Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
"Saya tidak mau tau urusan rumah tangga kalian, tidak ada bon di warung mengatasnamakan saya atau suami saya. Kalian kerja sekian, sekian kalian saya bayar. Sesuai standar. Oh urusan kalian besar pasak daripada tiang, itu bukan urusan saya. Jangan karena saya baik, atau kasian sama kalian, saya pula kalian manfaatkan! Bukan kalian yang ga sanggup kerja sama saya, tapi saya yang ga sanggup mengurus hidup kalian. Tidak cocok sama saya, cari kerja tempat lain! Tidak bisa mengatur uang keuangan rumah tangga, silakan cari solusinya sendiri. Oh, iya. Mulai awal bulan, rumah ini akan ada yang nunggu, kalian cari tempat tinggal lain. Kalo saya mau ambil sewa, saya potong gaji kalian. Tapi itu ga saya lakukan. Karena apa? Karena saya kasian sama kalian, pendatang. Dan kamu Usep, tiap dua hari kamu mau pinjam, kekurangan uang. Barusan gaji di bayar. Judi online kamu? Makan dikasih, tempat tinggal dikasih. Ga tahu diri, kamu! Saya ga mau liat muka kamu lagi! Titik!".
Ha, datang suami saya! "Udah-udaah! Kalau istri saya yang sudah ga suka liat sifat kalian, jangan tunggu dia mengamuk! Disini ini, dia bosnya. Ingat pesan saya! Perlakukan diri kamu seperti kamu ingin orang lain memperlakukanmu. Dan perlakuan orang lain seperti apa kamu ingin diperlakukan! Kamu tidak mungkin dapat disukai oleh bos kamu, jika kamu melakukan sesuatu yang dapat menyinggungnya. Apalagi bos kamu itu, istri saya. Sekali terendus niat kamu memanfaatkannya, maka nambah satu lagi blacklist di buku hati nya". Ha-ha-ha, saya dalam hati mau ketawa pulak mendengarnya.
*Diskusi;*
Mereka bubar, kamipun mulai lagi cerita ini. "Ingin selalu bersikap baik tapi ujung-ujungnya kebaikan kita dimanfaatkan orang lain? Mustahil. Kita menjadi baik tapi tidak dimanfaatkan orang lain. Kita tidak mungkin mendapatkan kedua hal tersebut secara bersamaan. Dengan menjadi baik, kita akan disukai banyak orang di sekeliling kita, tapi pasti diantara mereka akan ada yang memanfaatkan kebaikan kita. Tetapi ketika kita menjadi tidak baik, hanya karna takut dimanfaatkan orang lain, __maka itu salah besar. Menjadi baik, tapi dimanfaatkan orang lain, __berarti yang buruk adalah orang lain tersebut. Sedangkan kita? Kita tetap baik-baik saja. Menjadi tidak baik karena takut dimanfaatkan oleh orang lain, __berarti yang buruk adalah diri kita sendiri. Kita mungkin akan dijauhi orang itu dan kita akan dicap buruk. Itu biasa!".Â
"Sebenarnya tergantung dari kita sendiri. Mau disebut baik, tapi harus tanggung resiko dimanfaatkan orang lain. Atau menjadi buruk dengan konsekuensi diceritakan orang. Menjadi baik sebenarnya mudah. Hanya saja, biasanya tujuannya salah. Baiklah dengan sebaik-baiknya, itu hak kita. Tapi kita harus paham tujuan kita menjadi baik itu untuk apa? Untuk dipuji orang? Atau kita mungkin tipe orang yang tidak tegaan? Atau mungkin baik hanya karena ada maksud dan tujuan tertentu saja? Menjadi baik adalah pilihan. Tapi ingat orang yang tidak baik, tidak akan pernah baik-baik saja menghadapi kehidupan. Bermanfaat dan dimanfaatkan itu beda tipiss.
Beda di pembagian benefit".
"Selama yang kita lakukan itu hal yang benar, tak perlu terlalu ramah kepada orang yang bekerja pada kita. Keramahan kita inilah yang kerap kali membuat mereka berpikir bahwa kita adalah orang yang mudah untuk dimintai bantuan. Jika kita bingung bagaimana caranya untuk menolak bantuan yang dirasa tidak penting dan mendesak, cukup bilang "Aduh saya ga urus itu!". Tidak perlu diucapkan/diketik dengan nada serius. Kalau perlu, ucapkanlah dengan sedikit nada bercanda.Â
"Bagi saya, pujian lebih berbahaya dibanding cerita-cerita jelex. Tindakan positif yang dimotivasi oleh cerita hoax orang lain terhadap kita, biasanya cenderung lebih bermanfaat bagi kita sendiri. Sedangkan tindakan positif yang dimotivasi dari pujian, justru biasanya hanya bermanfaat bagi orang di sekitar kita saja. Kita bukan lagi tipikal people pleaser. Oleh karena itu, jangan melakukan sesuatu hanya karena ingin terus menerus dipuji orang lain. Seperti membantu mereka terus menerus. Itu sama saja kita sedang dimanfaatkan".Â
"Semenjak saya menerapkan hal-hal tersebut, hidup saya menjadi jauh lebih "tenang". Saya tidak ada lagi rasa was-was, karena takut diomongin. Biar aja orang lain! Kemudian saya juga jadi merasa lebih memiliki kekuasaan dan kontrol atas diri saya sendiri. Dan yang paling lucunya, sedikit demi sedikit, __beberapa orang yang tidak bisa memanfaatkan saya, mereka mulai menjauhi saya. Pada titik itulah, saya tahu bahwa mereka yang mulai menjauhi saya tersebut, hanya merapat ke saya setiap ada butuhnya saja. Dari sini pula mulai terlihat siapa saja orang-orang kita yang sesungguhnya. Yang terpenting adalah, kita ga perlu takut tidak disukai oleh orang lain!".
Saya ada tembang buat kamu yang lagi capek banget...., dimanfaatkan orang lain. Dengerin ya! Dan..., buat kamu yang murah hati banget. Sayangi diri sendiri..., dan lakukan hal baik tanpa motivasi untuk diakui. Prioritaskan diri sendiri...! Hari ini kamu bisa membantu si A, tapi belum tentu tiga bulan lagi kamu bisa membantunya. Bisa jadi kamu akan muak dengan sikapnya. Orang baik..., __bukanlah orang yang terus-terusan membantu. Beranilah berkata tidak karena itu untuk kebaikan kamu sendiri, dan juga kesehatan mental kamu! Baik boleh, bodoh jangan!
#KSStory