Pempek Palembang dan Makan Bergizi Gratis
Kali ini saya kembali berada di Omah Nusantara Resto, karena masih penasaran dengan makanan dari seantero Nusantara yang tersedia di sini.
Berhubung masih agak kenyang, saya pilih menu jajanan yang dinikmati tanpa nasi, yaitu pempek.
Berdasar kriteria makanan sehat yang akan dijadikan makan bergizi gratis, menurut saya makanan khas Palembang ini cukup memenuhi syarat.
Dikutip dari kompas.com, Ahli gizi dari IPB University Anna Vipta Resti Mauludyani, menyatakan, makan bergizi gratis sudah bisa tercukupi dengan adanya makanan pokok, lauk protein hewani, protein nabati, sayur, dan bisa ditambah buah.
Sementara masih dikutip dari Kompas.com,
Dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute, Tan Shot Yen mengatakan, alokasi makan siang gratis Rp 15.000 per anak harus tetap harus memperhatikan konsep "isi piringku" yang terdiri dari makanan pokok,lauk pauk, sayur dan buah.
Agar anggaran mencukupi, sebaiknya memanfaatkan pangan lokal, sehingga bisa menghemat transportasi dan memperpendek rantai penyediaan makan bergizi gratis.
Pempek mempunyai unsur karbohidrat dari tepung tapioka, dan protein hewani dari ikan giling. Dalam penyajiannya ditambahkan mentimun yang menjadi sumber vitamin atau serat.
Tepung tapioka dalam pempek yang berasal dari ketela pohon sangat mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Begitu pula ikan merupakan kekayaan laut yang melimpah.
Dikutip dari halodoc.com, syarat makanan yang sehat yaitu makanan yang terjamin kebersihannya, dengan kandungan gizi yang baik dan seimbang.
Komposisi makanan sehat yang seimbang adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Pempek adalah makanan khas Palembang yang adonannya dibuat dari daging ikan yang dihaluskan.
Daging ikan yang sudah dihaluskan, kemudian dicampur bersama tepung dan dibumbui sehingga rasanya gurih. Setelah dibentuk, direbus dahulu, kemudian digoreng atau ada yang langsung dibakar. Ada juga yang langsung digoreng, merupakan jenis pempek Adaan yang biasa disebut cetilan.
Dikutip dari Ayomakan.com, Pempek Palembang sudah ada sejak abad ke-7 pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
Berawal dari kebiasaan suku Kayu Agung yang berdagang dengan cara barter, akhirnya dibuatlah kuliner dari sumber daya laut yang mereka miliki, dengan tepung sagu dan ubi hasil barter.
Kombinasi daging ikan dan tepung itulah yang menghasilkan kuliner yang disebut "Kelesan".
Kelesan ini dijadikan bekal berdagang ke tempat yang jauh ini digunakan sebagai bekal perjalanan karena tahan lama dan kaya akan protein.
Pempek juga dijajakan oleh orang-orang Tiongkok pada tahun 1916 dengan cara berjalan kaki dari rumah ke rumah. Biasanya, pusat jualannya di kawasan keraton, sekarang Masjid Lama Palembang dan Masjid Agung. Karena penjual nya biasa dipanggil "Empek" atau "Apek" yang dalam bahasa China artinya paman, akhirnya kuliner ini lebih terkenal sebagai Empek-empek atau Pempek.
Pada 17 Oktober 2014, pempek sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh pemerintah Indonesia, dan pada 30 Agustus 2017, Pemerintah Indonesia mengusulkan pempek ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Yang lebih mengejutkan, ternyata pempek diakui sebagai makanan terenak no 3 di dunia versi taste atlas. Berhasil mengalahkan sushi yang berada di peringkat 6 dunia.
Biasanya pempek yang dijual merupakan pempek Lenjer dan kapal selam, atau pempek Telok. Tapi sebenarnya jenis pempek yang dikenal di Palembang banyak jenisnya.
Dikutip dari kompas.com, jenis pempek tidak hanya pempek Lenjer dan kapal selam, tapi masih banyak jenis pempek lainnya.
1. Pempek Lenjer
Empek-empek tanpa isian, dibentuk tabung memanjang.
2. Pempek Kapal Selam
Empek-empek dengan isian 1 empek-empek, satu telur.
3. Pempek Telok
Menggunakan telur yang dikocok, dengan satu telur untuk isian banyak empek-empek.
4. Pempek Kelasan
berbentuk bulatan kecil yang dipipihkan.
5. Pempek Tahu
Adalah empek- empekbyang dikombinasikan dengan tahu, baik disatukan maupun diisikan.
6. Pempek Lenggang
Pempek yang saat pembuatannya ditambahkan telur dalam adonan, biasanya dimasak dengan dipanggang.
7. Pempek Tunu
Pempek Tunu, adalah pempek yang adonan nya dibuat agak keras, dan untuk penyajian nya tidak digoreng, tapi dibakar terlebih dahulu.
8. Pempek Tulang
Pempek jenis ini dibuat dengan menambahkan sejenis tulang tertentu, sehingga memberikan rasa, aroma dan tekstur yang khas.
9. Pempek Kulit
Pempek kulit dibuat dengan menambahkan kulit ikan.
10. Pempek Pistel.
Pempek yang dibentuk mirip pastel, dan diisi pepaya yang diolah. Pempek jenis ini mudah ditemukan di Palembang.
11. Pempek Adaan
Pempek Adaan adalah pempek yang adonan nya tidak direbus dulu, tapi langsung digoreng. Pempek ini biasa disebut cetilan karena bisa dinikmati setiap waktu.
Meski pempek telah mendunia, bisa jadi masih ada orang yang belum mengenal pempek. Jangan khawatir, saya sudah merekam nya untuk pembaca dan kompasianer.
Yuk disimak video nya..
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
Referensi:
https://www.halodoc.com/kesehatan/makanan-sehat
https://ayomakan.com/article/menelusuri-sejarah-pempek-yang-rasanya-mendunia