Dieng? Rekomendasi Desa Wisata?
Jujur saja, ini bukan saya yang berwisata ke Dieng, tapi Si Bungsu. Dia bersama mantan teman-teman kuliahnya mengikuti paket wisata ke Dieng selama 3 hari.
Hari pertama dia langsung mengirim foto bersama saudara kembarnya. Eh, bukaaaan!
Bukan saudara kembar, tapi domba Batur yang habis dicukur. Hehehe...
Festival Domba Batur ini merupakan bagian dari paket wisata Dieng culture festival tanggal 23-25 Agustus kemarin.
Festival Domba Batur turut memeriahkan pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tentunya banyak sekali yang bisa ditulis dan diceritakan. Tapi kali ini, kita fokus ke festival Domba Batur nya dulu ya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady, Festival Domba Batur untuk pertama kalinya menjadi bagian dari pergelaran Dieng Culture Festival. Padahal domba batur sudah ada sejak tahun 70-an.
Sedang menurut Ketua DCF, Alif Fauzi,"Mengapa festival domba batur dimasukkan dalam agenda DCF? Festival Domba Batur sengaja dimasukkan dalam agenda Dieng Culture festival, sebab domba batur termasuk salah satu potensi budaya lokal daerah Dieng.
Tentunya ini bisa menjadi alternatif dan option dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan yang memanfaatkan semua potensi lokal yang dimiliki setiap daerah, termasuk budaya membudidayakan ternak unik yang menjadi ciri khas daerah.
"Budaya kan tidak hanya ritual. Ada kuliner, ada produk-produk lokal lain seperti carica, purwaceng, dan yang ini domba batur," kata Alif.
Domba Batur adalah domba yang berasal dari kecamatan Batur Banjarnegara, yang masih berada dalam wilayah wisata Dieng. Ada juga di kecamatan Pejawaran, Pagentan dan Wanayasa dengan jumlah populasi sekitar 10 Ribu ekor.
Domba batur menjadi satwa khas dengan keterbatasan geografis dan iklim yang sesuai.
Kalau domba Batur turun ke daerah panas, bulunya tidak halus lagi, kumal, pertumbuhannya tidak maksimal, dan kendala lain yang mengganggu kualitas dan produktivitas.
Domba Batur merupakan persilangan domba lokal ekor tipis dengan domba asal Australia pada tahun 1970-an yang dilestarikan hingga kini.
Dikutip dari detikjateng.com, seorang peternak domba Batur, Alex Barokah mengatakan, domba Batur mempunyai beberapa keunikan, yaitu berbulu tebal, gemuk dan jinak, sehingga ramah pada wisatawan.
Menurut upland.psp.pertanian.go.id ,
Domba Batur adalah domba unggulan khas Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah yang banyak dipelihara di desa-desa di Kecamatan Batur yang berada di dataran tinggi Dieng sejak 1974.
Domba Batur adalah hasil dari persilangan domba lokal ekor tipis dan dompa texel. Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No 2916/ktps/OT.140/6/2011 Domba Batur telah ditetapkan sebagai domba unggulan nasional.
1. Bulu yang tumbuh di seluruh badan termasuk muka dan kaki, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk mendukung pariwisata Dieng.
2. Domba Batur mempunyai keseragaman bentuk fisik.
3. Mempunyai daya adaptasi yang baik.
4. Potensial sebagai penghasil daging domba unggulan.
5. Sebagai penghasil wol, jika nanti populasinya bisa mencapai 30 ribu ekor sebagai syarat penghasil wol.
6. Bobot badan domba batur usia 2 tahun pejantan bisa lebih dari 100 kilogram dan betina mencapai 80 kilogram, padahal domba lokal pejantan hanya berbobot maksimal 60 kilogram dan betina sekitar 40 kilogram.
Pada malam harinya, untuk pecinta kuliner bisa menikmati berbagai olahan domba Batur seperti sate dan tengkleng.
Semakin penasaran dan ingin tahu lebih banyak?
Yuk simak videonya.
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
Referensi: