KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 84 Lebih Mulia Mana, Sukses Atau Bahagia?

16 Mei 2025   19:04 Diperbarui: 16 Mei 2025   20:50 82 1 0

Apa itu bahagia? Ada batasan atau defenisi bahagia dalam konteks ini. Bahagia itu, saat kita merasakan sesuatu yang indah dalam hati kita, sesuatu yang menyenangkan, menyegarkan, membuat kita tersenyum dan bersyukur. Itulah defenisi bahagia menurut saya. Sedangkan orang-orang yang sukses yang sesuai defenisi saya, yaitu orang yang sangat fulfilled, sangat happy, bahkan memejamkan mata pun ia sambil tersenyum. Orang sukses yang ideal nurut saya tu, ya, ia yang punya cita-cita besar dan sudah melakukannya. Apa yang ia lakukan itu, memberi warna yang luar biasa. Ia mengubah gaya hidup dan karya-karyanya berdampak masif. Ia berada tidak hanya di level happy, tetapi hidupnya damai. Misi hidupnya adalah menemukan berbagai hal baru. Yang akhirnya,  penemuan mereka berguna bagi generasi-generasi berikutnya. Itu!

Lagi-lagi menurut saya, orang-orang seperti mereka sudah menjalankan misi hidupnya. Karena mereka sudah menjalankan misi hidupnya, semestinya mereka happy dan hidup mereka sempurna. Sempurna dalam arti fulfilled, terpenuhi, mission completed, dan diselesaikan. Saya yakin, mereka orang-orang yang dikasih Sang Pencipta untuk menyiapkan generasi berikutnya agar lebih sejahtera dan maju daripada sebelumnya. Saya setuju mereka disebut sukses. Tetapi, apakah mereka benar-benar happy? Ha, itu yang masih tanda tanya ha-ha. Apakah di akhir hidupnya nanti happy? Entahlah. Saya tidak tahu pasti. 

Diakui atau tidak, banyak dari kita masih belum begitu jelas dengan visi dan misi hidup, terlebih dengan defenisi sukses dan tujuan-tujuan besar dalam hidup yang ingin dicapai. Menurut saya, diskusi mengenai makna sukses dan bahagia ini penting sebagai landasan bagi cita-cita dan pencapaian hidup kita. Sebab, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, khususnya terhadap figur-figur sukses yang selama ini saya kenal, ternyata pencapaian sukses materi tidak juga selalu merupakan hadiah terindah dalam hidup mereka. 

Memang, tidak semua horangkaya merasakan kebahagiaan. Saya pun sangat yakin kebahagiaan tidak dapat dibeli dengan kekayaan. Benar bahwa uang bisa membuat kita mencapai kebahagiaan, tetapi kekayaan atau uang berlimpah akibat kesuksesan itu hanya memberi kenyamanan, bukan kebahagiaan sejati. Jadi, orang yang mengejar kekayaan sebetulnya hanya mengakumulasi dan menambah jenis kenyamanan. Namun yang pasti, kenyamanan tidak identik dengan kebahagiaan.

Menarik dicermati dan terbukti dalam kehidupan kita sehari-hari, ternyata ada juga  yang tidak butuh kekayaan untuk bahagia. Buktinya banyak juga kuq, orang yang bahagia tanpa kekayaan. Menurut saya, orang yang bahagia adalah orang yang mampu mencukupi hidup, mensyukuri hidup tanpa mengeluh, dan yang lebih indah lagi, ia tidak minta dikasihani.

Kalau ada yang mengatakan, apapun yang ia butuhkan tersedia atau apapun yang ia inginkan terpenuhi, itu defenisi sukses juga? Apa yang ia cita-citakan tercapai, ia memperoleh semua unsur fisik, unsur duniawi dan materi. Apakah ia boleh mengklaim bahwa ia bahagia? Boleh saja kalau menurut ia itu membahagiakan. Bisa juga, mungkin ia cuma senang atau nyaman hehe. Kalo hal cuma senang atau nyaman seperti itu saya berkali-kali saya alami. Misalnya, saya dan putri saya pergi ke luar negeri. Setelah sampai disana, saya senang tetapi apakah saya bahagia? Ternyata tidak juga. Putri saya dulu ingin sekali pergi ke Singapura, begitu sampai disana, putri saya senang sekali. Begitu pulang dari sana, semuanya hilang. Itulah beda senang, nyaman dan bahagia. Bahagia seharusnya berlangsung lebih lama, tetapi ini cuma kesenangan sesaat. Jadi, harga kesenangan selalu lebih mahal daripada kebahagiaan, bahkan banyak orang terlalu mahal untuk kesenangan. Biaya kesenangan mahal. Namun untuk kebahagiaan, kita hanya butuh penerimaan atau deal with seperti yang pernah saya bahas di episode sebelumnya.

