Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Pejuang Mimpi Episode 57
💕Niat Baik Adalah Modal Awal Kehidupan💕
Dulu aku sering mikir gini ; "Gimana kalo pada akhirnya..., aku ga jadi apa-apa. Tapi sekarang, aku yakin dan percaya. Segala sesuatu, tergantung pada niat. Kalo niat kita baik, ga mungkin Tuhan ga kasih jalan. Hukum sebab akibat itu nyata. Apa yang kita lakukan hari ini..., membentuk siapa kita di kemudian hari". Jelaass, hal ini menjelaskan perihal niat.
"Innamal A’malu Binniyat”. Ini menjelaskan tentang pentingnya niat baik. Niat baik akan mendatangkan energi baik dan hasil baik. Bila niat baik berproses dengan kinerja terbaik, ikhtiar terbaik, maka hal-hal baik akan terjadi. Pepatah bijak juga mengatakan “Niat baik sekali pun tidak sempat dikerjakan sudah mendapat ridha dari Illahi”.
Niat baik adalah modal awal kehidupan. Niat baik sangat penting bersemayam dalam jiwa setiap manusia. Sebaliknya, niat jahil..., zalim dan jahat..., jauh-jauh deh, hindari jangan sampai ada dalam diri kita. Ini sangat bahaya dan bisa mendatangkan malapetaka. Niat baik dalam jiwa manusia itu hakekatnya lahir dari energi Illahi dalam diri kita. Niat tak baik lahir dari energi hewani, basic instinct, bawaan sisi gelap manusia. Niat baik, bawaan sisi cahaya, __nur Illahi.
Tentu niat baik itu tidak muncul secara tiba-tiba. Namun ketika niat baik telah muncul..., maka butuh dikuatkan dan dikukuhkan. Dan jika tidak..., niat baik itu tak ubahnya lintasan keinginan yang muncul sejenak lalu lenyap kemudian.
Niat baik adalah modal utama dalam mewujudkan kebaikan. Bila banyak orang berniat baik..., berbuat baik..., akan melahirkan kehidupan yang sangat baik. Semua ajaran agama, adat istiadat dan pengetahuan selalu membawa dan mengajak pada niatan baik. Mengapa? Karena niat baik adalah modal awal kehidupan. Dan mengapa ajaran semua agama menyatakan bahwa bila ada orang niatnya tak baik, akan memberi efek tak baik pula bagi sekitarnya? Karena segala sesuatu itu akan beresonansi, merambat..., dan menyebar.
So, teman-teman KS!
Sekarang..., adalah momentum terbaik untuk mengokohkan niat-niat baik itu. Siapa yang berniat melakukan kebaikan..., maka Allah akan menuliskan untuknya kebaikan yang sempurna. Dalam hadis Arbain yang ke-37 itu disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan". Tak heran jika Allah telah menilai niat baik itu sebagai satu kebaikan.
Niat baik sudah dinilai sebagai kebaikan, ___walaupun baru diniatkan. Ini sungguh luar biasa, sebuah penghargaan bagi kita. Hanya dengan niat melakukan kebaikan saja, kita akan mendapatkan satu kebaikan dari Allah walau pun pada akhirnya, misalnya, kita tidak jadi melakukan kebaikan itu. Apabila seseorang berniat melakukan kebaikan, meskipun tidak jadi mengerjakan kebaikan itu, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan. Jika disempurnakan dengan mengerjakannya, maka ia akan mendapatkan banyak sekali kebaikan.
Sementara itu, apabila seseorang memiliki niat untuk melakukan kejahatan, tetapi tidak jadi, __ inilah orang yang mendapatkan ganjaran. Ia dicatat mendapatkan kebaikan sempurna pula. Sebab..., ia meninggalkan kejahatan tersebut karena Allah dan tidak sempat melakukannya yang bisa membuatnya tercatat melakukan kejahatan. Namun, apabila seseorang itu memang memiliki niat jahat dan kemudian mengerjakannya, maka ia mendapatkan satu keburukan.
