Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Liga Jakarta U-17 memasuki pekan ke-14. Minggu, 20 Juli 2025 lalu, Anjas Asmara menyambangi para talenta muda usia 16-17 tahun, yang berlaga di liga tersebut. Memberi support. Ia adalah playmaker yang aktif memperkuat tim nasional Indonesia, 1973 hingga 1977. Kecintaannya kepada sepak bola tak terkikis, meski usianya sudah 73 tahun.
Ketika Sepak Bola Indonesia Disegani
Pagi yang penuh semangat. Minggu, 20 Juli 2025 pagi kemarin, legenda sepak bola Indonesia, Anjas Asmara, menyambangi Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Ia dengan antusias menyalami sekaligus men-support talenta-talenta muda usia 16-17 tahun tersebut.
Di hadapan para pemain Raga Negeri dan Urakan FC, Anjas Asmara bercerita tentang pentingnya skill individual dalam sepak bola. "Gabungan dari skill per individu itulah yang kemudian menjadi kekuatan kesebelasan dalam sebuah tim," ungkapnya. Raga Negeri dan Urakan FC adalah 2 dari 18 klub peserta Liga Jakarta U-17.
Anjas Asmara menyebut Wiel Coerver sebagai salah seorang pelatih sepak bola, yang dengan telaten mengasah skill tiap pemain. Wiel Coerver berkiprah sebagai pelatih di Indonesia, pada 1975-1976 dan 1979. Di masa itu, tahun 1975, kesebelasan Indonesia bahkan mampu menahan imbang 0-0 Manchester United (MU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Jika kesebelasan kita bukan apa-apa, tentu tim sekelas MU tak kan mau berhadapan dan berlaga di Jakarta. "Indonesia saat itu masih disegani oleh tim-tim dari Eropa dan Amerika Latin," tulis Kompas.com "Lawan MU, Indonesia Tak Perlu Main Cantik" edisi 16 Juli 2009 | 17:24 WIB.
Anjas Asmara adalah playmaker kita yang bertarung melawan MU tersebut. Artinya, ia salah satu sosok yang terlibat langsung dengan persepakbolaan tanah air. Hingga usianya 73 tahun kini, ia juga menyaksikan secara langsung, betapa melorotnya reputasi persepakbolaan kita.
Kepada talenta-talenta muda yang berlaga di Liga Jakarta U-17, ia berpesan agar berlatih dan berlatih, tiap hari. Tiap pemain harus meningkatkan skill individual. Di era digital kini, terbuka peluang untuk mengakses berbagai academy sepak bola di berbagai negara, untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Berharap Lahir Pemain Hebat
Di usianya yang sudah 73 tahun, Anjas Asmara tiada henti mendukung perkembangan sepak bola negeri ini. Ia sangat terkesan dengan pembinaan sepak bola yang dilakukan di Liga Jakarta U-17. Hingga Minggu tersebut, sudah memasuki pekan ke-14, sejak Liga Jakarta U-17 digulirkan, pada Sabtu, 19 April 2025 lalu, di Pancoran Soccerr Field, Jakarta Selatan.
Sudah 138 kali pertandingan digelar, dengan mekanisme kompetisi penuh. Dari 18 klub peserta, ada klub yang sudah berlaga 14-15 kali, dari 16 kali yang dijadwalkan di putaran pertama ini. Para pemain, pengelola klub, juga penyelenggara liga, menjalani kompetisi pembinaan tersebut dengan riang-gembira.
Anjas Asmara pada Minggu pagi itu, datang dengan moge kesayangannya ke Pancoran Soccerr Field. Ia disambut sekaligus didampingi oleh Yosef Erwiyantoro, head of Liga Jakarta U-17. Ketika Anjas Asmara berjaya di tahun 1970 hingga 1980, tentu para talenta muda usia 16-17 tahun yang kini bermain di Liga Jakarta U-17, belum lahir.
"Anjas Asmara adalah pemain team nasional Indonesia, yang berasal dari Persija Jakarta," ujar Yosef Erwiyantoro, memperkenalkan tokoh sepak bola tersebut. "Anjas Asmara adalah satu-satunya pemain Persija Jakarta dan pemain team nasional, yang pernah menjadi bintang film," lanjut Yosef Erwiyantoro.
Kehadiran serta support Anjas Asmara terhadap Liga Jakarta U-17, tentu saja sangat relevan. Anjas cukup lama bermain di Persija Jakarta, di rentang 1972-1982. Ia tentu saja berharap, agar dari Liga Jakarta U-17 ini, lahir pemain-pemain hebat, yang akan mengharumkan nama Jakarta.
Harapan yang demikian, juga dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, ketika melakukan kick off Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 ini, pada Minggu, 4 Mei 2025 lalu. Di kesempatan itu, Gubernur Pramono Anung berharap, agar para pemain Liga Jakarta U-17 ini menjadi cikal-bakal kontingen DKI Jakarta di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Kita tahu, PON tahun 2028 adalah Pekan Olahraga Nasional ke-22, yang akan diselenggarakan di dua provinsi, yaitu di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai pemain bola yang telah membela Persija Jakarta selama 10 tahun, tentu Anjas Asmara memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pembinaan sepak bola di Jakarta khususnya, dan sepak bola nasional secara keseluruhan.
Jakarta, 21 Juli 2025