KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 59 Temukan Kedamaian Dirimu

11 Februari 2025   03:07 Diperbarui: 11 Februari 2025   03:27 187 3 0

Foto KS Garden (Sumber: Dokumen Pribadi))
Foto KS Garden (Sumber: Dokumen Pribadi))



Pejuang Mimpi Episode 59

Temukan Kedamaian Dirimu

Setiap orang mungkin membutuhkan waktu dan proses yang berbeda-beda untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Kalau kamu bingung mau mulai dari mana..., saya juga bingung episode ini harus saya mulai dari mana ceritanya, ha-ha-ha. KS Story, __selalu punya banyak cerita.

"Semakin bertambahnya usia, semakin sadar pula. Bahwa ternyata..., berdamai dengan diri sendiri juga perlu dipelajari bagaimana caranya. Belajar untuk menghadapi dan menerima..., karena semua keinginan tidak harus dimiliki dalam waktu yang bersamaan. Belajar untuk lebih lapang dada..., karena bumi berputar bukan cuma untuk kita. Ada manusia lain, yang perlu merasa senang juga. Berbekal pengalaman kecewa yang bukan cuma satu kali..., sekarang makin bisa untuk "ya udah...". "Mau gimana lagi". Berbekal do'a yang tidak selalu langsung ada jawabannya..., sekarang jadi bisa untuk..., "ya udah...", "belum rezekinya". Semesta bukan jahat..., kita..., __yang harus lebih kuat. Semesta..., bukan pilih kasih, tapi kita..., __yang harus lebih banyak mengerti. Ya kan...???".

Saya mau share tentang bagaimana saya berproses menjadi diri sendiri dan berdamai dengan keadaan. Saya belajar untuk lebih lapang dada..., karena semesta bukan jahat tapi saya yang harus lebih kuat. Semesta bukan pilih kasih, tapi saya nya yang harus lebih banyak mengerti. Belajar menerima..., bahwa ada manusia lain yang perlu merasa senang juga. Belajar menerima..., bahwa semua keinginan tidak harus saya miliki dalam waktu yang bersamaan. Artinya apa? Saya belajar menerima keadaan dan saya belajar untuk berdamai dengan diri sendiri. 

*Apakah kamu kesulitan dalam hal berdamai dengan diri sendiri?*

Tentu saja tidak. Saya berkembang menjadi apa yang saya pikirkan. Hanya ada 2 poin. 2 poin penting yang sangat mempengaruhi saya dalam berdamai dengan diri sendiri, adalah : "Berani TEGAS meninggalkan circle toxic, karena circle sangat mempengaruhi sudut pandang kita akan kehidupan bahkan diri kita sendiri. Banyak MEMBACA apapun, terutama tentang mental health dan self improvement". Itu berarti...? Perubahan di mulai dari dalam. Tidak ada yang akan berhasil kecuali kau melakukannya.

Leo Tolstoy dalam kutipannya menyoroti kecenderungan manusia untuk berfokus pada perubahan eksternal ; dunia..., masyarakat..., atau sistem, heehe tanpa terlebih dahulu merefleksikan dan mengubah diri sendiri. Pesan Leo ini mencerminkan gagasan bahwa perubahan sejati harus dimulai dari dalam. Sering kali kan, orang mengkritik keadaan dunia..., politik..., atau lingkungan sekitar, tetapi lupa bahwa mereka sendiri adalah bagian dari sistem yang ingin mereka ubah haaha. Tolstoy mengajak kita untuk introspeksi: sebelum mengubah dunia, apakah kita sudah menjadi pribadi yang lebih baik? Entahlah.