Contoh konkret lain, ada orang yang tidak memiliki aksesori, properti, atau barang-barang yang bisa dikategorikan sebagai lambang kesuksesan. Pendek kata, orang ini tidak memiliki hal-hal yang menurutnya berarti sukses. Tetapi, dalam kehidupannya ia menemukan sesuatu yang menurutnya kebahagiaan. Menurut kamu, apakah orang ini sukses? Memang, kebahagiaan bersifat sangat individual. Kalau menurut saya, ia sukses karena ia bahagia. Ia tidak pernah mengeluuh, dan tak pernah meminta ke orang tuanya untuk pinjam uang. Sama sekali tidak. Meski banyak dalam benaknya yang hendak ia lakukan untuk orang banyak, ia tetap memilih semampunya. Ia tidak ngoyoo, ia deal with dengan keadaan dirinya. Itulah orang yang bahagia. Orang yang bisa mencukupi hidup dan mensyukuri hidup tanpa mengeluh, dan yang lebih indah lagi, ia tidak minta dikasihani.

Saya sudah lama menggali tanda-tanda orang yang bahagia. Ternyata, indikasi yang membuktikan orang bahagia itu adalah kondisi fisiknya. Fisik orang yang bahagia itu sehat dan wajahnya cerah. Hhmm, ini benar secara logika. Ia bisa awet muda. Kuncinya bukan karena merawat, walau merawat itu sudah pasti. Tetapi, orang yang bahagia, ia tipe yang nrimo, apa adanya, tidak neko-neko. Ia bisa beradaptasi dengan generasi muda, menghormati orang-orang muda, dan selalu positif dengan pendatang baru. Jadi, fisiknya sehaat, wajahnya ceraah, hidupnya berkecukupan dan penuh syukur. Ia hidup untuk hari ini dan merasa Tuhan akan mencukupi. Ia tidak terlalu pusing dengan masa depan walau tidak berarti ia tidak punya planning. Ngalir aja. Orang bahagia tidak pernah berkeluh kesah. Dari raut mukanya dapat terlihat apakah orang itu bahagia atau tidak. Kondisi itu terus terpancar. Sekalipun tidak punya uang, ia tidak punya raut muka cemberut atau apa. Pokoknya happy saja setiap waktu. Jawaban ini memang klasik. Tapi, memang begitu lah orang yang bahagia dari dalam itu.

Ada parameter lain, yang bisa kita sematkan untuk menandai bahwa seseorang itu hidupnya bahagia. Apa ituuu? Salah satu ciri orang yang bahagia adalah tidak terganggu atau lebih tepatnya tidak terintimidasi oleh siapapun. Ketika tetangganya membeli mobil baru, rumah baru, ia tetap cool. Itulah tanda orang bahagia. Berbeda dengan orang yang begitu tetangganya memiliki itu semua, mendadak kemrungsung alias tidak sabar ingin juga memiliki. Nah, ia orang yang kurang bahagia, karena terkadang ia tidak senang melihat itu. Sehingga susah melihat orang senang. SMS, senang melihat orang susah. 

Ciri-ciri orang bahagia adalah ikut merasa senang ketika melihat orang lain senang. Ia juga bisa merasa sedih ketika melihat orang lain sedih. Jadi, ia punya empati, tetapi tidak terintimidasi oleh kekuasaan, kekayaan, kecantikan, kesuksesan, dan ketenaran orang lain. "Kamu ya kamu, aku ya aku". Orang bahagia itu tidak stres. Makanya, badannya sehat. Ia enjoy dalam hidup, bisa bersyukur, dan bisa ikut bahagia melihat kesuksesan orang lain. Orang bahagia itu pasti nyaman, nyaman yang tidak terkait dengan orang lain. Pendek kata, orang bahagia itu bisa nyaman dengan keberadaannya, dan memandang hidup secara positif, itu saja. 

Nah, faktor utama yang membuat seseorang memperoleh kedamaian adalah deal with. Orang yang sudah berbahagia pasti merasa berbahagia dengan dirinya, tidak perlu memakai topeng lagi. Ia menjadi autentik, semacam; inilah diri saya dengan segala kekurangan dan kelebihan saya. Ia tahu kelemahannya apaa..., tetapi tidak mempermasalahkannya. Justru kelemahan itu menjadikan dirinya menonjol luar biasa. Itulah orang yang bahagia, menurut saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4