Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Potret Kehidupan Episode 55
Tentang Arti Menerima
Hidup tak selamanya berjalan mulus. Berbagai masalah dan cobaan datang silih berganti, membuat hidup terasa berat dan terkadang terasa ter-aamat sulit. Namun bagaimanapun juga, setiap rintangan yang menghadang harus dilalui dengan konsep menerima. Sayangnya, menerima bukanlah perkara yang gampang, iya kan?
Diperlukan hati yang lapang dan menerima setiap keadaan. Arti menerima disini bisa menjadi satu cara untuk membangkitkan keikhlasan di dalam lubuk hati. Dengan hati yang bisa menerima, konon katanya hidup akan terasa lebih mudah dan tenang. Beban berat di pundak saat dihadapi dengan hati yang menerima juga akan terasa lebih ringan. Walaupun tak bisa dipungkiri untuk menjadi menerima itu memang ada banyak hal yang harus dikorbankan. Sebab, menerima bukan saja bisa dilakukan lewat perkataan atau perbuatan, melainkan juga harus tertanam pada hati yang ter-dalam.
Pengalaman Pribadi;
Berbagai keadaan yang pernah sulit, jelas membuat hidupku juga terasa berat dan hampa. Namun konsep menerima aku butuhkan untuk tetap bisa menjalani hidup dengan tenang dan bahagia. Dengan hati yang mao menerima, aku bisa menerima setiap rasa saaakit, seeeedih, dan kecewa. Sehingga, hidupku terasa lebih mudah dan indah. Tau-tau, sudah kepala empat aajah.
Aku mensyukuri hari ini dan mengikhlaskan apa yang telah berlalu. Tetap bersyukur itu penting, dan optimis menyambut hari esok sebagai hari yang baru. Mengeluh tidak akan memperbaiki keadaan, maka aku selalu berusaha bahwa semangatku selalu buat hari ini. Eh, sebenernya aku tu enggak melupakan masa lalu juga sih..., cuma yang bisa aku lakukan adalah menerima masa lalu itu sendiri.Â
Aku menerima kesalahan, dan belajar dari setiap kesalahan. Karena itu yang akan menjadikan aku lebih kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan ini. Sebab kabarnya, orang yang tau arti menerima itu adalah orang yang berkarakter kuat, sikapnya tidak dipengaruhi oleh ada atau tiadanya penghargaan manusia. Itulah kenapa, aku juga mencoba menerima saja dari suatu kehilangan dan tersenyum dari suatu kesakitan yang sedang menimpa.
Meniru kata-kata Umar Bin Khattab, begini katanya; "Aku tidak takut sesuatu hilang daripadaku, karena aku tahu selain takdirku, maka tidak akan pernah menjadi milikku, akupun tidak gelisah dengan sesuatu yang aku miliki kemudian akupun kehilangannya, karena aku tahu sesuatu yang bukan menjadi milikku bagaimanapun tidak akan pernah menjadi milikku."
Umar Bin Khattab benar sekali.
Aku juga. Meniru konsep hidup Umar Bin Khattab, aku belajar mengikhlaskan sesuatu yang memang bukan untukku. Aku ingin semacam daun yang jatuh itu. Hhmm, daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semua.
Aku mulai belajar berjalan meninggalkan sesuatu yang memang bukan untukku, lalu aku mencoba tersenyum, tulus, dan diam. Rasa kehilangan itu sesuatu yang wajar, apapun itu. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Selalu mencintai diri sendiri.
Dan enggak tahu kenapa, aku seringkali bercakap-cakap dengan diri sendiri. Semacam self talk gitu yaa; "Suatu hari, lo akan bangun dan enggak merasakan apa-apa. Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! Hilang begitu saja. Dan saat itu, lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya KS, karena lo udah menerima bahwa kenyataan emang nggak bisa diubah". Nah, kek gitwou. Dan kemudian, aku semudah itu bisa tersenyum setelahnya dengan mudahnya.
Dan Perihal Menerima,
Aku belajar arti menerima juga dari akar pohon, akar pohon itu letaknya tersembunyi di dalam tanah dan tidak semua manusia peduli dan mengaguminya. Walaupun begituuu, dia tetap bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah dan pamrih untuk kehidupan batang dan dedaunan.Â
Aku juga belajar arti menerima pada hal-hal kecil, maka dengan demikian aku akan terbiasa menerima saat melakukan hal besar. Aku menjalani hidup meski kadang ada bagian yang tidak aku sukai, tapi aku menerima kenyataan yang ada, bersyukur, tulus, sabar dan diam."
Toh, makin berusaha menerima, makin tenang perasaan ini, makin yakin Allah memberikan yang terbaik di masa depan. Hidup adalah seberapa tulus kita menjalani kenyataan. Tulus menerima kesalahan dan belajar dari setiap kesalahan itu sendiri, karena itu yang akan menjadikan kita lebih kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.
Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik kuq, namun lebih kepada menerima kenyataan dengan senang hati bahwa aku adalah aku, maka jadilah diri sendiri. Percaya bahwa segala sesuatu masalah akan berakhir dengan kebahagiaan, apabila kita bisa sabar dan tenang menghadapinya. Emang sih, sabar itu pahit, jujur itu pahit, dan ikhlas itu sangatlah pahit. Namun, semua yang pahit kabarnya menyembuhkan segala penyakit.
