Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Berhasil Membangun Kesadaran Kata, Itulah Kekuatan Ewith Bahar

2 Desember 2023   09:35 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:43 419 5 0

Menurut Maman S. Mahayana, puisi tersebut sangat filosofis. "Bila mengacu ke budaya Jawa, dibandingkan dengan perang secara makro, perang mikro tentulah lebih dahsyat," paparnya. Dan, Ewith Bahar dengan lugas mengguratkannya dalam tiga baris. Tajam, sangat menohok diri.

Apresiasi untuk Komunitas TISI                                        

Sastrawan Kurnia Effendi yang menjadi moderator bedah buku tersebut, mengapresiasi Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), yang menginisiasi acara itu. Menurutnya, dalam setiap lomba atau sayembara, sudah sepatutnya Dewan Juri memaparkan pertanggungjawaban kepada publik. Ini adalah untuk pertama kalinya Yayasan Hari Puisi (YHP) melakukannya.

Octavianus Masheka selaku Ketua Umum Komunitas TISI, berharap, bedah buku serta penjelasan Dewan Juri tersebut, akan memberi pencerahan kepada para peminat sastra. Dengan demikian, kualitas puisi yang sudah dibukukan, yang dikirimkan ke panitia Sayembara Buku Puisi di masa-masa mendatang, akan lebih baik lagi.

Di kesempatan itu, Octavianus Masheka membacakan dua puisi Ewith Bahar. Puisi ke-218 Ajal dan Puisi ke-226 Secercah Mimpi.

Mengapa begitu jumawa
bukankah hidup hanya secercah mimpi
dalam kematian barulah segalanya baka

Selain Octavianus Masheka, deklamator Ilhamdi Sulaiman juga membacakan beberapa puisi Ewith Bahar. Yang tak kalah serunya, Ewith Bahar membacakan puisi-puisinya, berduet dengan Imam Ma'arif. Secara keseluruhan, bedah buku ini bukan hanya ajang apresiasi, tapi penuh dengan edukasi.

Jakarta, 2 Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3