*Lalu, bagaimana cara kamu berdamai dengan diri sendiri?*

Tentang berdamai dengan diri sendiri, warning. Ini bakal panjang. Akan saya ceritakan seabrek proses saya tentang bagaimana saya berkembang menjadi apa yang saya pikirkan. Akan saya runut versi dan pengalaman saya sejak kecil sampe saya dewasa. Waktu kecil nggak tau apa-apa, taunya main..., dan nggak mikirin dari mana saya bisa ini itu dan dari mana saya bisa punya duit. Udah tamat sekolah, cari duit..., berdamai kalo punya duit. Udah punya duit, baru sadar..., betapa susahnya orang cari duit halal hahaha. Saya jadi tau, bagaimana kejam dan kerasnya hidup ini. Ha, dari situ saya ambil kesimpulan, __bahwa segala apa yg membentuk diri kita, hanyalah diri kita sendiri. Mau seneng..., mau susah..., mau sakit, mau sehat? Ya diri kita sendirilah yang memulainya dan membentuknya. Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan usaha yang terus-menerus. 

Perkenalkan saya KS. Lahir setelah Indonesia merdeka. Artinya, saya terlahir merdeka. Dari kecil..., saya mengenali diri saya..., apa sebenarnya yang saya inginkan..., dan apa yang tidak saya inginkan. Saya benar-benar tahu hal apa yang membuat saya nyaman, dan yang membuat saya tidak nyaman. Saya sadar dan menerima bahwa saya jelas memiliki kekurangan. Dan itu juga dimiliki oleh semua manusia di muka bumi. Saya menerima apa yang selama ini sudah menjadi garis hidup, itu kelebihan saya, nrimo. Ga ngotot. Lebih spesifik seperti hal-hal yang tidak bisa saya kontrol, misalnya saya adalah seorang anak yang terlahir kurus tinggi langsing dada rata, atau di masa lalu saya pernah diejek-ejek kutilang dara ha-ha-ha, "ya udah", emang begitulah adanya. Jadi diri sendiri aajaah! Kalo diceritain disini tentang semua yang amat sangat menyakitkan sih, ini bakal panjang. Masih banyak lagi. Tapi saya selalu lakukan self talk berulang-ulang bahwa; "itu adalah yang Tuhan gariskan untuk saya, saya sudah tidak bisa memperbaikinya, yang saya bisa lakukan adalah memperbaiki diri saya dan masa depan saya" . Proses ini sangat butuh waktu, jadi bersabarlah, kengkawan!

Saya, wanita berkarakter lelaki atau lebih dikenal dengan sebutan tomboy. Mereka yang mengenal saya mungkin sering mengatakan saya pribadi yang keras, humoris, dan tak mengenal kata cinta huahaha. Dan, beberapa orang yang belum mengenal saya seringkali menganggap diri saya seseorang yang pantas untuk dijadikan teman baik. Ya, saya terima semua itu karena mungkin cara penilaian mereka berbeda terhadap saya. Saya memang pribadi yang cukup keras..., akan tetapi dalam hal tertentuu. Contoh ; apabila diri saya, bahkan teman saya digoda atau dijahati orang lain, ha saya bisa melawan penjahat itu. Kayak power rangers gitu, berubaah, wkwka.

Saya juga suka sekali bercanda. Wanita mana yang tidak suka tertawa? Ya, saya memang cukup tomboy. Tapi saya masih tetap seorang wanita. Kalo misalnya dulu, saya dikenal sebagai orang yang tak kenal kata cinta. Kalian salah. Hanya karena saya belum pernah jatuh cinta dan menyatakan bahwa saya mencintai seseorang, kan?. "Geess. Untuk pertama kalinya saya merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta kepada seseorang yang belum saya kenal..., tapi sering sekali saya bertemu dengannya. Ini bukan cinta pandangan pertama. Tapi ini adalah cinta perlahan pada hati yang pertama ha-ha. Ingin saya ceritakan pada kalian (teman-teman terbaik) kepada siapa saya sedang jatuh cinta. Mungkin, kalian tak akan percaya jika saya menceritakannya. Dan saya terpaksa memendam perasaan ini diam-diam. Cinta dalam diam ini masih saya pertahankan. Perlahan saya mulai berkenalan dengannya. Seorang pria yang menurut saya sangat menarik hati saya. Saya yakin dia lah cinta pertama saya. Saya rela mengubah diri saya seperti apa yang dia mau. Saya akan mulai mengubah diri saya menjadi lebih baik..., dan pastinya saya mulai belajar menjadi wanita yang feminim". Nah. Itu cerita KS eSeMPe, ahahaa. Serius amat, teman-teman yang mendengarnya waktu itu. Tapi bo'oong. Lha, orangnya ga ada, cuma dongeng doang. Hasilnya baru berhasil setelah pulang kampung pas tamat kuliah, teman-teman saya menyadari perubahan saya. Sejak saat itu, teman-teman saya mulai curiga kepada saya, kenapa saya bisa berubah seperti ini? Peyempuan yang dulunya sangat tomboy berubah menjadi super feminim? Oh my God. Satu persatu datang kepada saya, menanyakan apa yang membuat saya berubah. Dengan santai saya menjawab bahwa saya sedang mencintai seseorang ha-ha-ha. Dan, sudah saya duga bahwa teman-teman eSeMPe saya pasti menertawakan saya dan tak percaya pada saya. Setelah itu saya jelaskan pada teman-teman saya, kepada siapa saya jatuh cinta. Now, sudah jadi suami.

