Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner. Nominee best in citizen journalism 2024 Nominee best in storytelling 2025

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Mengintip Drone Pak Lurah Menyiram Tebu untuk Pertanian Presisi

16 Desember 2025   22:35 Diperbarui: 16 Desember 2025   22:35 271 14 5

Drone milik Pak Lurah sedang melaksanakan tugasnya menyiram tanaman tebu.
Drone milik Pak Lurah sedang melaksanakan tugasnya menyiram tanaman tebu.

Pemanfaatan Drone Pertanian presisi memanfaatkan teknologi seperti GPS atau otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi pertanian(www.gao.gov)

Pemanfaatan drone dalam Pertanian Presisi

Saat sedang asyik jalan keliling lapangan tadi pagi ada sesuatu yang menyita perhatian saya. Sebuah drone yang berputar di atas ladang tebu membuat saya menghentikan langkah dan mengambil hape di tas Selempang yang selalu saya bawa.

"Keren nih!" 

Pemanfaatan drone untuk penyiraman di dunia pertanian. Biasanya drone berukuran kecil banyak digunakan untuk pemotretan.

Tapi kali ini drone juga dimanfaatkan untuk penyiraman dan tentunya juga pemupukan. Saya pernah mengulas drone dalam pertanian Presisi, tapi baru tahu kalau ternyata Pak Lurah malah sudah memanfaatkannya untuk penyiraman dan pemupukan tanaman tebu. Sesuatu yang perlu diapresiasi dan dibanggakan.

Pengembangan pertanian presisi bisa  menjadi solusi permasalahan pembangunan pertanian yang semakin
kompleks(psp.pertanian.go.id)

Ukuran drone nya tentu lebih besar dari drone yang biasa digunakan untuk pemotretan.

Mengintip drone yang sedang menyiram tanaman tebu dari gazebo (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Mengintip drone yang sedang menyiram tanaman tebu dari gazebo (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Kebetulan saya bisa melihat dari dekat karena bisa naik gazebo yang terletak di pinggir ladang tebu. Sehingga bisa sangat dekat untuk merekam drone yang berputar-putar dan berbalik melaksanakan tugasnya.

Pemanfaatan drone dalam dunia pertanian tentunya mempunyai banyak keuntungan dan keunggulan dibandingkan tenaga manusia.

Penggunaan drone dalam sektor pertanian, atau yang sering disebut dengan Precision Agriculture (Pertanian Presisi), telah membawa perubahan besar dalam cara petani mengelola lahan mereka.

Di era pertanian presisi, yang  menjadi tantangan petani Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kemampuan pengelolaan lahan, tanaman, dan lingkungan serta alat dan mesin pertanian yang digunakan selama proses produksi untuk hasil yang lebih tinggi(brin.go.id)

Dibandingkan dengan metode tradisional atau manual, drone menawarkan efisiensi yang jauh lebih tinggi. 

Berikut adalah rincian keuntungan dan keunggulannya:

1. Efisiensi Waktu dan Tenaga Kerja
Drone mampu menyelesaikan pekerjaan penyiraman dan pemupukan dalam waktu yang sangat singkat.
- Kecepatan.                                                              Lahan seluas 1 hektar bisa diselesaikan hanya dalam waktu 10–15 menit, sementara metode manual memerlukan waktu berjam-jam atau bahkan harian.
 -Otomatisasi.                                                          Drone dapat diprogram untuk terbang secara mandiri mengikuti jalur yang sudah ditentukan (GPS), sehingga meminimalkan ketergantungan pada tenaga kerja manusia yang semakin sulit dicari di sektor pertanian.

Pemanfaatan drone dalam pertanian Presisi (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Pemanfaatan drone dalam pertanian Presisi (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

2. Presisi Tinggi dan Penghematan Bahan
Salah satu keunggulan utama drone adalah kemampuannya menyemprotkan cairan dengan takaran yang tepat.
 - Target Akurat.                                                    Sensor pada drone memastikan bahwa pupuk atau pestisida jatuh tepat di atas tanaman, bukan di area kosong atau gulma.
 - Hemat Air & Bahan Kimia.                          Dengan teknologi atomization (pengabuan), drone dapat memecah cairan menjadi butiran mikroskopis. Hal ini dapat menghemat penggunaan air hingga 90% dan mengurangi pemborosan pupuk hingga 30-50%.

3. Jangkauan di Medan Sulit
Drone tidak terpengaruh oleh kondisi kontur tanah.
 -Lahan Miring.                                                        Drone sangat efektif digunakan di area perbukitan atau terasering di mana traktor atau tenaga manusia sulit menjangkaunya.
 -Tanaman Tinggi.                                   Memudahkan penyemprotan pada tanaman yang tinggi seperti pohon kelapa sawit atau pohon buah-buahan tanpa perlu memanjat atau menggunakan tangga panjang.

4. Kesehatan dan Keselamatan Petani
Penggunaan drone secara signifikan meningkatkan standar keamanan kerja bagi petani.
 -Minim Kontak Langsung.                                Petani tidak perlu lagi menggendong tangki berat dan terpapar uap bahan kimia berbahaya (pestisida/pupuk cair) secara langsung dalam waktu lama.
 -Kontrol Jarak Jauh.                                          Seluruh proses dikendalikan dari jarak aman menggunakan remote control atau perangkat pintar.

Pemanfaatan drone di dunia pertanian (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Pemanfaatan drone di dunia pertanian (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Perbandingan Ringkas: Drone vs. Manual

Fitur 

Metode Manual (Gendong)

-Kapasitas Kerja | ± 1-2 Hektar/hari.                        -Penggunaan air boros, ratusan liter/hektar.     - Akurasi tergantung kapasitas tenaga manusia, dan kelelahan yang diderita.                      - Biaya jangka panjang tinggi  karena  upah buruh terus naik.               

Metode Drone

-Kapasitas kerja +- 40-60 hektar/hari.                  - Penggunaan air sangat irit, hanya puluhan liter.                                                                                         - Akurasi konsisten dengan GPS.                               - Biaya tinggi hanya saat investasi awal.

5. Analisis Data Real-Time
Banyak drone pertanian modern dilengkapi dengan kamera multispektral. Selain menyiram, drone ini bisa:
 - Mendeteksi tanaman yang kekurangan nutrisi atau terkena hama.
 -Hanya menyemprot area yang membutuhkan (spot spraying), sehingga jauh lebih efisien.

Ladang tebu Pak Lurah memang sangat luas, meski mungkin tidak berada di satu tempat. Awalnya saya heran, kenapa di lahan yang tidak terlalu luas memanfaatkan drone, apa tidak rugi. Tapi jadi sadar, pasti nya lahan tebu Pak Lurah tidak di sini saja, tapi ada di banyak tempat. 

Pak Lurah sudah menjadi petani tebu yang berhasil dengan lahan berhektar-hektar jauh sebelum menjadi kepala desa. Bahkan semua warga ikut kecipratan kebagian gula masing-masing 2 kg gula pasir saat panen tebu beberapa waktu yang lalu. Luar biasa. Semoga berkah selalu Pak Lurah.

Yuk intip kerennya drone Pak Lurah yang sedang menyiram tebu.

Sumber: YouTube @ Isti Yogiswandani channel 

Referensi:

https://www.gao.gov/products/gao-24-105962

https://psp.pertanian.go.id/storage/1441/e_Book--Pertanian-Presisi-4-April--2023.pdf

https://brin.go.id/orpp/posts/kabar/pertanian-presisi-untuk-atasi-cekaman-abiotic-tanaman-hortikultura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4