Suyito Basuki
Suyito Basuki Editor

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Keunikan Gaya Lukis Agus Yusuf, Bangkitkan Inspirasi

19 September 2024   08:26 Diperbarui: 19 September 2024   15:02 330 17 6


Melihat gaya lukis Agus Yusuf, pelukis yang menyandang disabilitas terasa unik.  Sabtu 14 September 2024 saat pembukaan pameran tunggalnya di Kafe Casa Roberto, Agus Yusuf menampilkan demo melukisnya.

Agus Yusuf yang saat ini bermukim di Madiun itu, didampingi istri, Sri Rohmatiah memajukan kursi rodanya.  Kanvas kemudian ditata menghadap wajahnya.  Agus Yusuf kemudian menggigit kuas, mecelupkan kuas ke cat minyak yang telah tertuang kemudian dengan kepaal seolah mengangguk, menggeleng kiri kanan, kuas bergerak di seantero kanvas.

Agus Yusuf serahkan cindera mata (sumber gambar: dokumen pribadi)
Agus Yusuf serahkan cindera mata (sumber gambar: dokumen pribadi)

Tidak berapa lama terciptalah sebuah sketsa tanaman bunga yang tengah mengembangkan puspa.  Pengunjung yang terdiri dari para sahabat disabilitas Semarang, pejabat Dinas Pariwisata dan penikmat seni vertepuk tangan melihat kepiawaian Agus Yusuf melukis dengan menggunakan mulutnya.  Sebenarnya tidak saja dengan mulut, tetapi Agus Yusuf melukis dengan kakinya.  Biasanya melukis dengan kaki untuk mendasari lukisannya dengan warna-warna yang dipilihnya.  Melukis dengan mulut untuk obyek lukisan yang perlu coretan detailnya.  Berikut videonya:

Awalnya ikut lomba

Dalam wawancaranya dengan penulis, Agus Yusuf sudah gemar menggambar sejak usia SD.  Pada waktu ada lomba menggambar pohon beringin yang diadakan oleh LKMD di desanya, Agus Yusuf yang kelahiran tahun 1966 ini kemudian mengikutinya.  Yang sangat mengejutkan, Agus Yusuf ternyata menjadi juara lomba.

Kenyataan menjadi juara lomba ini luar biasa baginya.  Tetangga-tetangganya pun kemudian mengakui bahwa ia bisa melukis.  Dan ini semakin memupuk rasa percaya dirinya.

Agus Yusuf kemudian mengikuti lomba-lomba melukis yang lain.  Agus Yusuf sangat bersyukur karena kemudian juga mendapatkan kejuaraan yang diikutinya itu.

 

Pengumuman di majalah remaja

Suatu ketika Agus Yusuf membaca sebuah pengumuman di majalah remaja Hai milik tetangga.  Di dalam pengumuman itu tertera bahwa dibutuhkan pelukis yang melukis dengan mulut.  Segera saja Agus Yusuf mendaftar dengan kelengkapan surat keterangan dari dokter spesialis ortopedhi yang menerangkan bahwa Agus Yusuf memang terlahir sebagai anak disabilitas dan disertai dengan karya lukis Agus Yusuf.

Agus Yusuf kemudian diterima oleh lembaga Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang berpusat di Switzerland itu sebagai student.  Ini adalah masa orientasinya untuk masuk ke level berikutnya.  Lembaga itu kemudian memberi uang pembinaan yang ditujukan untuk pembelian dan peningkatan fasilitas lukisnya.  Tidak diperkenankan uang itu untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumtifnya.

Belajar otodidak

Sejak saat itu Agus Yusuf berkonsentrasi penuh dengan aktifitas lukisnya.  Dia belajar melukis secara otodidak. 

"Saya selalu melihat rekan-rekan yang tengah melukis.  Kemudian saya ambil pelajaran, oh saya kurang begini kurang begitu..." demikian Agus Yusuf dengan jujur mengakui proses belajarnya.

Bersama rekan-rekannya kemudian Agus Yusuf mengadakan pameran di kotanya Madiun, juga di Yogyakarta dan kota-kota yang lain.

Pameran tunggalnya di Kafe Casa Roberto, Jalan Erlangga Barat 7 No 15, Pleburan, Semarang tanggal 14-28 September 2024 ini adalah pameran tunggalnya yang kedua.  Pameran tunggal sebelumnya di sebuah hotel di Madiun.  Setelah pameran di Semarang, rencana menurut Agus Yusuf, akan berpameran di Yogyakarta tanggal 11 Oktober 2024 yang akan datang.

Semoga sukses selalu dengan pameran-pameran lukisnya ya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2