Banyak orang enggan makan bebek karena khawatir dagingnya alot dan amis. Namun, stigma itu langsung runtuh saat menyentuh Bebek Lamongan. Rahasianya terletak pada dua tahap krusial:
1. Marinasi Penuh Kesabaran
Sebelum masuk ke penggorengan, daging bebek dimarinasi dan dimasak (diungkep) dalam waktu yang lama.
Bumbu ungkepnya kaya akan rempah alami, seperti kunyit, jahe, lengkuas, serai, daun jeruk, dan ketumbar. Proses ungkep ini tidak hanya menghilangkan bau amis, tetapi juga berfungsi sebagai "pre-tenderizing" yang membuat serat daging melunak.
2. Penggorengan Dua Tahap
Bebek Lamongan biasanya digoreng dalam minyak panas, namun tekniknya berbeda. Setelah diungkep, bebek bisa digoreng dengan api sedang hingga matang merata. Beberapa pedagang juga menerapkan teknik menggoreng dengan cara dicelupkan cepat dalam minyak super panas sebelum disajikan, menciptakan kulit luar yang renyah namun bagian dalamnya tetap juicy.

Inilah yang menjadi pembeda utama Bebek Lamongan dari bebek goreng di daerah lain: keharmonisan bumbu yang melimpah.
Sambal Tomat
Pedas yang Melegenda
Bicara Bebek goreng , biasanya wajib bicara Sambal Korek. Nama ini konon berasal dari kebiasaan orang yang makan sambil 'mengorek' sisa-sisa sambal yang menempel di piring saking enaknya. Sambal ini dibuat dari cabai rawit merah, bawang putih, garam, dan penyedap yang digerus kasar, lalu disiram dengan minyak panas bekas menggoreng bebek.
Namun untuk bebek Lamongan, sambal yang digunakan bukan sambal korek, tapi sambal tomat, yang dibuat dari cabe rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, garam, trasi dan penyedap yang digoreng dan diulek dadakan.
Sambal ini biasanya yang bikin nagih dan terasa kurang, saat disajikan bersama lalapan timun, kemangi dan kol.
