KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 78 Peran Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga

3 Mei 2025   09:36 Diperbarui: 3 Mei 2025   09:39 145 5 0

negara. Cie ciee cie. Jangan main-main sama wanita! Fenomena ini memang sedang terjadi di masyarakat kita. 

Ditempat saya khususnya, pekerja tani saya lebih banyak yang perempuan mulai dari ngarit, manen, dan perawatan tanaman kebun. Mereka batobo kalo orang sini bilang. Batobo tu, semacam kelompok yang menawarkan jasa buruh tani. Setiap desa ada, lhoo! Dan bahkan, mereka justru sepakat mengambil uang hasil keringatnya sebelum bulan ramadhan tiba. Bukan perhari. Haaa. Begitulah peran perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. 

Sedangkan yang laki-laki, banyak yang cemen. Maaf beribu-ribu maaf, saya bicara tu berdasarkan fakta di lapangan yang saya temukan saja. Jangan tersinggung kamu..., kalo kamu pria yang bertanggung jawab,  itu bagus! Yang mau saya bilang sekarang, hanyalah para pria yang enggak paham posisi. Suka kebolak-balik. Iyaa, saya tu paling ga respek dengan pria yang sebentar pengen kerja, sebentar ingin berhenti. Sebentaymau kerja sama si A, abis tu pindah ke B. Kerja nya jelek-jelekin A ke B. Asli, saya nemu orang-orang kayak gini. Ngopi aja yang banyak..., kerja males, wkwka. Duit nak banyak, kerja nak sikit. Weeeh, cemen. Kalo sama anak saya Ji ya, ketemu orang kek gini, "Sorakin diaaa......, laaalaaalaaa yeyeyeyeeee. Sekaaalee lagi..., laaalaaalaaa yeyeyeyeeee!". Haa..., besok izin sakit peruut. Trus masuk setengah hari, dua hari ga mau kerja lagi. Alasan capek. Padahal makan aja susah, susah pulak bangun tuh. Kalaupun pun mau kerja, nelat lagi, korupsi waktu. 

Saya bener-bener enggak respect dengan pria macam begini. Gimana mau respect, coba? Begini nya dia bilang hahaha; "Cita-cita ku ya KS, cuma pengen punya istri cantik...., mertua kaya raya. Dan, itupun kalo mati mau masuk surga. Aku, biarlah ndak bapitiii, asal ada obat nyamuk, wkwk". Kata bininya; "Bah. Enaknya kau, jadi laki-laki!".

Nah. Ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi kerja perempuan yang bisa dikatakan cukup tinggi bilang dibandingkan laki-laki. Di tempat saya, peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai istri yang bekerja, banyak sekali ditemui. Istri manen suami nongki.

*Tahukah kamu, duhai pria? Nilai-nilai budaya dan ajaran agama mengenai pembagian peran suami dan istri sebagaimana umumnya? Dipertanyakan kembali, karena ada pergeseran-pergeseran peran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita?

Umumnya, keberadaan perempuan sebagai kepala rumah tangga belum diakui di tengah masyarakat. Namun demikian, perempuan bekerja semakin diperhitungkan seiring dengan tingkat penghasilan mereka dibanding dengan suami. Norma yang berlaku dalam konteks berumah tangga, menempatkan laki-laki sebagai pengambil keputusan. 

Namun seiring dengan perkembangan karir perempuan, ranah pengambilan keputusan cenderung bergeser dari tidak pernah dilibatkan sama sekali pada keterlibatan aktif dalam konteks keputusan-keputusan yang harus diambil dalam keluarga menjadi lebih dilibatkan. Para ibu rumah tangga yang bekerja khususnya di tempat saya , cenderung membawa pada perubahan dalam ranah pengambilan keputusan dalam keluarga. Dimana perempuan tampak semakin dilibatkan aktif.

Realitas di atas tampak unik, karena dinamika perubahan sosial peran istri dalam ekonomi keluarga berada dalam konteks dimana norma dan aturan sosial dipegang sangat kuat. Namun di tengah norma yang kuat

dalam masyarakat itu, perempuan yang bekerja tampak mampu meningkatkan statusnya dari termarginal kepada kecenderungan akan relasi yang setara dalam proses pengambilan-pengambilan keputusan yang ada dalam keluarga. 

Dengan demikian, hal ini patut membawa kita untuk memahami dinamika perubahan sosial. Keterlibatan perempuan dalam usaha pemenuhan ekonomi keluarga, berdasarkan pemahaman bahwa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tidak saja terletak pada suami tetapi juga pada istri. Karena bagi mereka, tugas itu harus dikerjakan secara bersama-sama. Bukan siapa yang utama, tapi yang penting bagi mereka adalah kebutuhan keluarga tercukupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6