"Masyaallah, indahnya...!
"Eits... hati-hati. Fokus!"
Agak ngeper sebenarnya melintasi rute menuju Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.
Jalannya sudah beraspal, tapi tanjakan, turunan, kelokan, dan tikungan ekstrim membutuhkan skill, konsentrasi pengemudi, dan kondisi mobil yang prima, baik mesin, ban, dan komponen pendukung lainnya.
Beruntung ayah sudah mulai terbiasa dan mulai paham bagaimana menyiasati mengemudi agar kondisi mobil aman. Meski tetap saja kewaspadaan harus tetap ada. Dan yang terpenting jangan kena mental.
Ada untungnya juga sering mengikuti kegiatan camper Van di tempat -tempat tinggi dengan Medan yang huhui dan aduhai.
Acara Camper Van yang diadakan CVI Solo Raya ini mengambil tema Camping save the earth, dengan agenda penanaman pohon, susur sungai dan tebar benih ikan
Akhirnya sampai juga di lokasi yang dituju. Lapangan desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar. Tadi sempat keliru menuju lapangan desa Wonorejo, Sukoharjo.
Pastinya di sana sepi dan adem ayem tanpa keramaian peserta camper Van, membuat kami sadar kalau salah tujuan. Pantas saja jalan menuju lokasi begitu nyaman, jalan lebar, halus mulus beraspal.
Padahal menurut isu, jalan menuju lokasi seperti tol langit. Ternyata karena salah tujuan. Tapi nggak masalah, Sukoharjo dan Karanganyar tidak terlalu jauh, dan ada jalan tembus yang nyaman dilintasi.
Malah menyenangkan harusnya, tapi berhubung yang mengemudi sudah terlalu lelah, jadi tantrum seperti biasanya. Eh...
Lapangan Wonorejo cukup luas dengan kondisi sekitar merupakan kontur berbukit sehingga perlu dibuat teras Siring.
Menjelang senja, 7 Desember 2024 gerimis turun, agak menderas, membuat acara saresehan yang awalnya direncanakan terpaksa batal. Peserta dipersilakan mengambil makan malam gratis, dengan menu bakso.
Ada pemutaran film yang diselenggarakan panitia, tapi berhubung sudah lelah, dan acara inti dilaksanakan esok hari, banyak peserta camper Van yang memilih beristirahat.
Paginya, 8 Desember 2024, peserta camper Van bersiap untuk melakukan penanaman pohon di Toyo Aring. Karena medannya berat dengan jalur ekstrim, maka yang berangkat hanya para lelaki alias bapak-bapak, sedang ibu-ibu dan anak-anak menunggu di lokasi perkemahan.
Yuk kita dengarkan cerita bapak-bapak yang melaksanakan penanaman pohon.
1. Mencegah erosi: Akar pohon mengikat tanah, sehingga mencegah tanah terkikis saat hujan.
2. Mencegah banjir: Dengan banyaknya pohon di perbukitan, bisa menyerap air hujan, sehingga mengurangi risiko banjir.
3. Menjaga kualitas air: Akar pohon menyaring air tanah, yang bisa menjaga kebersihan sumber air.
4. Menjaga kesuburan tanah: Daun yang gugur menjadi pupuk alami, menyuburkan tanah.
5. Menjaga keanekaragaman hayati: Hutan menyediakan habitat bagi berbagai jenis hewan. Di sini terdapat populasi kera yang banyak.
6. Mencegah longsor: Akar pohon memperkuat struktur tanah, untuk mengurangi risiko longsor.
7. Mengatur iklim mikro: Hutan membantu mengatur suhu dan kelembaban udara.
8. Menyerap karbon dioksida: Pohon menyerap karbon dioksida, diharapkan dapat mengurangi dampak pemanasan global.
Intinya, menanam pohon di perbukitan sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Pada even ini, menurut Om Amirullah dari CVI Solo Raya, ditanam 150 pohon, yang merupakan pohon buah-buahan.
Sebelum dilakukan penanaman, ada sedikit ngobrol atau saling bertukar pikiran.
Sekecil atau sebesar apapun kontribusi yang dilakukan para peserta camper Van, semoga bermanfaat untuk menyelamatkan bumi dan membawa berkah bagi masyarakat desa Wonorejo.
Bersamaan dengan dilaksanakannya acara ini, juga menjadi awal dibukanya Bumi perkemahan Toyo Aring. Awalnya, acara camper Van akan dilaksanakan di sini. Berhubung medannya cukup ekstrim dan rute menuju lokasi lumayan berat, maka acara Camping dipusatkan di Dusun Kuryo, desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar.
Di Desa ini juga sedang dibangun Waduk Jelantah yang pengerjaannya sudah sekitar 90%.
Ada juga Candi Muncar yang sedang dalam proses renovasi. Semoga Desa Wonorejo bisa semakin berkembang, dan sukses memajukan sektor pariwisata dan pertanian yang menjadi mata pencaharian penduduk Wonorejo.
Yuk kita simak video Penanaman pohon, dari menuju lokasi yang penuh perjuangan sampai pelaksanaan penanaman 150 pohon buah-buahan seperti durian, nangka dan rambutan.