Dikutip dari halodoc.com, syarat makanan yang sehat yaitu makanan yang terjamin kebersihannya, dengan kandungan gizi yang baik dan seimbang.
Komposisi makanan sehat yang seimbang adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Pempek adalah makanan khas Palembang yang adonannya dibuat dari daging ikan yang dihaluskan.
Daging ikan yang sudah dihaluskan, kemudian dicampur bersama tepung dan dibumbui sehingga rasanya gurih. Setelah dibentuk, direbus dahulu, kemudian digoreng atau ada yang langsung dibakar. Ada juga yang langsung digoreng, merupakan jenis pempek Adaan yang biasa disebut cetilan.
Dikutip dari Ayomakan.com, Pempek Palembang sudah ada sejak abad ke-7 pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
Berawal dari kebiasaan suku Kayu Agung yang berdagang dengan cara barter, akhirnya dibuatlah kuliner dari sumber daya laut yang mereka miliki, dengan tepung sagu dan ubi hasil barter.
Kombinasi daging ikan dan tepung itulah yang menghasilkan kuliner yang disebut "Kelesan".
Kelesan ini dijadikan bekal berdagang ke tempat yang jauh ini digunakan sebagai bekal perjalanan karena tahan lama dan kaya akan protein.
Pempek juga dijajakan oleh orang-orang Tiongkok pada tahun 1916 dengan cara berjalan kaki dari rumah ke rumah. Biasanya, pusat jualannya di kawasan keraton, sekarang Masjid Lama Palembang dan Masjid Agung. Karena penjual nya biasa dipanggil "Empek" atau "Apek" yang dalam bahasa China artinya paman, akhirnya kuliner ini lebih terkenal sebagai Empek-empek atau Pempek.
Pada 17 Oktober 2014, pempek sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh pemerintah Indonesia, dan pada 30 Agustus 2017, Pemerintah Indonesia mengusulkan pempek ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Yang lebih mengejutkan, ternyata pempek diakui sebagai makanan terenak no 3 di dunia versi taste atlas. Berhasil mengalahkan sushi yang berada di peringkat 6 dunia.