Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Beberapa kali, saya akan mengirim pesan motivasi atau surat cinta tertulis pada pasangan. Itu, cara saya untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang.Â
Bukan yang memposting kata-kata romantis di media sosial. Meski saya tahu, banyak netizen akan menyukai postingan romantis saya karena mereka juga menyukai hal-hal yang romantis. Ini hanya akan rame komentar saja, sehingga dapat menyebabkan saya terlena untuk menanggapi komentar receh dan remeh temeh itu. Ngabis-ngabisin waktu. Saya tidak sedang mencari validasi publik, yang berharap kemungkinan besar netizen akan merespon positif dengan memberikan like, komentar, atau bahkan share. Karena saya ga suka membaca komentar yang ujung-ujungnya cuma basa-basi doang.Â
Ketika saya melihat seseorang memposting foto bersama sang pujaan hati dengan kata-kata romantisnya yang bertujuan untuk pasangannya. Wuiih, banjir komentar, gaeees! Beberapa memang berkomentar dengan ungkapan yang positif, seperti "Aww, manis bangeet", "Romantis banget nih", atau "Cinta banget ya". "Romantis banget", "Bikin baper", atau "Sayang banget ya". Hahaha. Saya tidak mengharap itu. Lucunya, beberapa netizen juga memberikan komentar yang lucu atau santai, "Duh, bikin iri nih", atau "Jangan lupa kasih hadiah juga ya". Wkkwkwaa, saya ga tahan mau ketawa. Dan, ada juga yang berbagi pengalaman mereka sendiri di kolom komentar tentang cinta mereka. Ha, kan jadi panjang gitu ceritanya kan gaess? Inilah yang saya sebut tadi, kita akan terlena melihat hape terooos hanya untuk hal-hal yang kita ciptakan sendiri. Jangan bodoh, kamu!
Saya sederhana saja cara berpikir saya tu. Jika postingan atau storytelling saya menarik dan romantis, ya biar aja beberapa netizen mungkin akan membagikannya di media sosial mereka. Saya jarang berbagi momen keromantisan di laman media sosial saya, kecuali storytelling saya tentang studi kasus, motivasi dan inspirasi, dan potret kehidupan sehari-hari. Mau dibaca orang atau enggak, mau di like atau enggak, di komentari atau enggak, toh saya juga ga mau mikirin itu. Urusan saya cuma nulis buat berbagi pemikiran saja. Syukur-syukur bermanfaat, syukur-syukur banyak yang share. Ga perlu merasa wauw tentang hal-hal receh begitu. Saya tahu, secara umum memang postingan kata-kata romantis kita akan disambut positif oleh netizen, meskipun ada juga yang mungkin memberikan komentar yang lebih santai atau humoris. Tapi itu, akan buang-buang waktu hanya untuk menanggapinya satu persatu. Ya kan? Kayak kita ga ada kerja yang lain ajaa selain scroll sosial media, hh. Kita tu hidup di dunia nyata, ya gaeees! Dunia maya hanya selingan.Â
Dunia maya kan, tidak juga mencerminkan dunia nyata aslinya. Yang kelihatan indah, belum tentu dalamnya serupa, bukan? Kayak yang, "Mencintaimu adalah hal terindah yang pernah aku rasakan. Bersamamu adalah tempat terbaik untuk berada". Haallaah, berjuang tak sebercanda itu. Diungkapkan langsung pada pasangan jauh lebih baik dari pada memberi tahu orang sejagad raya.Â
Saya jelas, hanya akan memposting hal-hal baik yang kaya manfaat. Atau setidaknya berbagi momen lucu tapi menyakitkan, kayak yang, "Hubungan itu seperti lampu, kalau dimainin terus bisa putus". Momen kocak tapi mengena, "Jika kelak tak bisa seatap, setidaknya aku mendoakanmu setiap saat" atau "Segala sesuatu memiliki kesudahan, yang sudah berakhir biarlah berlalu dan yakinlah semua akan baik-baik saja".
