Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Satu di antara cara paling sederhana untuk menikmati hidup, kami mempertahankan standar hidup kami. Saat uang lebih banyak, kami tidak wajib tinggal di tempat yang lebih mewah, tidak naik kendaraan lebih cantik atau tidak makan lebih mahal. Cara lain agar kami dapat menikmati hidup dengan bahagia adalah, dengan tidak membanding-bandingkan apa pun yang kami punya dengan yang orang lain miliki.
Kami hidup tanpa dendam dan menikmati hidup apa adanya. Hidup tanpa kebohongan, kepalsuan, kamuflase, kemunafikan, gengsi, ego, dan kebodohan. Makin dewasa, lingkaran pertemanan kami justru kadang makin kecil, maka satu di antara skill yang penting kami miliki adalah, kemampuan untuk tetap bisa menikmati hidup walau sekalipun sedang tidak punya banyak teman.Â
Namanya juga hidup. Terkadang...., kebijakan kami dalam menjalani hidup seringkali tidak populer di mata banyak orang, semacam resign dari bank. Sehingga menjadi perbincangan banyak orang. Tapi tak mengapa.... Tak perlu dendam. Toh, kami menikmati hidup dengan cara kami. Mbok ya jangan samakan kami, dengan caramu menikmati hidupmu.
Tau nggak?
Takdir kadang..., tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jatuh bangun dalam usaha itu hal yang biasa kok. Jadi, kami belajar menikmati hidup apa adanya. Biarlah yang lain berkata apa, kami hanya mencoba menikmati hidup dengan cara kami sendiri saja. Teruskanlah drama kalian dan tolong jangan libatkan kami di dalamnya Ha-ha-ha. Kami mau menikmati hidup, apa adanya dan tanpa drama.
Kami terus saja menikmati hidup apa adanya, memulai semuanya dari awal. Biarlah mereka berkata apa pun itu, karena ini hidup kami. Apa pun yang terjadi, kami yang menjalaninya sendiri. Kami yang menikmati hidup ini, apa adanya, dengan terus bergerak, ikhtiar, serta doa.Â
Dan jika membaca sejarah, ternyata Nabi dan keluarganya berada dalam kehidupan apa adanya, bahkan kekurangan dalam sandang dan pangan. Dengan menikmati hidup apa adanya, Nabi dan keluarganya menjauhi sifat serakah, gengsi, dan kerap mengeluh karena merasa kurang dengan apa yang dimiliki. Yoww. Kami ingin juga meniru sifat Nabi. Gengsi bukanlah sifat kami.
Kami bersyukur atas apa yang masih dimiliki hari ini, yakni pikiran yang sehat dan sepasang kaki yang masih kuat berlari. Rasa syukurlah yang membuat kami masih dapat menikmati hidup apa adanya tanpa belenggu gengsi. Kami saja bersyukur atas keadaan kami, kenapa kalian pula yang misuh-misuh? Kalian tu aneh tau ga? Karena rasa yang senantiasa bersyukur inilah, yang membuat kami dapat menikmati hidup apa adanya.
Pesan seorang suami semalam juga sederhana, apa adanya. "....selalu ajari anak-anak kita KS, __menikmati hidup apa adanya tanpa kekhawatiran apa pun! Menahan diri menuruti keinginan, menikmati hidup apa adanya dengan menjauhi diri dari gengsi. Karena menikmati hidup tanpa memaksakan pujian itu, menyenangkan sayang! Nikmat ya KS, jadi dirimu yang apa adanya tanpa rekayasa."
Yes. Inilah hidup penuh warna, you can see ilustrasi ekspresi bahagia.
Kadang, menikmati hidup dalam ketenangan itu lebih indah ketimbang menikmati hidup dalam patah hati, xixixi. Jelaaas. Hanya orang-orang yang bersyukur yang tahu cara menikmati hidup apa adanya. Hidup akan terasa sempurna bagi mereka yang pandai bersyukur dan menikmati hidup apa adanya. Karena orang yang menikmati hidup apa adanya, jauh lebih indah daripada orang yang hanya bermimpi tanpa beranjak diri.