Barulah pada sesi 2, seusai acara jeda alih busana, dilakukan kirab gunungan yang diikuti keluarga Bapak Haji Bashori bersama putra putri, menantu dan cucu.
Setelah Keluarga duduk di pelaminan, acara wisuda dan simbol pengasuhan Bapak Haji Bashori dan Bu Hajah Nur Wahyuni telah paripurna, dilaksanakan dengan menyuapkan nasi pada putra-putri, menantu dan para cucu.
Setelah acara simbolis paripurnanya tugas pengasuhan Bapak Haji Bashori dan Bu Nur Wahyuni, dengan menyuapi putra putri, menantu dan cucu, acara dilanjutkan dengan penyerahan "tahta" kepala keluarga.
Untuk menyerahkan "tahta" sebagai Kepala Keluarga dari Bapak Haji Bashori kepada putra bungsunya, sekaligus putra lelaki satu-satunya, Mas Agung Priambodo, disimbolkan dengan menyerahkan Gunungan yang tadi dikirab.
Setelah acara penyerahan Gunungan sebagai simbol menyerahkan kedudukan kepala keluarga, maka mulai saat itu, Mas Agunglah yang bertanggung jawab sebagai kepala keluarga bagi keluarga besar Bapak Haji Bashori dan Bu Nur Wahyuni.
Gunungan wayang, juga disebut kayon, adalah simbol penting dalam pertunjukan wayang kulit.