu Wijaya di Teater Besar. "Di dua hari itu, lebih dari 2.500 orang datang menonton pertunjukan kami," ujar Jose Rizal Manua, yang menyutradarai pertunjukan tersebut.
Pada Selasa, 26 Juli 2022, Peringatan Satu Abad Chairil Anwar yang dipimpin Moctavianus Masheka, juga digelar di Teater Besar TIM. Peringatan tersebut menampilkan para pembaca puisi serta grup musikalisasi puisi. "Ini merupakan puncak Peringatan Satu Abad Chairil Anwar, yang sudah berlangsung sejak 4 Februari 2022," ujar Moctavianus Masheka.
Di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di lantai 4 Gedung Panjang, juga berlangsung serangkaian aktivitas sastra dari berbagai komunitas sastra yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan, komunitas Sastra Reboan yang selama ini menggelar aktivitas mereka di Warung Apresiasi di kawasan Bulungan Blok M., Jakarta Selatan, mengalihkan aktivitas mereka ke PDS HB Jassin di TIM.
Intinya, di tengah proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang masih berlangsung, Pusat Kesenian Jakarta ini tetaplah menjadi magnet bagi para pegiat seni budaya dari berbagai wilayah di tanah air. Pada Peringatan Satu Abad Chairil Anwar yang dipimpin Moctavianus Masheka, misalnya, para seniman dari berbagai penjuru negeri sengaja hadir ke TIM.
Spirit para seniman, sekaligus para komunitas seni budaya, untuk berekspresi di TIM, tentulah patut diapresiasi. Karena, sebagaimana diungkapkan Luky Ismayanti, selaku Project Director Revitalisasi TIM dari PT Jakpro, salah satu tujuan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah untuk mendukung ekosistem seni budaya.