Sedangkan kata-kata cinta lucu, gokil dan bikin ngakak, lebih baik langsung ajah disampaikan pada pasangan tanpa harus orang banyak tau, kayak yang, "Aku tak ingin kamu mendengar bahwa aku mencintaimu, tapi aku ingin kamu merasakannya tanpa aku harus selalu mengatakannya haha ha". Atau tiba-tiba mendadak dangdut, "Mengapa aku selalu rindu padamu?". Dan ada lagi, "Angkutan kota jauh dekat 2.000, kalau kamu jauh dekat, ya di hatikuu". Saya ga peduli, apa itu menurutnya romantis yang bikin hatinya meleleh? Entahlah.Â
Yang pasti, romantisme atau cinta romantis adalah perasaan cinta atau ketertarikan kamu terhadap pasangan. Ini yang bisa bikin hubungan kamu awet. Ga usah bingung-bingung mencari kata-kata motivasi penyemangat cinta untuk tetap sayang ataupun mendapatkan hati sang pujaan hati. Keintiman dalam sebuah hubunganlah yang akan diperkuat dengan kata-kata. Tradisi romantis dengan menyampaikan pesan motivasi atau surat cinta tertulis secara rutin, bisa berisi ungkapan rasa cinta..., apresiasi, ungkapan mengingat kembali kenangan indah bersama.., atau sekadar semangat untuk menghadapi hari. Memang sederhana, tapi kegiatan romantis ini akan membuat satu sama lain merasa dihargai dan dicintai bila dilakukan secara rutin.Â
Selain sebagai sarana untuk menghibur diri sendiri. Kata-kata romantis bisa menjadi sumber kekuatan dan semangat, membantu kita untuk bangkit dari rasa sakit. "Aku diam-diam dah pilih kamu, ga boleh cuekin aku, yaach!". Bahkan, dalam momen-momen sulit pun, saya mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang..., yang bisa menjadi sumber kekuatan dan dukungan emosional bagi diri sendiri dan pasangan.
Ini saya ada Stories from the Heart ; "Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar, berjuang tak sebercanda itu". Kata romantis ini dalam kehidupan kita, bisa bermakna dalam berbagai momen..., terutama saat terjadi konflik atau ketidaksetaraan. Momen seperti ini bisa menjadi peluang untuk menunjukkan kelembutan, pengertian, dan kasih sayang, bahkan dalam situasi yang sulit. Tidak semua hal-hal romantis bentuknya manis. Ada banyak tuh, kata-kata romantis yang bisa menjadi sumber kekuatan dan semangat, membantu kita untuk bangkit dari rasa sakit.
Apakah kamu pernah dengar kutipan kalimat dari Sujiwo Tejo tentang berjuang tak sebercanda itu? Menurutku itu benar. Aku merasa ditertawakan oleh baris kalimat itu sekarang. Apalagi saat konflik terjadi. Saya selalu jujur aja, tentang perasaan-perasaan tu. Saya asli, jujur tentang perasaan-perasaan. Ga tau kenapa. Itu menjadi semacam sarana menghibur diri sendiri. Dan, tepat sasaran jika disampaikan langsung. Kalo enggak, ya tulis aja. Misal, "Mau bilang rindu, tapi malu mau bilang langsung ha-ha ha". Kan ada ya, momen-momen gitu dalam hidup. Momen lain, tulis aja biar lega. Ga papa. "Akulah si sok percaya diri yang mencoba sembunyi. Akulah si besar kepala yang sok-sok pergi. Berharap, kau akan mencariku seperti biasa. Berandai, kau akan mengejarku seperti yang dulu-dulu. Aku lupa jika batas kesabaran manusia ada garisnya. Aku lalai jika level perjuangan seseorang ada titik akhirnya. Hingga saat kusadari kau telah benar-benar pergi. 'Lo gak harus dateng'. Berjuang tak sebercanda itu. Ohiya, nulis tu semacam terapi lho gaeess!