Akun resmi Tim KKN UNNES GIAT 13 Desa Tawangrejo, Kec. Bayat, Kab. Klaten. Kami berbagi informasi, cerita, dan dedikasi dalam pendampingan masyarakat serta pengembangan potensi desa, khususnya di bidang pertanian, ekonomi kreatif, dan ketahanan pangan.

Klaten --- Di balik hamparan sawah yang hijau, aliran irigasi yang tenang, dan keseharian masyarakat yang penuh gotong royong, Desa Tawangrejo di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, menyimpan kisah tentang kemajuan yang tumbuh dari akar tradisi. Video potensi desa yang diproduksi oleh KKN UNNES GIAT 13 dengan penanggungjawab Djenar Mahesa Ayu Yuserna (1401422217) dan Mustainatul Musyarofah (1401422203), menampilkan potret lengkap sebuah desa yang bergerak maju tanpa kehilangan identitas budaya.
Warisan Sejarah dan Identitas Desa
Nama Tawangrejo berasal dari kata tawang yang berarti "angkasa" dan rejo yang berarti "makmur". Filosofi ini lahir sejak masa runtuhnya Kerajaan Majapahit, ketika ajaran Islam mulai berkembang di wilayah selatan Jawa. Harapan akan kemakmuran dan kedamaian itu masih hidup hingga kini, tercermin dari karakter masyarakat yang rukun dan menjunjung tinggi gotong royong.
Secara geografis, Tawangrejo membentang seluas 143,752 hektare dan terbagi dalam tujuh dukuh, yaitu Jetis, Ngasinan, Krosok, Jokotuwo, Tawangrejo, Abdimulyo, dan Widosari. Desa ini dihuni 1.976 jiwa, dengan mayoritas warganya bekerja sebagai petani.

Fasilitas Umum dan Penguatan Pelayanan Desa
Video menampilkan berbagai fasilitas umum seperti balai desa, sekolah, lapangan olahraga, taman, Pamsimas, ambulans desa, posyandu, ruang kegiatan PKK, masjid dan mushola, fasilitas TPQ, hingga layanan transportasi Bumdes. Semua fasilitas ini menjadi penopang kehidupan sosial sekaligus memperkuat pelayanan publik.
UMKM dan Ekonomi Kreatif yang Terus Bertumbuh
Pada sektor ekonomi, Tawangrejo memiliki UMKM yang berkembang pesat. Produksi tahu, keripik tempe, dan aneka olahan pangan lokal menjadi penyangga ekonomi rumah tangga. Semangat wirausaha warga terlihat dari proses produksi yang ditampilkan dalam video---mulai dari perebusan, pencetakan, hingga pengemasan produk.

Warisan Budaya yang Tetap Hidup
Di tengah modernisasi, Tawangrejo tidak meninggalkan jati dirinya. Kesenian Reog dan Karawitan menjadi kebanggaan masyarakat, dilestarikan melalui kelompok seni yang aktif melakukan latihan. Gamelan, sinden, dan para pelatih tampil dalam video sebagai bukti bahwa budaya masih menjadi denyut kehidupan desa.

Ketahanan Pangan dari Sawah hingga Greenhouse Melon
Potensi pertanian menjadi sorotan utama dalam video. Hamparan persawahan, perkebunan jeruk dan alpukat, serta kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) menunjukkan betapa suburnya tanah Tawangrejo.
Tak hanya itu, desa ini mengembangkan Greenhouse Melon Alisha, sebuah inovasi pertanian modern yang dikelola Gapoktan Tawangrejo. Melon premium yang ditanam dengan teknologi greenhouse diakui memiliki kualitas tinggi dan menjadi daya tarik agrowisata baru. Wawancara para petani---seperti Pak Suwanto, Pak Samino, dan pengunjung Bu Endang---memperkuat gambaran keberhasilan program ini.
Selain melon, kebun terong yang dikelola warga juga menjadi bagian penting ketahanan pangan, ditambah keberadaan pojok tanam yang menyediakan kebutuhan sayur harian.

Peternakan sebagai Penopang Ekonomi
Warga Tawangrejo juga mengembangkan usaha peternakan sapi dan kambing. Aktivitas pemberian pakan dan pengelolaan kandang turut ditampilkan sebagai potensi ekonomi yang menjanjikan.

Destinasi Wisata Alam: Gunung Jeto dan Bukit Jokotuwo
Potensi wisata alam Tawangrejo tidak kalah menarik.
Bukit Jokotuwo, bekas area tambang marmer dan fosil foraminifera, kini menjadi lokasi yang menawarkan panorama indah dan nilai edukatif geologi. Sementara itu, Gunung Jeto menjadi ikon wisata utama dengan pemandangan hijau, udara sejuk, dan jalur offroad yang menantang. Area ini juga dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai bumi perkemahan.

Harapan untuk Masa Depan
Di akhir video, Kepala Desa Tawangrejo menyampaikan harapan agar seluruh potensi---mulai dari pertanian, UMKM, budaya, hingga wisata---menjadi kekuatan besar dalam membangun desa yang lebih mandiri dan sejahtera. Semangat gotong royong warga menjadi fondasi utama dalam mewujudkan visi desa berdaya saing.
Melalui rangkaian visual yang komprehensif mulai dari potensi alam, budaya, pertanian, UMKM, hingga inovasi ketahanan pangan video ini menghadirkan gambaran utuh tentang bagaimana Desa Tawangrejo terus bergerak maju menuju Desa Wisata Geopark Klaten. Harmoni antara tradisi dan kemajuan modern terlihat jelas dalam setiap adegan, menjadi cerminan semangat masyarakatnya yang berdaya dan berdaya saing.
Video Potensi Desa Tawangrejo menampilkan Harmoni Tradisi dan Alam Menuju Desa Wisata Geopark Klaten ini dapat diakses melalui kanal YouTube pada tautan berikut:
Video Profil dan Potensi Desa Tawangrejo, Kec. Bayat, Kab. Klaten, Th. 2025