Para pelaku UMKM di jalan baru Ponorogo (dokpri)
Internet cepat membawa perubahan besar dalam iklim perekonomian di seluruh pelosok desa di Indonesia. Internet cepat dapat memfasilitasi tersebar nya informasi secara kilat untuk mempromosikan produk dari mana saja. Dari pelosok sampai ke mancanegara.
Jalan baru Ponorogo berkembang begitu pesat, dari hanya beberapa pedagang atau pelaku UMKM yang membuka lapak di jalan baru tersebut kini sudah penuh dari depan GOR Katong sampai jalan Sultan agung.
Berkah adanya internet cepat, lokasi ini cepat Viral dan mendapatkan banyak pengunjung. Lapaknya pun sangat banyak dan beragam.
Yuk kepoin videonya
YouTube @Isti Yogiswandani channel
Di jalan baru Ponorogo banyak sekali para pelaku UMKM yang membuka lapak di sini. Begitu pula pengunjung yang royal berbelanja juga banyak.
Setiap pengunjung menenteng belanjaan beragam. Sebab lapak di jalan baru juga beragam. Sepertinya perekonomian telah pulih lebih cepat, dan para pelaku UMKM telah bangkit lebih kuat dengan banyaknya lapak yang tersedia.
Lapak mewarnai untuk anak-anak di jalan baru Ponorogo (dokpri)
Dari ujung, ada bermacam jajanan yang bisa dibeli. Aneka jajan pasar dari arem-arem, lemper, martabak, mochi, salad buah, pastel, dan aneka jajanan kreatif tersedia tinggal dipilih.
Ada juga aneka donat warna- warni dengan harga 2 ribu rupiah, sedang donat gula hanya seribu.
Lapak aneka donat di jalan baru Ponorogo (dokpri)
Jika ingin menikmati sarapan, juga tersedia soto, nasi pecel, rawon, ayam goreng, dan lainnya.
Sementara ada mobil yang dijadikan lapak dengan menyediakan nasi bakar.
Ada juga nasi ayam geprek yang dikemas mika seharga 5 ribu rupiah.
Anak-anak muda kreatif ikut membuka lapak jajanan kreatif di jalan baru Ponorogo (dokpri)
Sungguh kita dimanjakan jika ingin berwisata kuliner. Kalau lepas kontrol bisa Maruk dan semua kepingin dibeli, hihihi...
Ada juga pengamen yang menyajikan lagu-lagu Jawa dan campursari. Sementara seorang ibu bernyanyi merdu bak pesinden.
Peminta-minta yang duduk di tengah jalan baru Ponorogo (dokpri)
Di tengah jalan ada juga peminta-minta. Lengkap pokoknya.
Jalan baru Ponorogo ini ramai setiap Sabtu,Minggu dan hari libur.
Keramaian fungsional ini menjadi viral karena postingan dan banyak tulisan di internet yang mengulas tentang jalan baru Ponorogo.
Internet cepat yang masuk ke desa-desa dan menjadi barang gratis di Ponorogo, tentunya ikut memberikan andil dalam keramaian dan viral nya jalan baru ini.
Penjual jipang, jajanan tradisional yang mulai terpinggirkan (dokpri)
Berjalan -jalan di sepanjang jalan baru Ponorogo tak terasa sudah sampai ke ujung. Lapak-lapak baju bertebaran, tapi saya hanya iseng melihat -lihat, sebab bisa dipastikan tidak ada yang seukuran saya. Soalnya di samping ukuran besar, saya juga lebih suka baju yang longgar, tambah susah mencari nya.
Ayah minta dibelikan celana pendek buat di rumah. Lumayan, harganya cukup terjangkau dan masuk akal, jadi kita beli beberapa.
Mampir di penjual lumpia Semarang isi rebung. Beda sih dengan lumpia Semarang yang asli di sananya.
Dengan harga per bijinya 2500 tentunya tidak terlalu berharap banyak dengan rasa dan tekstur kulitnya seperti yang asli.
Ada juga yang perbijinya 4 ribu, kapan -kapan kita coba, tekstur dan rasanya. Masih lebih murah dibanding di Semarang. Pernah dulu mencicipi lumpia isi ayam rebung, per bijinya ukuran normal 12500 rupiah. Bahkan katanya ada yang harganya 25 ribu sebiji, ukuran normal tapi isi udang dan daging.
Capek berjalan-jalan, mampir ke warung soto ayam. Harganya murah, cuma 5 ribu rupiah semangkok. Yuk kita cicipin.
Soto ayam cukup 5 ribu rupiah di jalan baru Ponorogo (dokpri).
Sotonya lumayan. Rasanya gurih, bening dan segar dengan aroma jeruk purut yang dominan.
Dua mangkok soto ayam, jeruk hangat dan teh tawar cuma 17 ribu. Sangat murah. Ada juga lapak soto yang harganya cuma 5 ribu, tapi gorengan dan jajanan lain yang umumnya seribu, dijualnya 2 ribuan. Perkedel sebesar kelereng 2 ribu, tempe tepung 2 ribu, tempe keripik 2 ribu. Sundukan usus yg biasanya 2 ribu, dijual 5 ribu. Bahkan kerupuk yang biasanya 500 rupiah, juga 2 ribu, sehingga pengunjung terkadang tak sadar, membeli soto cuma 5 ribu, tapi kelengkapan dan jajanannya malah 10 ribu. Hihihi...pinter ya, penjualnya ngerjain pembeli. Jebakan Batman.
Sudah ya, lain kali kita wisata kuliner lagi. Meski masih pagi, hari mulai panas, yuk kita pulang.
