Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Guru Penggerak Itu Guru yang Terbaik

19 Februari 2023   22:10 Diperbarui: 20 Februari 2023   05:19 1339 16 11

dokpri
dokpri

Pulang dari Purwakarta, kami menengok ibu Ijah di Karawang. Beliau istri kedua ayah. Setelah ibunda Omjay meninggal, ayah menikah lagi 7 tahun kemudian. Kami tetap menyayangi ibu Ijah, meskipun ayah telah tiada. Kami tidak pernah menganggap ibu Ijah sebagai ibu tiri, tapi sudah seperti ibu Kandung kami sendiri.

Pembangunan madrasah Raudatul Jannah/dokpri 
Pembangunan madrasah Raudatul Jannah/dokpri 

Demikianlah sedikit kisah Omjay hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. 

Kerjasama mengecor lantai 2 / dokpri 
Kerjasama mengecor lantai 2 / dokpri 

Guru penggerak adalah guru terbaik. Kebaikannya akan dirasakan banyak orang walaupun telah tiada. Lihat saja para tokoh bangsa di bidang pendidikan. Seperti Ki Hajar Dewantoro yang selalu menginspirasi kita sepanjang masa. 

Dokpri 
Dokpri 

Tak terasa hari ini Omjay sudah mengunjungi dua kota di Jawa Barat. Kota Purwakarta dan Karawang. Hujan deras menemani kami sepanjang perjalanan pulang. 

Omjay mampir dulu di musholla Nurul iman kelapa gading barat Jakarta utara. Omjay sholat isya berjamaah. Di musholla ini dulu Omjay belajar mengaji. Pak ustadz Samsulis Ismail mengajari Omjay belajar membaca Al Qur'an dengan baik.

Jadi teringat masa kanak-kanak. Kami belajar bersama di musholla ini. Terbayang di pelupuk mata para guru penggerak mempersiapkan generasi Qurani. 

Mereka adalah para relawan yang tidak dibayar. Namun, mereka senang bisa berkontribusi untuk kemajuan umat dan negara. Guru menjadi pelita dalam kegelapan. Guru sebagai embun penyejuk dalam kehausan Ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5