"Dek, ayo jalan-jalan!"
"Ke mana?"
"Ke Kota!"
"Walah, ke kota kok jalan. Capek dunk!" Jawabku iseng.
"Ya nanti duduk-duduk saja di sana!"
"Di sana, di mana? Makan malam? Kenyang, ah!"
Tadi memang ayah pulang bawa Snack sama nasi kotak masing-masing 2. Habis gitu masih bungkusin bakso 2 porsi, plus seporsi pangsit rebus kesukaan ku. Pulangnya juga sudah sore.
Bisa bayangin kan, siangnya aku juga sudah makan. Akhirnya sore cuma menemani saja, tapi tergoda pangsit rebus kesukaan, akhirnya dengan senang hati, makan lagi. Hohoho...gitu kok nggak bongsor.
"Ke kafe baru saja yuk, nyobain menunya!"
"Ya sudah. Bentar, aku mandi dulu!"
Walah, habis dari masjid baru mandi. Sungguh t e r l a l u!!!
Akhirnya jadi juga kita berboncengan ke kafe Tawang. Kafe yang hanya beberapa ratus meter dari rumah.
Kafenya cukup unik dengan penerangan lampu kecil -kecil tapi banyak. Dari jalan terlihat banyak pengunjung, cukup ramai. Hanya tinggal beberapa meja yang kosong.
Di paling barat tersedia mushola yang representatif.
Suasana cafe cenderung klasik. Bangunan kuno ini direnovasi meski Soko(tiang-tiang penyangga)nya masih tetap dipertahankan, kerangka atapnya sudah diganti baru.
Suasananya cukup cozy, tak heran banyak yang rendezvous di sini, termasuk saya dan sang mantan. Eh...
Saya langsung menuju kasir, sementara sang mantan langsung mencari tempat duduk dan minta dipesankan sekalian dibayarin. Hihihi...
Sang mantan minta kopi grande, tapi tidak ada, sebab ternyata yang saya suka, di sini yang tersedia kopi murni yang diracik oleh barista. Bukan macam-macam kopi sachet seperti yang diinginkan sang mantan.
Akhirnya kupesankan kopi arabica original, seperti yang kupesan untukku sendiri.
Sambil menelusuri menu makanan, kupilih roti bakar mix, choco crunchy keju. Awalnya kami nggak berniat pesan makanan. Tapi sepertinya kalau cuma minum kurang seru.
Saya diminta menunggu karena pengunjung cukup ramai. Sementara barista sibuk meracik pesanan satu persatu.
Ada pelayan kafe yang mengantarkan bill yang harus dibayar dulu. Tadi tidak saya bayar sekalian, nggak tahu kalau harus bayar dulu.
Tak heran kalau harus bayar dulu, ternyata di sini ada free wifi yang password nya tertulis di struk pemesanan.
Tak lama, pesanan saya diantar. Seporsi roti bakar choco crunchy keju.
Penyajian nya menarik dan tertata. Saya termasuk orang yang menghargai dan suka dengan penyajian sepenuh hati, tidak asal templok di piring atau wadah, asal disajikan.
Kemudian menyusul kopi Arabica original yang aromanya sudah menguar sejak dari meja barista. Aroma yang harum dan wangi khas kopi. Aroma yang menyenangkan dan menentramkan.
Satu lagi yang saya suka, kopi yang disajikan diwadahi gelas kaca. Bukan gelas plastik atau gelas karton sekali pakai. Mungkin saya agak kuno. Tapi soal selera tak bisa dipaksakan. Lebih terasa aroma klasik dan elegan.
Yuk kita cicipi kopinya dulu. Hemmm...nanas. eh..panas! Hehehe...
Sambil menunggu agak menghangat, cicipi roti bakarnya yang tak kalah menggoda. Aroma roti bakar yang harum. Direkatkan dengan SKM coklat, diberi taburan choco crunchy dan keju.
Enak pastilah. Sebab saya suka. Tapi sang mantan malah bilang sukanya sandwich. Yowes, tak makan sendiri saja.
Eh, ada yang terlupa. Ada hiasan Cherry nya juga. Langsung kumasukkan mulut. Manis dengan rasa sedikit asam khas buah Cherry. Langsung menyeruput kopi arabica original yang belum dikasih gula rasanya matching banget.
Bungkus gula yang sudah kurobek, kulipat kembali dan kumasukkan tas selempang. Eh...nggak mau rugi. Hihihi...
Roti bakar yang manis asin keju, dan menyeruput kopi arabica yang rasanya pahit asam memberikan pengalaman rasa yang unik.
Kopi tanpa gula yang lebih dominan asamnya dari pada pahit, terasa unik. Sejujurnya saya bukan penikmat kopi, tapi kali saya menikmati keunikan rasanya.
O,iya. Untuk yang ingin lebih intens menikmati rasa dan aroma roti bakar choco crunchy keju dan kopi arabica original, yuk saksikan videonya.
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
.