Ketika tebersit untuk melakukan suatu kebaikan, ternyata dianjurkan untuk diamalkan secepatnya. Dalam atsar Abdullah Ibnu Abbas R.A dikatakan, “Tidak sempurna kebaikan kecuali dengan menyegerakannya karena jika disegerakan, hal itu akan lebih menyenangkan pihak yang berkepentingan.”
Sebab tak jarang, menunda kebaikan yang akan kita lakukan justru akan mengubah niat kita. Yang tadinya karena Allah, malah mengharapkan hal lain". Pun dengan menunda, konon kabarnya akan membuka kesempatan pada hawa nafsu dan syaitan untuk mengganggu serta menggoda kita untuk tidak melakukan kebaikan. Karena itu, bila kita mempunyai niat untuk melakukan kebaikan hendaknya bersegera melakukannya. Jangan memberi kesempatan pada hawa nafsu dan syaitan untuk mengganggu niat baik kita.
Dikisahkan, seorang saleh yang sedang berada di kamar mandi, pernah memanggil budaknya dan menyuruhnya untuk memberikan sedekah kepada seseorang.
Maka, budak itu berkata kepadanya, “Mengapa tuan tidak bersabar dulu..., hingga tuan keluar dari kamar mandi?”. Dia menjawab, “Saya mempunyai niat untuk berbuat baik dan saya takut niat itu berubah. Oleh karena itu, begitu mempunyai niat, saya segera mengikutinya dan melaksanakannya.”
Yuk, isi keseharian kita dengan kebaikan!
***
Pertanyaannya;
*Bagaimana kamu merebut kebaikan ituuw?*
Pertama niat baik yang kukuh. Niat baik yang kukuh akan melahirkan mujahadah dan mengundang taufik dari Allah. Jika level ini dapat diraih, grafik amal ibadah tentu akan meningkat. Buah dari itu semua adalah keberhasilan meraih fungsi dan hikmah dari niat baik secara maksimal. Niat yang kukuh akan melahirkan azam. Ketika azam telah menghujam kuat, urusan hasil kita serahkan kepada Allah. Ibnul Qoyyim berkata, "Kuatnya niat menghilangkan keraguan dan melahirkan amalan yang sungguh-sungguh, yang terefleksikan dalam bentuk mujahadah yang kuat".
*Selain niat baik yang kukuh, bagaimana lagi kamu merebut kebaikan ituuw?*
Kedua, yakin dan percaya pada niat baik itu. Segala sesuatu, tergantung pada niat. Kalo niat kita baik, ga mungkin Tuhan ga kasih jalan. Hukum sebab akibat itu nyata. Apa yang kita lakukan hari ini..., membentuk siapa kita di kemudian hari. Saya yakin dan percaya pada niat baik saya ini. Saya yakin dan percaya bahwa niat baik saya..., __akan dipertemukan dengan jalan-Nya. Saya yakin dan percaya bahwa kebaikan-kebaikan saya sekecil apapun akan dihargai oleh Allah Swt.
Singkatnya, yang paling mendasar sekaligus sangat menentukan adalah niat yang baik, niat baik yang kukuh, serta yakin dan percaya pada niat baik itu. Bagaimana caranya? Ya, kita tingkatkan kualitas hidup kita dengan terus memelihara niat baik.
*Apakah kamu pernah bertanya pada dirimu sendiri? Saya selalu berbicara pada diri sendiri semacam saya berbicara pada sahabat terbaik saya. Bukan gila. Self talk itu namanya😅.
*Kebaikan apa yang besok akan kamu lakukan? Hhmm, apa ya? Kamu bisa kuq, tuliskan apa saja yang kamu pikirkan dan sekurangnya-kurangnya kamu rencanakan 3 hal baik untuk besok yang ingin kamu lakukan. Dan itu berdampak baik bagi sekitar kehidupan kamu.
*Bagaimana pula kamu mengukuhkan niat baikmu itu?* Oh, kalo yang ini terdapat sejumlah tahapan yang mesti dilewati. Simak dan cobain!