Respon mereka waktu tu cukup positif karena saya telah berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi..., di sisi lain teman saya berkata, "aku telah salah mencintai seseorang. Orang yang sedang kucintai saat ini telah memiliki pasangan dan yang terpenting dia sama sekali tak tertarik dengan orang seperti saya. Di situ perasaanku mulai kacau dan pupus sudah harapanku. Aku kecewa dan tak tau harus berbuat apa. Aku telah salah mencintai seseorang, aku mengubah apa saja yang jelas-jelas itu hanya perbuatan yang sia-sia. Aku merasa kehilangan jati diriku". Dengan cepat, saya memberinya semangat dan banyak sekali motivasi. 

Hari demi hari dia mulai berubah menjadi dirinya yang apa adanya. Dan dari situ dia mulai merasakan cinta, katanya. Cinta kepada seorang teman. Teman yang selalu menerimanya apa adanya dan memberinya motivasi, xixixi. Dan dia sadar, bahwa cinta bisa datang dari mana saja. Di sini dia temukan cinta. Cinta yang sangat indah tanpa harus mengubahnya. Ini bukan filem India ya. Sebenernya, saya senang memotivasi orang  lain agar menjadi lebih baik, dan agar lebih bersahabat aja dengan dirinya sendiri. Ya, belajar menerima keadaan..., juga berdamai dengan dirinya sendiri. Akhirnya, kita sama-sama belajar menghadapi dan menerima...,__bahwa tidak semua hal bisa kita miliki. Sudah di fase itu.

Jika sudah menerima keadaan atau yang sering dikenal dengan istilah TAKDIR maka saatnya BANGKIT. Raihlah mimpi, optimislah dalam menjalani hidup.., belajarlah memperbaiki diri sedikit demi sedikit walaupun hanya 1% sehari. Lakukan hal-hal kecil yang membuat kita bahagia. Jalani hidup dengan bahagia dan rasa syukur. Berdamai dengan diri sendiri adalah keadaan saat kita sudah mampu menerima semua hal yang ada di dalam diri dan kehidupan kita, mulai dari kelebihan..., kekurangan..., luka batin, bahkan kesalahan yang kita buat di masa lalu. Tahap berikutnya, mulai mencari hal-hal baru untuk mengalihkan emosi dan membangun mood kembali. 

Kadang yang buwat kita jadi susah berdamai dengan diri kita sendiri adalah diri kita sendiri. Selalu membandingkan diri dengan orang lain..., selalu merasa ingin jadi pemenang dalam segala hal..., padahal mungkin yang kita butuhkan itu adalah berdamai, menerima diri kita sendiri sepenuhnya dan selalu berusaha menjadi pendengar yang baik untuk diri kita sendiri juga. 

