Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Satu Hari Berkunjung ke Lima Lokasi Berakhir di Warung Wedang Ronde Indri Klaten

24 Mei 2024   05:33 Diperbarui: 24 Mei 2024   05:45 1909 14 9

Banyak lokasi yang unik dan menarik untuk didokumentasikan di sekitar masjid Jogokariyan. Di antaranya ada pengumuman bahwa tamu dan mobil yang menginap diharapkan melapor. Ini satu keunikan masjid Jogokariyan karena tamu atau pengunjung bisa menginap di masjid tersebut. Ada kamar yang disediakan untuk tamu (dari jauh) yang ingin menginap di sana.

Sisi bagian belakang masjid Jogokariyan (dokpri)
Sisi bagian belakang masjid Jogokariyan (dokpri)
Bagian belakang masjid Jogokariyan terbuka tanpa dinding (dokpri)
Bagian belakang masjid Jogokariyan terbuka tanpa dinding (dokpri)
Hal-hal lain terkait masjid Jogokariyan Yogyakarta, sebagian sudah saya ceritakan dalam tulisan atau artikel seperti ini. Banyak hal yang dapat diceritakan terkait keberadaan masjid yang cukup viral di dunia maya tersebut.

Lokasi Ketiga:Toko Batik yang Eksotik

Setelah menikmati makan nasi kotak yang dibawa dari Klaten, kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan ramai kota Yogyakarta. Teman kepala sekolah, Pak Gamaruddin, ingin membeli oleh-oleh untuk keluarganya di Penajam Paser Utara (PPU). Untuk itu, kami menuju toko batik yang cukup lengkap dan nyaman tempatnya.

Dokpri
Dokpri
Banyak spot yang menarik sebagai latar untuk berswafoto di toko batik yang selalu ramai pengunjung itu. Saya pribadi tidak ada keinginan untuk berbelanja. Namun, ketika habis BAB (buang air besar), saya perlu minum teh panas. Untuk itu, saya mencari kantin atau kafe di toko batik itu.

Pintu masuk kafe toko batik (dokpri)
Pintu masuk kafe toko batik (dokpri)

Di dalam kafe tersebut saya melihat ada ruang atau lantai di atas tempat duduk kami. Ada bagian terbuka di atas tempat saya duduk. Dengan begitu, saya dapat memotret keadaan atau situasi di lantai atas tersebut.

lantai di atas kafe (dokpri)
lantai di atas kafe (dokpri)
Setelah kami selesai urusan masing-masing di toko batik yang nyaman tersebut, kami segera keluar. Di Yogyakarta kita memang bisa betah berlama-lama berada pada suatu tempat. Jika kita tidak pintar mengelola waktu, tidak banyak tempat yang dapat kita kunjungi. Kita bisa hanya terpaku pada suatu lokasi wisata karena keasyikan menikmati atau berinteraksi di sana.

 Lokasi Keempat: Menyaksikan Sendratari Roro Jonggrang di Prambanan

Mobil carteran segera membawa kami ke Klaten, tempat ibu kandung saya tinggal. Keinginan untuk berlama-lama di seputaran toko batik diurungkan. Masih ada agenda yang sudah menunggu. Sejak keluar dari hotel di Magelang, seharusnya kami segera ke Klaten. Berhubung ingin efisiensi waktu, kami "healing" lebih dahulu di Yogya.

Bertemu ibu sebentar (dokpri) 
Bertemu ibu sebentar (dokpri) 
Tiba di Klaten, saya bertemu ibu kandung hanya sebentar. Seperti biasa, ibu tidak bisa berlama-lama duduk. Beliau lebih banyak beristirahat. Sehabis magrib, kami begegas berangkat ke kawasan candi Prambanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4