Teman-teman KS,
Hati seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, itu melalui beberapa fase. Ada fase yang berupa fikiran yang terlintas saja. Ada yang meningkat dari fase yang pertama ke fase yang kedua, yaitu fase niat yang berarti menyengaja secara kuat untuk melakukan sesuatu. Dan di atas itu ada satu fase lagi, yaitu fase tekad yang kuat dari seseorang untuk melakukan sesuatu, sehingga suatu tindakan benar-benar ia lakukan. Artinya apa? Niat baik saja..., __tidaklah cukup zaayaang. Tidak cukup.
Niat baik juga harus bersumber dari ilmu. Semakin luas ilmu tentang kebaikan..., makin banyak niat baik yang bisa dimunculkan. Banyaknya niat baik yang bersumber pada ilmu..., sangat berpengaruh pada produktivitas kebaikan itu. Niat baik yang bersumber dari ilmu, bisa pula mengubah status suatu amalan yang asalnya mubah menjadi berpahala. Jadi, sumber niat baik itu adalah ilmu. Ini akan sangat berbeda jika tidak mengetahui ilmu tentang kebaikan. Niat baik yang bersumber dari ilmu, akan dipertemukan dengan jalan-Nya. Niat itu merupakan amalan hati. Karenanya, niat cukup diucapkan di dalam hati dan kemudian diikuti dengan perbuatan. Ingat, niat baik harus diikuti dengan perbuatan.
Pengalaman Pribadi;
Saya sering menemukan dalam keseharian saya, bahwa niat baik akan selalu bertemu dengan jalan yang terbaik pula dari-Nya. Entah bagaimanapun caranya, insyaaAllah Allah selalu memberikan kemudahan atasnya. Salah satunya adalah kisah tentang niat saya membuat KS Garden ini.
Perjalanan mewujudkan niat, adalah dengan Ikhtiar. Kisah ini bermula dari merebaknya pandemi virus korona di Indonesia. Berbagai perusahaan besar hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami kerugian besar dan mengakibatkan saya dan suami saya juga gulung tikar. Dan, banyak pula pencari nafkah yang kemudian kehilangan pekerjaannya, termasuk orang-orang yang bekerja pada saya. Roda perekonomian dapat dikatakan ‘lumpuh’. Melihat situasi tersebut, hati siapapun tentu akan tergerak agar dapat sedikit meringankan beban hidup orang lain. Saya berniat bisa melakukan sesuatu untuk mereka yang tidak memiliki pekerjaan, kemudian saya berikhtiar mewujudkannya.
Mengingat saya masih berstatus PNS aktif yang tambahan uang sakunya juga terhambat akibat Covid-19 ini. Usaha kontruksi suami saya sengaja ditutup karena saya memastikan tidak akan ada pembangunan baik pemerintah maupun swasta. Toko saja hampir semua ditutup. Ini benar-benar menyeramkan. Selera agak pahit dikit, badan meriang, orang-orang akan menjauhi kita. Sebagai pemilik usaha, tentu ini bukan hal yang mudah. Tapi saya tetap mencoba membuka caferesto saya, itupun hanya secara online. Benar-benar membosankan. Karena kan, banyak rebahan. Jadilah saya, pikiran menerawang. Pengen berkebun ah, seru kali yaaa? Kek gitu-gitu saya tuh, mikir terusss.
Setiap rebahan, ituuw aja tofik pembicaraan saya berempat beranak. Kan kita susah mendapatkan sesuatu yang mau dimakan, bahan-bahan pangan suplai nya terganggu. Karena Kuansing kan, yang masih bergantung pangan dari luar daerah gitu dari dulu. Jadi ya, kalo saya di dapur lihat kulkas, makjleeeb. Nah, menggerutu sendiri tu kalo anak tereak mau makan. "Besok ya pa, akan ku tanam cabe merah..., rawit setan..., buah pepaya, sampai pucuk ubi bagai, hahaha".
Saya jujur ya, waktu itu saya paling males keluar, apalagi ke pasar. Selain takut, kan emang disuruh rebahan. Tanpa saya sadari, saya telah mendapati suami saya dan anak-anak saya tertawa melihat saya. Suami said di ujung sofa caferesto sambil melirik anaknya, "Lihatlah mamamu, Ji. Asal dia buka kulkas, pasti semuanya mau dia tanaam, wkkwkwaa". Datang Ji, " Eyy, macam kan bisa pulak awak, lawaaak mama awak😂".
