Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Cibulan, Potret Kampung di Balik Kebun Sawit Cikidang

29 Oktober 2024   12:46 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:51 506 3 0

Potret pengangguran di Kampung Cibulan, sesungguhnya adalah potret mini dari kondisi di Kabupaten Sukabumi. Kita tahu, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat, tingkat pengangguran di Kabupaten Sukabumi mencapai 7,32 persen. Angka itu di atas tingkat pengangguran secara nasional, yang pada Agustus 2023 adalah 5,32 persen.

Sementara, tingkat pengangguran terbuka di Kota Sukabumi pada kurun waktu yang sama, mencapai 8,53 persen. Artinya, persaingan lapangan kerja di Kota Sukabumi, jauh lebih sengit lagi. Karena itu, bertarung nasib ke Kota Sukabumi, bukanlah pilihan bagi warga Kampung Cibulan.  

Mereka sadar, ijazah mereka tak cukup tinggi, untuk diadu di perkotaan. Keterampilan mereka pun relatif terbatas. Sebaliknya, mereka paham, wilayah Cikidang dan sekitarnya memiliki potensi untuk usaha di sektor pertanian. Dan, warga Cibulan merasa relevan dengan bidang pekerjaan tersebut.

Karena itulah, mereka memilih bertahan di Cibulan, berharap hidup dari bidang pertanian. Salah satu keunggulan usaha pertanian, dalam konteks penyerapan tenaga kerja lokal, sudah dirasakan oleh Kang Emen, Wahyu, Kang Herman, Kang Acin, dan 20 warga Kampung Cibulan lainnya.

Secara usia, lebih longgar. Secara keterampilan, juga lebih terbuka. Kondisi alam wilayah Cikidang dan sekitarnya, memiliki potensi untuk hal tersebut.  Apalagi, usaha pertanian, dalam hal ini sektor pangan, telah menjadi salah satu agenda utama nasional.

Maka, ini adalah momentum bagi stakeholder setempat untuk merangkul para pebisnis pertanian agar berinvestasi di sana. Saya pikir, ini peluang sekaligus tantangan bagi seluruh stakeholder wilayah Cikidang dan sekitarnya, agar prinsip ramah investasi dan pro investor, bukan hanya sebagai slogan semata. Tapi, benar-benar diimplementasikan secara operasional di lapangan.

Cikidang, 29 Oktober 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3