Beberapa bentuk dari berdamai dengan diri sendiri ialah selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita capai..., tidak membanding-bandingkan hasil pencapaian diri sendiri dengan orang lain..., dalam konteks tidak berlebihan. Tentu terkadang kita perlu membandingkannya dengan orang lain/kompetitor sebagai bahan evaluasi saja, dan memaafkan segala kekurangan dan kekecewaan dimasa lalu.

Pernah kecewa? Pasti. Kita hidup selalu berurusan dengan orang lain. Kecewa itu wajar. Setiap manusia pasti pernah mengalami rasa kecewa dan sedih dalam hidupnya. Sekali pun orang-orang tersebut telah sukses dan memiliki kebahagiaan atas apa yang dimilikinya saat ini, ia pasti juga pernah merasakan kedua perasaan tersebut. Bohoong..., kalo ada manusia seumur-umur tidak pernah merasakan kecewa. 

Saya tidak berpura-pura tidak merasakannya, karena hal itu hanya menunda diri saya melaluinya. Saya berusaha untuk memahami rasa kecewa. Saya juga mencoba untuk menghadapi perasaan tersebut dengan baik..., dan tidak berusaha menghindarinya atau berpura-pura tidak merasakan hal itu. Awalnya memang merasa down. Marah dengan orang yang mengecewakan tersebut, menyalahkan.., dan mengorek semua hal buruk tentangnya. Kemudian akan ada fase mulai menyalahkan diri sendiri. Seperti ada tawar menawar dalam diri "Saya yang salah atau dia yang salah?". Introspeksi. Akhirnya saya memberi diri saya waktu untuk memproses perasaan tersebut dan melakukan sesuatu atasnya, sebagai bagian dari berdamai dengan diri sendiri. Ini proses.

Ohiya, saya jarang galau berlebih sampai di beberapa postingan sosmed isinya quote tentang hal-hal yang menyesakkan. Kalau saya bersedih dan berlarut-larut dalam kekecewaan..., artinya saya menyiksa diri saya. Secara langsung, boleh kalian bilang saya belum bisa berdamai dengan diri sendiri.  Tapi apa yang saya lakukan di saat perasaan saya sedang buruk? Intip ini!

Saya membiarkan diri sendiri menikmati kesedihan tersebut. Kenapa? Karena sering kali manusia tidak diperbolehkan menunjukkan bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Semisal kejadian yang menimpa saya mungkin menurut orang lain sepele akan tetapi, kadar toleransi nyeri orang berbeda-beda. Jadi ya harus tetap belajar validasi, menganggap bahwa perasaan sedih itu, __ya normal. Namanya hidup ada naik turunnya. Jangan pernah menyepelekan apa yang sedang dialami oleh orang lain. Menangis juga boleh. Kalo saya sedih, pasti saya nangis. Nyetir kendaraan sendirian aja, diromantisasi dengan lagu yang membuat makin sedih. Malah ikutan mellow. Ya it's ok, tidak ada masalah dengan itu. Nangis itu kenapa melegakan? Karena ya pada saat itu hormon endorfin dikeluarkan yang membuat toleransi kita terhadap nyeri menjadi tinggi, penghilang rasa sakit alami dan tentu juga membuat aktivitas saraf parasimpatik dimana hal tersebut bisa memulihkan tubuh dari trauma atau stress. Dan nangis pun ga harus perempuan. Laki-laki juga tidak apa-apa, wkwka. Tanpa membedakan gender, setiap manusia pasti punya sisi emosionalnya masing-masing. Berdoa & Ibadah. Ibadah paling nikmat itu kalo berdoa sambil nangiis. Serahkan aja semua kondisi kepada Sang Pemilik, di saat kita sudah ikhtiar melakukan yang terbaik. Karena Allah SWT sangat mencintai hambaNya yang berserah diri. 

Terus saya ngobrol. Saya akan ngobrol apapun dan dengan siapapun, ternyata itu juga termasuk lho cara saya berdamai dengan diri sendiri. Orang lagi terpuruk itu sebenarnya hanya butuh kedua telinga yang bisa mendengarkan dengan bijak. Tidak menghakimi..., tidak menggurui, juga tidak menyudutkan. Ngobrollah sama orang-orang yang dipercaya. Dengan ngobrol, biasanya meskipun masalah tidak teratasi tapi akan sedikit lebih lega ketika kita membagi dengan orang lain.

