Pendopo RT 11. Itulah kini nama yang tersemat di Pos Ronda yang dibangun warga RT 11, Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
Berawal dari keresahan warga yang menganggap perlunya pos ronda untuk menjalankan siskamling, akhirnya dana sekitar 2 juta yang terkumpul untuk warga RT 11 saat Pemilu 2024, disepakati untuk membangun pos ronda.
Warga bekerja sama kerja bakti membangun pos ronda, bahkan menyumbang material yang dibutuhkan, seperti kayu jati, tripleks, bambu, genting, batu bata dan lain-lain. Juga menyumbang berupa uang yang dipergunakan untuk membeli material yang kurang.
Dari sekedar pos ronda, akhirnya warga sepakat untuk membuat pos ronda yang lebih bagus dan bisa dimanfaatkan untuk pusat kegiatan warga.
Akhirnya jadilah bangunan megah yang cantik. Maka nama pos ronda atau poskamling dirasa kurang cocok, maka diganti lah namanya menjadi Pendopo RT 11.
Di samping biasa dipakai para bapak ngopi-ngopi dan diskusi, mamah-mamah RT 11 tak mau kalah untuk memanfaatkan Pendopo kebanggaan RT 11.
Setiap Jumat sore, Pendopo RT 11 dimanfaatkan secara rutin untuk pertemuan, arisan dan tabungan. Sehingga setiap seminggu sekali Pendopo RT 11 dipenuhi mamah-mamah RT 11 yang melakukan kegiatan warga.
Pendopo ini juga dilengkapi dengan wifi yang bisa dimanfaatkan warga secara bebas. Sedang biaya wifi dibayarkan dari uang jimpitan. Terkadang ada hamba Allah yang diam-diam mengisi pulsa, sehingga wifi bisa selalu digunakan.
Lalu, apakah pendopo ini dimanfaatkan juga untuk poskamling?
Akhir-akhir ini memang ada pencurian, bahkan perampokan yang terjadi.
Dikutip dari jatimnesia.com, CCTV aksi perampokan Indomaret di Maospati Jalan Raya Solo – Madiun, Kamis, 4 September 2025 lalu kini ini tersebar luas di jagad media maya, Minggu (7/9).
Sementara itu, di Madiun, seperti dikutip dari www.detik.com, rumah Gilga Sahid dan Happy Asmara diobok-obok maling 2 Minggu sebelum perampokan terjadi di waralaba Indomaret Maospati.
Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Agus Setiawan saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (29/8/2025), membenarkan adanya pencurian di rumah pasangan Gilga Sahid - Happy Asmara yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2025, dan dilaporkan pada tanggal 20 Agustus 2025.
Akhir-akhir ini Peristiwa pencurian mulai marak. Bahkan salah satu warga RT 11 pernah mengalami tindakan penjambretan di jalan depan rumah saya, dan sudah dilaporkan pada yang berwajib.
Tapi kejadiannya masih relatif sore, sehabis Maghrib. Dengan adanya peristiwa itu, membuat warga lebih berhati-hati, tapi belum ada wacana untuk menghidupkan siskamling menimbang peristiwa nya justru terjadi saat masih sore. Jadi yang diperlukan adalah kewaspadaan dan kehati-hatian warga.
Peristiwa ini bisa membangkitkan kesadaran warga untuk lebih waspada dan lebih berhati-hati. Tapi dengan mudahnya komunikasi saat ini, mungkin keamanan warga bisa dipantau dengan tekhnologi digital, bahkan pemasangan CCTV secara pribadi di rumah masing-masing.
Beberapa waktu yang lalu, saat mampir sarapan nasi pecel, di Dusun sebelah, tepat nya Dusun Pikatan, bahkan diberitahu kalau di area sekitar sudah dipasang CCTV di beberapa titik untuk memantau keamanan. Ini adalah salah satu upaya yang mungkin lebih diperlukan untuk memantau kondisi di lingkungan warga.
Lalu, apakah masih perlu menghidupkan kembali siskamling dengan berjaga di pos ronda dan meronda keliling lingkungan sekitar RT masing-masing?
1. Keterbatasan Teknologi
Teknologi seperti CCTV memiliki keterbatasan. Seringkali, rekaman CCTV tidak memberikan kualitas gambar yang jelas, dan tidak semua tempat bisa terjangkau kamera.
2. Kehadiran Manusia
Sistem keamanan berbasis teknologi tidak bisa menggantikan keberadaan manusia. Kehadiran petugas ronda atau warga yang berpatroli secara fisik bisa merespon lebih cepat terhadap situasi darurat seperti kebakaran, pencurian, atau kecelakaan.
3. Penguatan Ikatan Sosial
Ronda dan Siskamling adalah kegiatan sosial yang melibatkan interaksi antar warga, sehingga bisa memperkuat silaturahmi, kebersamaan dan kekeluargaan, serta kepedulian antar warga.
4. Respons Cepat dan Pengetahuan Lokal
Petugas ronda atau warga yang aktif dalam Siskamling memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang lingkungan sekitar. Sehingga bisa merespon dan menganalisis lebih cepat untuk mengambil tindakan.
5. Kombinasi yang Efektif
Daripada memilih salah satu, pendekatan yang paling efektif adalah mengombinasikan keduanya. Teknologi bisa menjadi alat pendukung yang hebat untuk Siskamling.
Dengan demikian, peran ronda dan Siskamling tidak luntur karena kemajuan teknologi, melainkan menjadi semakin penting sebagai pelengkap yang tidak tergantikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan solid.
Bagaimana menurut pendapat pembaca dan kompasianer?
Sumber: YouTube @ Isti Yogiswandani channel
Referensi
https://jatimnesia.com/rekaman-cctv-perampokan-indomaret-maospati-magetan-tersebar-luas