"Per porsi berapa?"
"Duapuluh tujuh ribu, tapi ini sate kambingnya habis!"
"Terus gimana, Bu?"
"Satenya, sate ayam, Bu."
"Gulenya, gule kambing?"
"Iya!" Aku nyengir. Rasanya gimana, ya?"
"Sate ayam saja, kalau begitu, Bu. Sama minumnya jeruk anget!" Kataku. Di sini ada yang mengenakan pembayaran dulu, soalnya tempat duduknya tersebar di mana-mana, bebas memilih. Jadi harus bayar dulu, biar tidak terjadi hal di luar kendali.
"Semua, berapa, Bu?" Tanyaku.
"Dua puluh tujuh. Seporsi sate ayam, lontong, sama jeruk hangat!" Aku segera melunasi pembayaran dan kembali ke tempat duduk, menemani ayah yang sotonya sudah diantar.
Sedikit lama, akhirnya sate ayam pesanan ku juga diantar.