Jaysyun Firdausi
Jaysyun Firdausi Mahasiswa

Audio, Visual, Entertainment, Social, etc.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

MV o, Tuan - .Feast: Seni Menyampaikan Pesan Tanpa Metafora dan Analogi

3 Juni 2025   13:54 Diperbarui: 5 Juni 2025   14:35 174 1 1

Thumbnail Music Video o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)
Thumbnail Music Video o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)

Sejak dirilis sebagai bagian tak terpisahkan dari album monumental ".Feast" yang bertajuk Membangun dan Menghancurkan (30 Agustus 2024), lagu "o, Tuan" telah mengundang decak kagum sekaligus renungan. Namun, ketika visualnya dirilis, .Feast kembali membuktikan mengapa mereka adalah salah satu band paling relevan saat ini. Music Video (MV) "o, Tuan" bukan hanya pelengkap lagu, ia adalah sebuah entitas seni mandiri yang merangkum segala kegelisahan eksistensial manusia dengan balutan visual yang getir namun memukau.

Sejak detik pertama, MV "o, Tuan" langsung mencengkeram. Bukan dengan ledakan warna atau narasi linier yang mudah dicerna, melainkan dengan atmosfer minimalis yang sarat simbolisme dan melankolia. Sutradara, yang berhasil menerjemahkan esensi lirik Baskara Putra, memilih pendekatan yang terasa personal dan intim, seolah kita diundang masuk ke dalam ruang kontemplasi sang vokalis sendiri.

Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube . Feast)
Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube . Feast)

Visual Getir, Pesan Menggema

MV ini didominasi oleh palet warna yang suram abu-abu, hitam, dan nuansa sepia yang secara sempurna merepresentasikan tema kematian, penuaan, dan ketidakberdayaan di hadapan waktu. Tak ada adegan ramai atau plot yang rumit. Fokus utama adalah pada ekspresi Baskara Putra yang intens, sesekali diselingi oleh visual abstrak yang menghantui. Setiap kedipan mata, setiap kerutan dahi, setiap tarikan nafas Baskara terasa begitu jujur, merefleksikan lirik yang berbicara tentang permohonan "jangan hari ini" kepada sang kematian.

Satu elemen visual yang patut disorot adalah penggunaan objek-objek sederhana namun kuat. Misalnya, kita melihat karakter ibu yang perlahan mendekati sang kematian atau “The Death”, daun kering yang berguguran, atau bayangan yang memanjang. Semua adalah metafora visual yang memperkuat pesan tentang kefanaan dan berjalannya waktu yang tak terhindarkan. Keheningan dan ruang kosong dalam setiap frame justru memperkuat rasa kesepian dan isolasi yang kerap menyertai pikiran tentang akhir hidup.

Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)
Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)

Baskara Putra

Lagu 'o, Tuan' sendiri diketahui sangat personal bagi Baskara Putra, vokalis .Feast. Pengalaman pribadi yang memicu refleksi mendalam tentang kefanaan, seolah tercermin jelas dalam setiap gestur dan sorotan mata di MV ini. Visual yang minimalis justru memberi ruang bagi penonton untuk merasakan kedalaman emosi yang sama, seolah ikut merasakan pergulatan batin sang seniman.

Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)
Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)

Estetika yang Menghantui

Apa yang membuat MV ini begitu menarik dan layak menjadi perbincangan? .Feast dan tim produksinya berhasil menciptakan estetika yang "menghantui". Ini bukan hanya tentang keindahan visual, melainkan tentang bagaimana visual tersebut mampu membangkitkan emosi yang mendalam dan memicu introspeksi. Tidak ada gimmick yang tak perlu, semua elemen bekerja sama untuk memperkuat inti narasi lagu. Hanya seni tersirat dialog manusia dengan takdir kematian.

MV "o, Tuan" adalah bukti bahwa untuk menyampaikan pesan yang besar, tidak selalu dibutuhkan produksi yang bombastis. Justru dengan kesederhanaan dan fokus pada detail emosional, sebuah karya bisa menjadi jauh lebih powerful. Ia memaksa penonton untuk berhenti sejenak, merenung, dan mungkin, menghadapi ketakutan terdalam mereka sendiri.

Berbeda dengan MV .Feast sebelumnya yang mungkin lebih agresif dalam visualisasi atau narasi, seperti 'Perennial' atau 'Gugatan Rakyat Semesta', 'o, Tuan' memilih jalur introspektif yang lebih tenang namun tak kalah menusuk. Ini menunjukkan kematangan .Feast dalam bereksplorasi, membuktikan bahwa daya tarik mereka tidak hanya terletak pada amarah yang menggelegar, tetapi juga pada keheningan yang penuh makna.

Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)
Cuplikan MV o, Tuan (Sumber: YouTube .Feast)

Kesimpulan: Sebuah Mahakarya Audiovisual

MV 'o, Tuan' tak hanya memanjakan mata dan telinga, tapi juga mengusik jiwa, menjadikannya sebuah must-watch dan must-reflect bagi siapa saja yang mengapresiasi seni yang mendalam. Ini adalah penanda penting dalam perjalanan kreatif .Feast, sebuah karya yang akan terus relevan dan resonan di hati para pendengarnya.

o, Tuan" dari .Feast, baik lagunya maupun music videonya, adalah sebuah mahakarya audiovisual. MV ini adalah persembahan seni yang jujur, berani, dan relevan, terutama di tengah hiruk pikuk kehidupan yang seringkali membuat kita lupa akan hakikat keberadaan. Ia tidak hanya layak tonton, tetapi juga layak untuk direnungkan, dipelajari, dan dihargai sebagai salah satu karya terbaik .Feast hingga saat ini. MV "o, Tuan" tak hanya memanjakan mata dan telinga, tapi juga mengusik jiwa, menjadikannya sebuah must-watch dan must-reflect bagi siapa saja yang mengapresiasi seni yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2