Perasaan menerima memberikan banyak energi positif dalam diriku. Hati yang ikhlas akan membawa ketenangan dalam hidup. Keikhlasan membuat aku lebih menerima dan memaknai berbagai hal yang kumiliki dalam hidup. Dengan begitu, hidupku jadi lebih tenaang, meski bagaimanapun kondisinya.
Perasaan menerima, bukan melepaskan sesuatu dengan air mata tetapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman. Orang yang tahu arti menerima, akan melalui segala macam ujian kehidupan dengan mudah. Karena, kebahagiaan bukanlah disaat kita memiliki kesempurnaan, namun ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan tulus dan ikhlas.
Apapun cerita diluar sana, aku tetap mensyukuri hari ini dan mengikhlaskan apa yang telah berlalu menjadi jalan terbaik dalam proses pendewasaan diriku. Ketika berhadapan dengan masalah pun, aku tidak lebih mengutamakan logika melainkan sujud yang lama. Dan bilang pada Allah; "Ya Allah, peluklah aku hingga hatiku bisa merasa tenang dan damai. Hilangkanlah tangisku sehingga aku bisa merasa sabar dan ikhlas". "Ya, Robb. Tuntunlah hamba agar selalu berusaha lebih baik, selalu ikhlas dan sabar dalam menghadapi cobaan dari-Mu." Kek gitu-gitulah pokoknya, enggak yang ngedumel ke orang-orang yang sudah nyakitin hati. Buat apa coba?
Toh yang kita tahu, cobaan hidup itu didikan Allah, tinggal kita nya yang berusaha sabar dan ikhlas pada ketentuan-Nya. Allah adalah sebaik-baik perencana maka yakin saja bahwa apapun itu pasti ada hikmah di balik rencana-Nya. Allah memberi kita ujian selalu melalui situasi yang sulit. Ikhlas saja melangkah di situasi tersebut, maka kita akan melewatinya dengan sangat mudah.
Perihal Menerima,
Sama seperti air yang bisa mengikis batu yang paling keras, menerima juga bisa melembutkan atau meluluhkan hati yang paling dingin. Lakukan saja setiap perbuatan baik semata-mata hanya karena Allah. Bagi orang yang menerima, tak ada waktu untuk mengeluh karena setiap kondisi datangnya dari Allah dan ia pun menyikapi kondisi tersebut untuk Allah. Ia percaya bahwa segala sesuatu masalah akan berakhir dengan kebahagiaan apabila ia bisa sabar dan tenang menghadapinya.Â
Benar.Â
Hidup disebut-sebut ibarat roda berputar, kadang ada di atas tapi terkadang juga di bawah. Susah dan senang datang bergantian, dan harus dijalani dengan menerima. Dengan hati yang menerima, dalam keadaan susah pun hidup akan jadi terasa lebih mudah. Pasalnya, menerima akan membangkitkan kekuatan dalam diri. Â Karena, menerima terhadap takdir yang telah digariskan Tuhan, setelah usaha yang maksimal. Harapan besar yang kandas, belum tentu sungguh-sungguh kandas.
Tenang! Hidup ini juga dipergilirkan satu sama lain. Kadang kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis. Itulah kehidupan. Barang siapa yang sabar berproses, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang. Jalan keluar terbaik tidak akan pernah bisa ditemukan pada hati yang tidak tahu arti menerima dan tidak sabar. Jalani saja hidup ini, meski kadang ada bagian yang tidak disukai. Terima saja kenyataan yang ada, bersyukur, menerima, berproses dan bersabar.
Iya. Bersabar sajalah kita..., ketika suatu hal yang sangat kita sayangi hilang, dan percaya sajalah kita bahwa Allah sedang menyiapkan sesuatu hal yang lebih indah dari sebelumnya. Tak peduli..., seberapa sulit dan gelap jalan yang akan kita lalui. Tetap belajar tenang dan sabar. Sebab kabarnya, jalan keluar sebuah masalah dan kemenangan itu selalu diraih oleh mereka yang tenang dan sabar. Bahkan katanya, setiap musibah mengandung permata yang berharga, tapi hanya orang-orang bersabar saja yang berhak mendapatkannya.Â
Menerima memang perasaan yang luar biasa. Menerima, bukan saja membangkitkan semangat dalam diri. Tapi menerima juga dapat membuka mata..., pikiran..., dan juga hati. Dengan rasa betenang, kita bisa memaknai hidup. Bagaikan bunga yang sabar selama kuncupnya untuk kemudian mekar dengan indah. Atau ulat yang sabar menanti dalam kepompong untuk bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik. Itulah perumpamaan orang-orang yang tahu arti menerima.
Pada akhirnya, hanya tiga hal yang berarti: Seberapa banyak kau mencintai. Seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu. Tuhan tidak menjanjikan langit selalu biru, tapi ia selalu menghadirkan pelangi setelah badai berlalu.
#KSStory