Padahal ya, bete. Sebenarnya kita bosan dengan aktivitas yang itu ke ituuu aja. Dapur kasur - kasur dapur. Gelut, akhirnya nangis. Kadang kita berempat tu ya, main makan-makanan aja huahaha. Gimana? Apa tak piti keluar se yang banyak, masuknya ga ada doow, hh. Pikiran saya tu sudah sampai gimana ini orang-orang kedepan. Ini sampai kapan? Gileee, tiba-tiba anak dah tamat aja SMP. Bayangin, itu anak-anak ga kerasa lho mereka sekolah. Tiap hari mereka berurusan orang-orang di Ruang Guru. Bukan geratissss. Bayaar gess. Pengen nangis salah..., rebahan mulu justru lebih salah. Ya kan?
Ancang-ancang, berempat beranak pergilah kita keluar rumah hanya lihat-lihat tanah yang sudah lama terbengkalai. Bekas usahanya suami dulu. Itu aja bingung harus mo mulai dari mana. Apa dan bagaimana? Ya, lihat-lihat aja dulu. Hiikss. Terkadang kepikiran ini itu, tapi kok kayaknya ga bisa dikerjakan sendiri. Mesti bawa orang lagi dan bayar orang lagi dan lagi. Itu bikin tambah banyak pengeluaran lagi, kan? Tapi karena niat saya baik, ga terasa waktu berlalu. Eh ternyata jadi juga ini kebun kita.
Ga nyangka ya, akhirnya saya bisa juga nya bertani xixixi. Meskipun bukannya pandai tapi bisa..., bisa. Awalnya lebih kepada saya menyadari, kok kayaknya saya harus mencari jalan lain ya untuk mendapatkan tambahan penghasilan agar bisa menutupi biaya hidup kedepan. Dan bagaimana agar bisa tetap memberi kehidupan orang-orang yang telah berkenan membantu saya selama ini. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan tani mereka dan menuliskannya dalam banyak episode. Ga paapa kan? Lumayan, bisa ngesave arsip perjalanan hidup.
Saya yakin dan percaya, segala sesuatu itu tergantung pada niat. Kalo niat kita baik, ga mungkin Tuhan ga kasih jalan. Hukum sebab akibat itu nyata. Apa yang kita lakukan hari ini..., membentuk siapa kita di kemudian hari. Begitulah, episode tentang niat baik yang saya tulis judulnya saja ketika itu. Niat baik adalah modal awal kehidupan.
Setelah itu, saya tidak lelah berdoa kepada Allah agar setidaknya saya dapat memberikan sedikit peran dalam kehidupan orang yang selama ini telah sudi membantu saya. Hingga suatu hari, Allah mengabulkan doa-doa saya dengan jalan ini yang bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya tak kan berhenti memberi tahu teman-teman saya setiap detail tentang perjuangan hidup saya, karena musuh saya masih selalu kelaparan informasi, heh. Saya ga akan segan-segan membagikan informasi, saya dimana..., dengan siapa dan sedang berbuat apa. You can see, saya mengerjakan apa yang saya suka tanpa mempedulikan apa kata orang tentang saya.
Semalam kami dirumah main tebak-tebakan, "ada seorang perempuan yang matanya ngantuk, tapi pikirannya sangat sibuk, hai-hai siapa dia...???". Ha-ha, itu dia; saya. Saya memilih untuk terus berjuang meraih kesuksesan, tidak peduli seberapa sering saya terjatuh.
Di dunia ini, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang sukses dan saya jadikan panutan untuk kesuksesan saya kelak. Saya terinspirasi oleh kepribadian mereka dan saya berharap untuk bisa mencapai level mereka. Dan ada juga orang lain yang saya temui yang menyesal karena tidak sukses, dan mereka terus menyesalinya tanpa menyadari bahwa mereka bahkan tidak berusaha untuk menjadi sukses.
