Sendratari Roro Jonggrang di Prambanan Membidik Kawula Muda

Sendratari Roro Jonggrang di Prambanan Membidik Kawula Muda

Pertunjukan seni drama dan tari (sendratari) di kawasan candi Prambanan bukan hanya menampilkan kisah Ramayana. Pada waktu tertentu, ada jadwal pertunjukan sendratari dengan lakon Roro Jonggrang.

Para pecinta seni dan sejarah, khususnya sejarah candi Prambanan tentu tidak asing dengan lakon Roro Jonggrang. Dalam pentas yang diselenggarakan di panggung indoor pada tanggal 28 Juli 2023, kami sempat menyaksikan keelokan gerak langkah para penari.

Cerita yang mengangkat kisah percintaan antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso diharapkan mampu menarik kawula muda untuk menyaksikan.

Tempat pentas (dokpri)

Nama gedung tempat pentas sendratari indoor adalah Gedung Kesenian Tri Murti. Para pengunjung harus dapat membedakan lokasi pertunjukan karena ada lokasi outdoor yang berdekatan dengan lokasi indoor. 

Dokpri

Lokasi pertunjukan outdoor lebih luas daripada indoor. Ada semacam gapura yang cukup megah untuk memasuki kawasan panggung outdoor. Sementara itu, untuk memasuki Gedung Kesenian Tri Murti tidak ada gapura yang tinggi. Pintu masuk seperti pintu masuk gedung pada umumnya.

Tiket masuk (dokpri)

Untuk sekali pertunjukan setiap orang dikenakan tiket masuk dengan tiga kategori, yaitu kelas VIP, kelas 1 dan kelas 2. Pada waktu itu saya membeli tiket kelas 1 dengan tarif Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).

Ringkasan Cerita 

Kisah Roro Jonggrang menceritakan sepasang anak manusia yang dipertemukan setelah terjadi peperangan. Bandung Bondowoso menyerang kerajaan dengan raja ayah dari Roro Jonggrang. 

Ayah Roro Jonggrang (Ratu Boko) tewas di tangan Bandung Bondowoso. Dengan demikian, kerajaan itu menjadi daerah "jajahan" Bandung Bondowoso.

Pada saat Bandung Bondowoso melihat kecantikan  Roro Jonggrang, jatuh cintalah ia. Upaya untuk mendekati Roro Jonggrang dilakukan dengan berbagai cara. Namun, Roro Jonggrang selalu menolak. 

Berhubung Bandung Bondowoso mendesak terus, akhirnya Roro Jonggrang bersedia dipersunting dengan syarat Bandung Bondowoso bersedia membuat seribu candi yang dikerjakan dalam waktu satu malam saja.

Permintaan itu disanggupi oleh Bandung Bondowoso. Namun, Roro Jonggrang berupaya untuk menggagalkan upaya Bandung Bondowoso dalam membangun seribu candi tersebut.

Bersama para pembantunya, Roro Jonggrang membakar jerami dan membunyikan lesung (alat untuk menumbuk padi) pada tengah malam sebelum fajar menyingsing.

Dengan adanya asap dan api yang berkobar dan bunyi lesung pada tengah malam itu membuat ayam berkokok karena disangka sudah terbit fajar. Padahal, para pembantu Bandung Bondowoso adalah makhluk halus semacam jin. Oleh karena itu, mereka segera menghentikan pekerjaannya karena disangka fajar sudah tiba. 

Roro Jonggrang mendatangi Bandung Bondowoso dan menyampaikan bahwa jumlah candi yang dibuat Bandung Bondowoso masih kurang, belum genap seribu candi.

Bandung Bondowoso menjadi murka karena diculasi oleh Roro Jonggrang. Untuk itu, untuk menggenapi jumlah candi, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang agar menjadi arca untuk menggenapi seribu candi tersebut.

Terpesona sehingga Lupa Merekam

Pertunjukan sendratari yang kami saksikan pada tanggal 28 Juli 2023 tersebut benar- benar menghipnotis para penonton. Kami dibuat terkesima oleh gerak langkah para penari yang cukup lincah. 

Tata lampu yang apik dan permainan laser pada layar yang cukup besar membuat kami benar-benar sulit untuk berkedip. Kami tidak ingin melewatkan satu adegan pun.

Beberapa adegan yang menarik sempat saya rekam. Namun, pada puncak cerita, yaitu pada saat Roro Jonggrang dikutuk menjadi arca, saya lupa merekam. 

Tiba-tiba pertunjukan sudah berakhir. Para penari menghentikan gerakan dan iringan musik berhenti. Tepuk tangan pun menggema dengan sangat riuh.

Penonton berfoto dengan penari (dokpri)

Pada sesi akhir, para penonton diperkenankan berfoto bersama para penari. Sebagian penonton masih duduk terkesima tetapi sebagian yang lain segera mendekati para penari yang sudah siap untuk diajak berfoto bersama.

Penajam Paser Utara, 5 Mei 2024