Sementara Batu Lumpang merupakan pasangan phallus. Ia merupakan simbol kesuburan wanita (vulva). Pertemuan keduanya akan menghasilkan keturunan yang merupakan kesuburan.
Pada masyarakat prasejarah, datangnya hujan adalah manifestasi dari keluarnya "cairan" (sperma) dari phallus yang jatuh membasahi ibu pertiwi (vulva). Hujan dari langit dan pertemuanya dengan bumi akan membawa keturunan yang berbentuk kesuburan bagi mereka.
Lingga-Yoni : Lambang Kesuburan Peradaban Hindu-Budha
Lingga-Yoni merupakan simbol yang berkaitan erat dengan kebudayaan Hindu yang mendominasi Tanah Jawa pada abad 4-15 Masehi.
Menurut wikipedia, Lingga adalah sebuah arca atau patung, yang merupakan sebuah objek pemujaan atau sembahyang umat Hindu. Kata lingga ini biasanya singkatan daripada Siwalingga dan merupakan sebuah objek tegak, tinggi yang melambangkan Dewa Siwa.
Sementara Yoni dalam bahasa sansekerta mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti, di antaranya adalah sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat tempat penampungan air, dan lain-lain. Yoni berarti pasangan lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita.
Lingga-Yoni bisa dinterpetasikan lambang kemaluan laki-laki (phallus) dengan lambang kemaluan perempuan (vulva) yang keduanya merepresentasikan kesuburan. Yoni merupakan simbol dari Dewi Parvati istri dari Dewa Siwa. Yoni adalah tumpuan bagi lingga atau arca.
Dengan demikian, baik masyarakat prasejarah maupun kebudayaan Hindu sama-sama meyakini bahwa keduanya merupakan simbol kesuburan.
Antara Phallus dan Legenda 'Penis' Drona
Ada sebuah kisah legenda menarik yang berkembang di masyarakat setempat mengenai batu phallus ini. Jadi, batu itu konon merupakan penjelmaan dari alat vital Pandita Drona. Kisahnya berkaitan erat dengan epos Mahabarata yang dimodifikasi di Tanah Jawa.