Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Administrasi

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Begini Sejarah Zoom Komunitas Traveler Kompasiana

23 Februari 2021   15:25 Diperbarui: 23 Februari 2021   15:48 791 1 0

Hallo, Traveler di Kompasiana.

Apa kabar kalian semua? Masih sehat dan bahagia?

Sudah hari Selasa, dan tiga hari lalu, Koteka menggelar acara mingguan zoom bersama orang Austria yang tinggal di Lombok. Mimin mau mengucapkan terima kasih atas kuota, waktu, perhatian dan kesetiaan kalian mengikuti zoom demi zoom selama pandemi ini. 

Wah, nggak terasa sudah sampai di zoom ke-23, antusias dari traveler di seluruh dunia sangat cetar. 

Nggak hanya orang Indonesia dan orang asing di Indonesia tapi di Inggris, EU, Amerika, Afrika dan lain-lain. Koteka ingin mengajak Kompasianer melanglang buana ke benua Australia dan Asia juga selama 2021 ini.  

Mendunia! Aih, senangnya, Mimin Koteka jika itu semua tercapai. Lawan corona pakai konten! Nah, nanti kita tumpengan, deh. Kompasianer ikut kenduren, ya, supaya mengamini doa kami.

Eh, pikir-pikir, Mimin mau kilas balik, nih supaya semua pada ingat bagaimana awal muasal zoom Koteka yang dibangun dari nol sampai menggelegar di dalam negeri Kompasiana.com dan go international

Yang ketinggalan zoom sebelumnya, silakan berkunjung ke youtube channel Komunitas Traveler Kompasiana. Sudah sampai zoom ke-21 yang diupload, lho. Rame, deh.

Kompasianer, Mimin baca-baca lagi diskusi di whatsap group Mimins Koteka, Mimin mau cerita. Sudah siap?

Bermula dari ide mas Diaz yang ingin berkolaborasi dengan mbak Ira Latief, Kompasianer si bos Martabak De Marco yang juga guide travel di Jakarta dan sekitarnya, demi membahas wisata di masa corona. 

Ketua Koteka 2020 Gana Stegmann membawa ide ini ke group Mimin formasi terakhir, yang terdiri dari Diaz Dizzman, Muslifa Aseani, Nanang Diyanto, Dhave Danang dan Ony Jamhari pada tanggal 7 Mei 2020. 

Mimin Gana Stegmann sudah siap untuk mempersiapkan zoom berikutnya dengan narsum ibu Dubes LBBP RI Hongaria 2014-2018 Dra. Wening Esthyprobo Fatandari, M.A.

Mimin Ony Jamhari, yang juga CEO SGPP (School of Government and Public Policy) di Bogor, menyetujui dan mengusulkan supaya topiknya bebas saja, yang penting ada interaksi antara Koteka dan audience. Sebagai lembaga yang sudah biasa menggelar zoom, SGPP dalam hal ini mas Ony siap maju perang, membantu merintis zoom di Koteka.

Mimin Danang yang tadinya bingung mengira-ira siapa itu mbak Ira, akhirnya girang begitu dikasih tahu bahwa yang dimaksud adalah mbak Ira Latief yang bisnis makanan. Mungkin saja, si mas yang baru nikah itu membayangkan dapat paket martabak manis. Idih, maunya.

Namanya Mimin Koteka tersebar di Jakarta (Diaz), Lombok (Muslifa), Bogor (Ony) , Salatiga (Dhave), Nanang (Ponorogo) dan Gana (Jerman), pembicaraan tentang zoom sedikit tertunda. 

Sampai pada suatu ketika, Mimin Diaz dikontak Kompasiana.com untuk menanyakan siapa perwakilan Koteka yang akan mengisi acara online Gather.inc pada hari Sabtu 27 Juni 2020 pukul 11.00-12.00 WIB dan itu bakal streaming ke youtube. Sebagai narsum, perwakilan Koteka nanti akan chit-chat tentang adaptasi kebiasaan berwisata pasca pandemi saat new normal atau wisata virtual seru. 

Sayangnya, admin Diaz sedang sibuk dan Kompasiana.com melalui admin Kamil Ikhsan menghubungi admin Gana, yang akhirnya langsung bersedia dan punya waktu banyak untuk mendukung acara. Kebetulan, para admin Koteka lain sedang ada acara di jam yang sama, sepertihalnya Mimin Muslifa yang ada jadwal meeting jam itu.

Sebagai perwakilan Koteka, Mimin Gana berdiskusi terlebih dahulu dengan teman-teman admin lainnya. Mimin Ony mengusulkan supaya dimasukkan "new habit personal travelling" dengan jumlah sedikit orang atau grup kecil yang akan menjadi tren. 

Backpacker atau trip bersama-sama akan jarang untuk kalangan menengah ke atas. Konon, mas Ony janji lebih suka memilih membayar lebih untuk akomodasi yang mematuhi protokol kesehatan. Memang tidak ada makan siang yang gratis di dunia ini.

Mimin Diaz menambahkan masukan bahwa traveling ke luar negeri akan menjadi terbatas dan lebih sulit prosedurnya ketimbang di dalam negeri sendiri.

Hasil diskusi Koteka dibawa ke acara Gather.inc di Kompasiana.com. Selama jam online itu, ada pertanyaan dari moderator dari Kompasiana.com, admin Widha tentang bagaimana program Koteka yang berkaitan dengan zoom atau travel virtual. Admin yang cerdas! Kok, tahu, sih kalau Koteka memang sudah berencana sebelum ditanya? 

Jadi sebelum acara itu, sudah pernah dibahas dalam whatsapp group admin Koteka tapi tertunda pelaksanaannya. Kompasiana berharap ada kolaborasi dengan Hotel Omega dan atau Jogja Concierce, yang kebetulan juga sama-sama menjadi narasumber pada acara yang sama. 

Sayangnya, setelah ditindaklanjuti, proposal Koteka bertepuk sebelah tangan karena dinilai kurang menjual. Waktu itu, Koteka belum punya channel video di youtube. Ngenes, semua sibuk!

Padahal tadinya Mimin Ony sudah semangat bikin Kotekatalk dengan hotel Omega melalui Instagram Live. Maklum, pria penyabar itu memang jagonya IG Live. Tiada hari tanpa IG Live. Pria yang suka suasana alam seperti gunung dan sawah itu siap menjadi moderator zoom Koteka.

Lantas Mimin Gana mengusulkan Mimin Muslifa untuk ikut mengisi bersama ibu Dubes Wening, mengingat admin di Lombok itu cerita soala viral aksi warga desa Sembalun menolak orang yang tidak punya KTP Sembalun masuk area, padahal di daerah lain di Lombok, banyak spot wisata yang sudah dibuka normal walaupun masih minim pemakaian masker oleh wisatawan dan tanpa social distancing. Menarik ituh dan pas moment-nyah!

Adalah Mimin Diaz yang selama corona masih tetap gagah jalan-jalan dan sehat wal-afiat, merasakan sendiri sesuai pengalaman pribadi bahwa situasi sudah terkendali, asal protokol kesehatan dijaga. Dan sebelum acara zoom dengan ibu Dubes dimulai, Mimin Diaz mengusulkan supaya percobaan dengan kalangan sendiri.

Meskipun ide zoom bersama mbak Ira tidak kesampaian karena kesibukan, zoom Koteka tetap jalan. Pertama kali itu diadakan pada hari Sabtu, 4 Juli 2020. Ini pasti obat bagi para Mimin kebingungan nggak bisa travel ke mana-mana lagi karena virus transparan ini mengintai di mana saja dan kapan saja. Saking gelisahnya, para Mimin nggak jenak untuk menunggu waktu kapan akan bertemu hip hip ceria di tempat wisata. Ya, sudah, bungkuslah! Zoom zoom zoom, mari kita nge-zoom....

Dan hari itu tiba, undangan yang dibuat sekretaris Koteka 2020 Mimin Muslifa Aseani, mendapat tanggapan positif. Meskipun dengan peserta yang sedikit dari perkiraan Mimin 10-15 orang, masih ada peserta yang hadir. Itu terdiri dari Mimin Diaz, Mimin Muslifa Aseani, Mimin Gana, Mimin Kompasiana.com Kevin, Kompasianer Sri Subekti Astadi dan Kompasianer Nuty Laraswaty.

Setelah percobaan zoom meeting online gratisan yang hanya 45 menitan sukses, mulai dipikirkan untuk jangka panjang; jika zoom harus melewati masa gratisan tersebut, misalnya 2-3 jam, bagaimana, hayo? Mimin pikir mahal juga jika bea langganan totalnya sampai jutaan, padahal Koteka butuh dana untuk kegiatan lainnya. Mimin nggak mau besar pasak daripada tiang atau gali lobang tutup lobang. Bisa ambruk komunitas dan stress adminyah. Enggak mau!

Ah, yah. Jika ada niatan baik, pastilah ada jalan. Tuhan Maha Baik. Dan benar Koteka terbuka jalannya untuk mengembangkan kegiatan melalui zoom karena Mas Ony sudah dapat izin dari SGPP tempat di mana ia mengabdi. Artinya, link zoom gratis dari SGPP untuk Koteka. Terima kasih kepada SGPP dan Mimin Ony yang telah memperjuangkan ini. Dua jempol, eh, empat deh, pinjam punya kalian.

Selama ini zoom akan ramai jika bekerjasama dengan Universitas, karena pihak mereka bisa mengerahkan mahasiswa untuk bergabung zoom Koteka. Zoom yang tanpa kerjasama hanya mencapai 25 - 50. Itu sudah bagus, yang penting semangat dan manfaatnya.

