Keluar dari rumah untuk makan siang disambut rintik hujan. Ayah malah tancap gas sekalian, membuat aku harus berpegangan erat agar tidak kabur terbawa angin.
Sampai di lokasi hujan turun semakin deras. Alhamdulillah sudah sampai. Setelah tadi pagi datang belum buka, karena sekalian mampir habis jalan keliling lapangan Krandegan, kali ini sengaja datang untuk makan siang.
Masih dalam suasana grand opening, di samping pintu masuk ada tulisan yang terbingkai cantik berhias indahnya bunga.
Tertulis tanggal 17-19 free teh(panas/dingin) dan sate usus. Lumayan.
Masuk ke ruangan vibesnya nyaman dan teduh. Maksudnya bisa buat berteduh saat hujan deras seperti ini. Bercanda, ya. Hehehe....
Di sekeliling nya tertutup ram yang membuat pandangan masih bisa menembus keluar. Sepertinya di sebelah ujung barat bisa memandang lepas ke sawah. Tapi ayah sudah duduk di ujung timur. Aku ngikut saja.
Dengan tempat yang luas, sepertinya Rumah Makan Bude Tin ini cocok untuk acara keluarga, reuni, arisan, bahkan mungkin hajadan dengan skala kecil.
Tempat parkir nya juga lumayan, meski tidak terlalu luas, tapi cukup untuk parkir banyak kendaraan.
Ayah menyodorkan lembar pesanan yang harus diisi. Terdapat daftar menu lengkap dengan harganya. Bisa jelas memilih menu sambil menyesuaikan isi kantong.
Ternyata banyak macam soto yang tersedia. Dari soto ayam potong, ayam kampung, soto daging sampai soto babat. Tapi berhubung yang sudah terbayang dari rumah adalah ayam kampung, aku pilih ayam kampung. Ayah juga idem. Cuma ayah minta topping nya bukan suiran ayam, tapi kulit ayam. Ternyata boleh pesan begitu. Mantap. Plus minumnya pilih yang free. Hihihi...
Bonus sate usus. Lumayan. Itu dulu, lain kali pesan yang lain biar bervariasi dan bisa nyicip menu lain.
Tak perlu menunggu lama, pesanan sudah siap. Minumnya dulu yang datang. Teh hangat yang segar dengan rasa manis dan pahit sepat yang pas. Aku suka teh ini nasgitel yang balance. Sebagai penikmat teh aku menikmati setiap sesapan.
Tak lama soto juga sudah siap, disajikan dalam mangkok, lengkap dengan irisan jeruk nipis. Tak lupa sambal dan kecap juga tersedia.
Hemmm....ini salah satu soto yang kusuka. Sotonya bening, khas soto Kudus. Aromanya tidak terlalu kuat, rempahnya pun samar, meski rasa jahe dan sereh nya cukup nendang.
Gurihnya juga dari kaldu dan bumbu. Mungkin pakai penyedap, tapi bukan gurih micin yang sampai umami, atau bikin ketagihan. Soto sehat!
Isian nya ada soun, tauge, irisan kol dan keripik kentang. Juga daun bawang, dan topping suiran ayam kampung. Enak!
Kalau lewat sini bisa dicoba biar tidak penasaran. Terakhir hari ini masih free teh dan sate usus. Kalau tanggal 20-27 free teh saja.
Saat membayar di kasir, saya cukup membayar soto dan kerupuk saja. Teh dan sate ususnya masih gratis. Alhamdulillah.
O,iya. Menurut Mbak Nuro, putrinya Bu Tin, owner soto Bude Tin, warungnya baru buka pukul 09.00 atau 09.30. Tadinya saya kira buka pukul 07.30, jadi pagi sehabis jalan santai keliling lapangan Krandegan langsung mampir, ternyata belum buka.
Menurut wanita cantik ini, Mbak Nuro adalah putri dari Bu Tin. Orangnya sopan dan ramah. Waktu saya minta fotonya juga dipersilakan dengan ramah.
Jadi kalau mampir ke sini jangan khawatir, pasti dilayani dengan ramah dan sopan, begitu juga dengan Pak Ahmad(bukan nama sebenarnya) yang membantu Mbak Nuro melayani pelanggan. Orangnya juga ramah dan sopan.
Jadi tunggu apalagi? Tempat nya nyaman, sotonya enak dan bervariasi, pelayanan ramah dan sopan, harga terjangkau tidak membuat kantong bolong. Silakan mampir dan buktikan sendiri kalau penasaran. Hehehe...
Kalau pengin tahu lebih banyak, yuk simak videonya.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel