Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Jam Kerja Guru Kok Agak Laen? Mari Kita Kupas Bersama Omjay!

8 Desember 2025   14:27 Diperbarui: 9 Desember 2025   07:35 209 3 2

Perayaan itu menjadi pengingat bahwa betapa kuatnya energi kolektif guru Indonesia. Tetapi energi tersebut harus dituntun oleh kebijakan yang adil dan pemahaman mendalam terhadap tugas guru di lapangan.

Negara Berdasarkan Hukum, Begitu Pula PGRI

Untuk mewujudkan semua aspirasi dan perbaikan, diperlukan refleksi dan tindakan yang konsisten. Negara berdiri di atas hukum; demikian pula PGRI sebagai organisasi profesi, ketenagakerjaan, dan perjuangan. Oleh sebab itu, AD/ART, Peraturan Organisasi (PO), dan seluruh aturan yang disepakati dalam forum organisasi harus menjadi pedoman utama dalam bergerak.

Menjaga marwah PGRI berarti menjaga agar roda organisasi berjalan sesuai relnya---transparan, demokratis, dan berorientasi pada kemaslahatan guru. PGRI tidak boleh kehilangan arah hanya karena tarik-menarik kepentingan, apalagi sampai terjebak pada permainan kelompok tertentu.

Sudah waktunya PGRI kembali menata dan mengorkestrasi relasi dengan semua pengelola guru. Siapa yang menjadi pemilik kebijakan, siapa yang menjadi pelaksana organisasi, dan siapa yang seharusnya tidak intervensi, semua harus ditempatkan pada posisi yang tepat. Pihak-pihak yang tidak semestinya masuk dalam politik organisasi harus tetap berada di jalurnya sebagai pengelola kebijakan pendidikan, bukan aktor internal organisasi.

Dengan penataan ini, perjuangan dapat lebih fokus: menjadikan guru dan PGRI benar-benar jaya, solid, dan dihargai secara layak.

Suara Ketua Umum PB PGRI: Dimana Ada Guru, Di Situ Ada PGRI

Selain suara KDM tentang jam kerja guru, Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, turut memberikan penegasan penting. Beliau menyampaikan bahwa PGRI akan terus menjadi rumah besar bagi seluruh guru Indonesia, tanpa kecuali. Dalam berbagai pidato dan kesempatan, beliau selalu menekankan:

"Dimana ada guru, di situ ada PGRI. Dan PGRI akan selalu bersama guru Indonesia."

Pesan ini bukan sekadar slogan. Ini adalah janji organisasi bahwa guru tidak akan berjalan sendirian di tengah tantangan zaman, tekanan administratif, maupun kebijakan yang sering berubah-ubah.

PGRI hadir bukan hanya pada saat perayaan, tetapi pada saat guru menghadapi persoalan nyata: mulai dari perlindungan profesi, kesejahteraan, hingga pembelaan saat mereka diperlakukan tidak adil.

Saatnya Kebijakan Memahami Realitas Lapangan

Realitas di lapangan jelas: tugas guru bukan hanya mengajar. Mereka mendidik, membentuk karakter, menjadi teladan, menjadi konselor, dan sering kali menjadi orang tua kedua bagi siswa-siswinya.

Karena itulah kebijakan tentang jam kerja guru harus dibuat dengan empati dan pemahaman, bukan sekadar berdasarkan angka, jam hadir, atau administrasi absensi. Jika guru sudah mengajar dari pagi buta, maka memaksa mereka bertahan tanpa pekerjaan jelas hingga sore bukan hanya tidak efektif, tetapi juga merugikan kesehatan mental dan fisik guru.

Tugas pendidikan bukan hanya soal disiplin waktu, melainkan tentang kualitas interaksi manusia.

Solidaritas Guru Indonesia: Waktunya Diimplementasikan

Energi besar guru Indonesia sudah terlihat. Solidaritas sudah terasa. Yang dibutuhkan sekarang adalah implementasi nyata:

  • implementasi aturan organisasi,
  • implementasi kebijakan yang adil,
  • implementasi perlindungan terhadap guru,
  • implementasi sinergi antara PGRI dan pemerintah.

Jika semuanya berjalan harmonis, maka perubahan besar dalam dunia pendidikan tidak lagi menjadi harapan, tetapi kenyataan. Salam sehat untuk semua guru Indonesia. Teruslah berjuang, teruslah menginspirasi, dan teruslah menjaga marwah profesi.


Salam blogger persahabatan

Wijaya Kusumah - omjay

Guru blogger indonesia

Blog https://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3