Dapat saya simpulkan dalam artikel ini, "ada pelajaran dari niat". Apakah kamu sudah dengar bait lagu yang saya bawakan di episode KS Motivasi kali ini? "Jadi aku...., sehari saaaja, mungkin kau bisa..., tau rasanya....". Maksud saya tu gini, gess. Coba deh, pahami dulu niat baik saya...., baru kamu komentar, ya!
Berdasarkan kisah saya ini, saya ingin menyampaikan pesan bahwa; setiap niat baik seseorang yang selalu diiringi dengan usaha dan doa, insyaaAllah akan Allah pertemukan dengan jalan terbaik-Nya.
Seperti halnya saya, meski tidak mampu membantu dengan tenaga, ternyata Allah mengizinkan dan memampukan saya untuk tetap dapat membantu melalui jalan yang lain. Saya memulainya sepetak demi sepetak. Bukan yang sekali jebreeet. Dan itu tidak mudah. Musti banyak belajar ... , musti yang banyak mencoba, dan sebagainya. Saya nikmati aja prosesnya..., karena kesuksesan bukanlah sesuatu yang kita capai dalam satu hari. Kesuksesan memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dengan keputusan, aktivitas, dan pertemuan pribadi kita sehari-hari. Terlepas dari seberapa besar atau kecilnya hal itu. Kesuksesan berkaitan dengan konsistensi terhadap jati diri kita dan bagaimana kita memutuskan untuk bereaksi terhadap setiap keadaan yang terjadi dalam hidup kita.
Kisah ini tentu dapat dicopy-paste dalam banyak kesempatan lain, baik untuk diri saya sendiri di waktu mendatang maupun oleh teman-teman KS yang berlangganan membaca. Bahwa untuk sekedar berniat baik, kita tidak boleh terlalu bermalas-malasan. Kita bahkan dapat berniat baik sebanyak-banyaknya..., karena itu semua tidak dipungut biaya alias gratis.
Niat baik adalah modal awal kehidupan. Tentu tidak dibenarkan pula bahwa kita hanya berniat baik saja tanpa berusaha untuk melaksanakannya. Sebisa mungkin, kita tetap harus mengikuti setiap niat baik dengan segenap usaha dan selalu mengiringinya dengan doa. Kun fayakun. Jadi kata Allah, maka jadilah ia. Harus yakin dan percaya, bahwa segala sesuatu tergantung niat. Sehingga, kita bisa mewujudkannya dalam tindakan nyata. Jika segenap usaha telah kita lakukan, maka Allah beserta dua malaikat pencatat amal-lah yang akan mencatat setiap niat dan usaha baik kita.
Sahabat KS,
Mari kita memulai niat-niat baik atas berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari kita ke depan. Kemudian, diikuti dengan segenap usaha dan doa untuk mewujudkannya serta keyakinan bahwa setiap niat baik tersebut oleh Allah akan selalu dipertemukan dengan jalan terbaikNya. Ibnul Qoyyim juga berkata, “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi seorang hamba selain dari jujur kepada Allah dalam niatnya dalam seluruh urusannya". Kalaupun yang diniatkan tidak terwujud, Allah tetap menghargai niat kita sesuai yang kita niatkan.
KS Motivasi hari ini;
💕Apapun keadaannya..., niat baik adalah modal awal kehidupan. Maka tetaplah niat baik pada sesama..., dan berbuat baik pada semesta. Sungguh akan sangat ringan hidup dan langkah orang-orang yang melekat padanya sebuah niat baik. Orang yang melekat padanya niat baik, ia akan punya nafas..., energi..., dan resonansi yang baik bagi sekitar kehidupannya. Dan jadikan niat baik ini sebagai nur yang menyala dalam diri kita. Sebab orang-orang baiklah, dunia ini terus membaik💕.
Baik-baik ya kamu...💃!
#KSStory #KSGarden #KSMotivasi #KSLifestyle #KSFamily
#PejuangMimpi #Episode57
#NiatBaikAdalahModalAwalKehidupan
#Agrowisata #PetikBuah #BuahPepayaCabe
#Pertanian #Berkebun
#Reels #Fbpro #fyp #vod