Saya cari aktivitas yang menyenangkan.

Melakukan sesuatu yang membuat saya seneng..., semisal lakukan hobi yang udah lama ga dilakukan, entah itu membaca, menulis, mengambil fotografi, berkebun atau apa saja. Makan enak, juga oke. Asli, makan enak itu bisa bikin masalah reda meskipun hanya pada saat makan aja. Tapi makan enak itu release hormon serotonin lho, bikin happy. Jadi tidak masalah kalo semisal sekali-kali makan di luar budget apalagi kondisi lagi gak baik-baik aja. Tidak ada salahnya..., menyenangkan diri sendiri. 

Saya buat beberapa plan kedepan, meskipun saya masih berada di kubangan kegelisahan, lalu fokus pada hal-hal tersebut. Positif thinking saja duluu. Be kind. The real kindness..., __not just pretending to be kind. Yang pasti, semua itu bergantung pada diri sendiri. Karena saat berada di fase kegelapan dalam diri sendiri, kata motivasi bahkan tidak akan memiliki efek yang berarti. Perubahan dilakukan dari dalam. "Tidak ada yang akan berhasil kecuali kau melakukannya". 

Konsisten, meski akan ada mereka yang akan selalu menertawakan proses kita, tapi percayalah ketika kita hampir berhasil, __pasti mereka pula yang akan paling dulu bertanya, "caranya bagaimana?". Saya sudah pernah ngalamin, bahkan ada banyak sekali orang di dunia ini yang juga ngalamin. Makanya, "kita ga usah banyak bicaraa, tinggal bekerja..., berkarya, usaha. Nanti orang lain tinggal lihat.., hasilnya gimana?". Tenang. Proses berdamai dengan diri sendiri, bukanlah perjalanan yang mudah atau singkat. Ini membutuhkan kesadaran, penerimaan, dan praktek yang konsisten.

Saya berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Sehingga saya, memang ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik. Jadi kalo ditanya "bagaimana kalo gagal?", ya saya jawab aja, "bagaimana kalo berhasil?". Toh, saya memang ingin berkembang menjadi seperti apa yang pikirkan, tetapi jika saya telah berusaha dengan semaksimal mungkin namun hasil yang didapat tidak sesuai yang ditargetkan maka saya harus menerimanya dan tidak terlarut dengan kekecewaan terhadap keadaan. Karena saya sadar, bahwa kecewa adalah bagian dari hidup. Sebagai manusia biasa, saya tidak mungkin terhindar dari rasa sedih dan kecewa. Bahkan orang yang sukses dan bahagiapun, pasti pernah merasakan perasaan-perasaan itu. Saya hadapi perasaan tersebut dengan tegar..., dan saya terima perasaan itu dengan baik. You know? Saat mengalami kegagalan, saya hadapi dengan tegar dan nerima setiap perasaan buruk itu ada. Lalu, saya sadari bahwa kegagalan tidak hanya menimpa diri saya saja, tetapi orang lain juga pasti mengalaminya. Hal-hal tersebutlah yang membuat saya lebih mudah untuk bangkit dari kegagalan dan berdamai dengan diri sendiri.

Saya juga tidak pernah membandingkan diri perihal kesuksesan dengan orang lain. Saya kira saya sudah menjadi diri saya sendiri, hehe he. Sehingga saya tidak perlu melakukan itu. Dan tampaknya segala kesuksesan yang terlihat dan di bagikan di sosial media, itu hanya sebatas bumbu hiburan. Karena kita tidak pernah tau kesulitannya seperti apa selain kita sama-sama tau bahwa sosial media adalah tempat yang empuk untuk dijadikan ajang pamer walau itu terkesan memaksa. Tapi saya tidak seperti itu. Karena saya tau, tidak semua kebahagiaan harus di ungkapkan dan tidak semua orang harus tau itu. Selain cukup untuk di rasakan.