Zoom Koteka berisi gelar wicara dan atau presentasi yang sudah digelar selama ini telah menghadirkan nama-nama yang sudah tidak asing lagi. Siapa saja narsum yang menjamu kalian?

Duta besar RI di seluruh dunia

  1. Duta Besar LBBP RI Hongaria 2014-2018 Dra. Wening Esthyprobo Fatandari, M.A.
  2. Duta Besar LBBP RI Jerman 2019 H.E. Dr. Arif Havas Oegroseno.
  3. Duta Besar LBBP RI Swiss 2020 H.E. Dr. Muliaman Darmansyah Hadad,S.E, MPA.
  4. Duta Besar LBBP RI Austria 2020 H.E. Dr.Darmansjah Djumala.
  5. Duta Besar LBBP RI Zimbabwe 2020 H.E. Dewa Made Juniarta Sastrawan, S.E., M.A.
  6. Konjen KJRI Frankfurt, Yth. Acep Somantri.

Para tokoh masyarakat di bidang yang berbeda:

  1. Dr. Hc. Kartika Affandi, maestro pelukis wanita Indonesia.
  2. Poppy Karim, desainer kebaya.
  3. Syahmedi Dean, fashion editor/co-founder Luxina.id.
  4. Annisa Hapsari Djorghi, artis ibukota.
  5. Purnomo Sumardamto, S.Hut.M.A., M.Eng., Kadin Pariwisata Gunungkidul.
  6. Rahmi Hidayati, S.E dari Perempuan Indonesia Berkebaya.
  7. Dr. Harry Wicaksana, SP.KP, ACCAM dari CASA.
  8. Dr. Nur Hidayat dari International Office UPGRIS Semarang.
  9. Andri Fembrianto, Content Creator "Jurnal Indonesia Kaya" dan "JJM."
  10. Grace Tan-Johannes -- contributor "The Better World."
  11. Dr. Agus Mutohar dari International Office UIN Walisongo Semarang.

"Gue Kompasianer" yang keren:

  1. Diplomat Khasan Ashari yang juga Kompasianer
  2. Wardah Fajri -- co founder Koteka dan founder Digital Kreativ Hub.
  3. Syed Taufik Hidayat, M.Sc., Kompasianer dan penulis buku "1001 Masjid di 5 Benua."
  4. Dr. Denny Napitupulu Boos -- arsitek Stuttgart 21 di Jerman.
  5. Naning di Belgia
  6. Yusnita Tiakoly dari Komunitas Amboina/Ekspresi Maluku

Orang asing yang cinta Indonesia dan berpartisipasi mempromosikan "Wonderful Indonesia"

  1. Ralph-Rainer Schuetz di Stuttgart, Jerman
  2. Bernd Stegmann di Seitingen, Jerman
  3. Gregg Jaden dari Kanada di California, USA
  4. Aline Dahmen di Seitingen, Jerman.
  5. Christian Knut Keine di Jerman
  6. Dr. Tien Hoang Than dari Vietnam di Norwegia
  7. Prof. Milagros di Philipina
  8. Maria Muckova dari Slovakia di Denmark
  9. Fatou dari Senegal di Jakarta
  10. Josch Brunner dari Austria di Indonesia

Dan tentunya partisipasi 6 admin yang diketuai Mimin Muslifa tahun 2021 ini, ada di dalam zoom, entah sebagai moderator atau narasumber (Mimin Ony, Mimin Muslifa, Mimin Diaz, Mimin Dhave, Mimin Nanang dan Mimin Gana). Yang jagain atau piket tiap Sabtunya juga gantian, yaaa, kayak ronda gitu, deh. Sambil ngadep camilan di meja dan ngopi cantik lalu sana klik, sini klik. OMG, nge-jam! Supaya kondisi aman terkendali, memang harus sigap. Hap! Kompasianer Fans Zoom Koteka pun ditangkap.

Akhir kata, menurut Mimins, sebuah tim Koteka itu harus mencontoh seperti tim Ferari yang ganti ban dalam 3 menit supaya nggak ketinggalan dan menang sampai garis finish dan dapat piala. 

Yup, kalau mau cepat dan berhasil, semua harus dikerjakan bersama-sama dari segala sisi. Admin Ony dari utara, admin Muslifa dari Selatan, admin Diaz dari tenggara, admin Gana dari barat, admin Nanang dari timur, admin Dhave dari barat daya ... kalian dari mana, terserah, yang penting hadir. Dukung Koteka sebagai komunitas traveler yang berkualitas luar-dalam, OK? Toss!

Selamat menikmati trailer video perjalanan zoom kami yang dirintis sejak Juli 2020. Semangat. Jumpa Sabtu di zoom Koteka bersama Dr. Giorgio Gonnella dan Mimin Gana Stegmann, membahas "Wonderful Indonesia", perjalanan Senor Giorgio dari Sumatra sampai Bali!

Koteka, "dibawa ke mana saja, tiada gantinya."(AG).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4