FAKTA ALUTSISTA adalah channel youtube yang menyajikan berita militer terbaru tentang alutsista terkini dan masa depan, yang dirangkum dari berbagai sumber dengan bentuk penyajian yang menarik untuk di tonton oleh semua kalangan.
2. Pada tahap kedua, ICBM akan masuk ke angkasa luar, masih dalam lintasan balistiknya.
"Rudal itu terbang melintasi angkasa luar dengan sangat cepat, mungkin dengan kecepatan 15 ribu hingga 17 ribu mil per jam (24.140 hingga 27.360 km/jam). Memanfaatkan fakta bahwa tidak ada hambatan udara di luar sana.
Sejumlah ICBM punya teknologi yang memungkinkan mereka untuk mengambil posisi bintang, atau dengan kata lain menggunakan lokasi bintang untuk membantu memberikan orientasi yang lebih baik terhadap target.
3. Dalam fase ketiga, ICBM akan masuk kembali ke atmosfer, lalu menghantam target dalam hitungan menit.
Jika ICBM memiliki pendorong roket, itu akan dimanfaatkan untuk lebih menyesuaikan diri terhadap posisi target.
Yang perlu diperhatikan ialah saat masuk kembali ke atmosfer Bumi, ICBM akan berhadapan dengan panas ekstrem dan bisa terbakar bahkan hancur. itulah mengapa rudal balistik harus punya perisai panas yang tepat.
Untuk Hwasong 15, keseluruhan lintasan berlangsung selama 54 menit, jauh lebih lama dari hasil uji coba rudal Korut pada 2017 yang durasinya mencapai 37 menit.
Rudal balistik antarbenua teranyar berlangsung selama 47 menit dalam uji coba yang berlangsung pada 2017.
Meski sejumlah negara memiliki ICBM, termasuk Amerika Serikat, Rusia, China, dan India, tak ada yang menembakkannya dalam serangan yang ditujukan secara sengaja pada negara lain.
"Negara-negara hanya mengujinya, untuk unjuk gigi bahwa mereka bisa melakukannya,. Itu juga yang sedang dilakukan Korut saat ini.
Tapi kita tidak pernah menggunakan rudal balistik dalam perang. Alasannya, jika terjadi perang nuklir habis-habisan, kita semua akan mati."