*Kalo ditanya, apakah sebelumnya kamu adalah orang yang kerapkali menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi kepada hidup kamu?*

Tidak. Hehe. Ini maksudnya apasi? Nanya sendiri di jawab sendiri. Buat apa..., nyalahin diri sendiri? Bukankah ketika kita berdamai dengan diri sendiri..., kita bisa menerima baik buruknya diri kita? "Ya udah". Kita akan menemukan kedamaian batin, saat kita sudah berdamai dengan diri sendiri. Kayak yang baru saya alami, beberapa quote ada yang sangat membantu saya dalam melewati fase terburuk dalam hidup, tapi saya lebih percaya bahwa Tuhan punya skenario yang tidak kita tau dan selalu berharap semoga akan indah pada waktunya. Bukan tak pernah pula saya hadapi guncangan terbesar dalam hidup, Ibarat "pergi tak bisa bertahan pun tak mampu", seperti yang sering di status kan orang-orang galau itu. Semua orang merasakannya..., bukan cuma kamu. Semesta bukan pilih kasih. Bumi berputar bukan hanya untuk kita. Semua orang akan merasakan kuq, hal terburuk dalam hidupnya. Hanya saja, ada cara yang saya lakukan yaitu menjalaninya saja. Ya, "Hanya Menjalani". Ketika lelah saya akan istirahat, ha habis itu jalan lagi. Ketika haus saya akan minum, kemudian jalan lagi. Ini memang bukan perkara mudah dan tidak pernah menjadi mudah, tapi saya yakin bukan berarti saya tidak mampu melewatinya.

Well, menurut saya cuma satu ya. Don't compare yourself to others!. Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain.

Plis jangan, because of what? Kita masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Si A good looking tapi dia diselingkuhin mulu wkwka, sedangkan si B biasa saja/tidak good looking tapi punya pasangan yang bisa nerima dia apa adanya dan setia pulak. Si A punya kulit yang mulus..., tapi tubuhnya gemuk. Ha, si B jerawatan tapi bodynya baguus. Si A punya uang banyak, tapi dia kerjanya tidak sesuai apa yang disukainya. Lha, si B uangnya tidak sebanyak si A, tapi ia bekerja sesuai apa yang disukainya. Kek gitu-gitu mah hidup. 

Ohiya geess,

Saya tau penyebab sulitnya berdamai dengan diri sendiri, adalah ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ya kan? Mungkin ekspektasi kita yang terlalu berlebihan, kemudian berbenturan dengan realita yang ada, dan.... BOOM, ladang gandum pun dibanjiri coklat, maka jadilah koko krunch. Dan..., untuk kamu yang masih ronde (fight or bertarung) dengan diri sendiri, kalo udah damai kita berkabar lagi, ya! Kadang karena gak sempat ngobrol sama diri sendiri, bisa jadi alasan kenapa kamu jadi sulit berdamai dengan diri kamu sendiri. Kamu sendiri gak tau sih apa yang kamu mau...., akhirnya melihat kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaanmu. Padahal kenyataan sebenarnya, belum tentu juga itu adalah kebahagiaan yang tepat buwat kamu. 

Coba deh kamu menerima diri sendiri..., mempraktikkan syukur..., bersikap lembut pada diri sendiri..., dan mencari dukungan saat dibutuhkan, kamu bisa kuq mencapai keseimbangan emosional dan mental yang lebih baik. Ingatlah bahwa ini adalah perjalanan yang berkelanjutan dan tidak ada pendekatan yang satu ukuran cocok untuk semua, jadi temukan apa yang paling cocok untuk dirimu sendiri. Jangan patah semangat, ya! 

#KSStory #KSGarden #KSMotivasi #KSLifestyle #KSFamily

#PejuangMimpi #Episode59

#TemukanKedamaianDirimu

#Pertanian #Berkebun #Agrowisata

#Reels #Fbpro #fyp #vod

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4