Potret Kehidupan Episode 82 Perihal Diremehkan

"act like a fool, think like a brilliant."

*Bagaimana kamu menangani seseorang yang meremehkan kemampuanmu?*

Mengapa aku harus menangani perkara yang tidak selayaknya aku tangani? Mentang mentang diremehkan, lantas mesti unjuk kemampuan, gitu? Ooh.. maaf, aku nggak berminat jadi robot. Tentu hak dia meremehkan. Aku hargai itu. Tetapi juga hak aku untuk mengabaikan sikap beliau yang demikian. 

Ga perlu dimasukkan hati. Menangis secukupnya. Seperti halnya suka, benci juga secukupnya. Jika aku beraksi atas peremehan itu, sama artinya hidup aku disetir orang lain. Aku menolak untuk menjalani hidup sehina itu. Singkatnya, aku pasti akan abaikan penilaian dia atas diriku. Beres kan?

*Hal apa saja yang menurutmu sering dianggap remeh oleh orang lain?*

Banyak. Ga cukup satu halaman jika aku tulis. Kayak aku pertama kali berkebun ini ya, pernah juga dikira paling juga ga akan bisa bercocok tanam. Buktinya panen juga. Pernah juga dikira entah hapa-hapa hasilnya kebentuk. Emang nya harus aku bilang semua rencanaku? Oh aku mao ekspansi. Why? 

Haruskah aku habis nanam cabe belibini itu agar org tau? Buat apa? Aku udah punya rumah kuq, ga perlu lagi membangun. Mobil, udah ada. Ini hidupku. Ga perlu kalian kaji semua? Akhirnya aku rajin lagi menulis sejak diremehkan itu. Bahkan sudah pakai konten YouTube dan Kompasiana segala.

Hh. Diremehkan? Apakah aku se-useless itu?

Lihat konten bermanfaat dari KS! Bukan konten abal-abal ya gaeess!

KS, meski selalu diremehkan pasti akan ada satu atau dua orang yang kenal banget akan membelanya. Biarkan saja KS diremehkan dulu, karena didunia ini memang ada pembagian kerja dengan orang yang meremehkan dengan yang diremehkan. 

Toh kebaikan yang tersusun, akan dikalahkan dengan kejahatan yang tersusun. Dan soal respon orang terhadapku itu berada diluar kendaliku, dengan memikirkannya hanya akan membuat aku semakin tidak percaya diri. Jadi intinya aku lakukan semampuku, soal hasil biar Tuhan yang menentukan.