Pendidikan Bermutu Untuk Semua, Benarkah Sudah Terwujud? Inilah kisah Omjay kali ini di kompasiana. Secara kebetulan facebook mengirimkan foto kenangan Omjay berbagi ilmu di Kabupaten Karimun bersama sponsor Epson Indonesia. Juga video Omjay ketika berkunjung ke Samarinda dan melihat IKN di sana. Keajaiban blog membawa Omjay mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Pendahuluan
Setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang bermutu, tanpa memandang status sosial, ekonomi, maupun latar belakang budaya. Hal ini sudah ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945, bahwa negara wajib mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun, di lapangan, sering kali muncul pertanyaan: apakah pendidikan bermutu benar-benar sudah terwujud untuk semua anak bangsa? Jawabannya belum setelah Omjay berkeliling Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Isi Tulisan ini berdasarkan pengalaman Omjay yang sudah berkeliling Indonesia, dan berinteraksi dengan kawan-kawan guru yang bergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Omjay menuliskan berdasarkan kisah nyata.
Apa yang harus kita lakukan agar pendidikan bermutu untuk semua terwujud?
Kita harus melakukannya secara bersama atau gotong royong. Tidak bisa kita menyerahkan semuanya kepada pemerintah saja. Peran swasta atau perusahaan juga penting. Contohnya Omjay dkk bisa keliling Indonesia bersama Epson.
Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu menciptakan generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Mutu pendidikan bukan hanya diukur dari sarana prasarana atau nilai ujian semata, melainkan juga dari proses pembelajaran yang inklusif, menyenangkan, dan berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik.
Siapa yang perlu terlibat agar pendidikan bermutu untuk semua terwujud?
Pihak yang terlibat dalam mewujudkan pendidikan bermutu bukan hanya guru dan sekolah, tetapi juga pemerintah, orang tua, masyarakat, serta peserta didik itu sendiri. Guru menjadi ujung tombak, pemerintah penyedia kebijakan dan fasilitas, orang tua pendukung utama di rumah, masyarakat sebagai lingkungan yang membentuk karakter, dan siswa sebagai subjek utama pendidikan.
Di antara sosok guru Indonesia yang menjadi teladan dan langsung turun tangan ke daerah adalah Omjay, seorang guru TIK dan Informatika di SMP Labschool Jakarta. Omjay bukan hanya mengajar di sekolah, tetapi juga berbagi ilmu dan pengalaman ke seluruh Indonesia. Omjay bersama komunitasnya sudah ikut berkontribusi nyata dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Omjay berjuang melalui berbagai cara. Melalui tulisan, pelatihan, seminar daring, hingga buku-buku yang ditulisnya, Omjay berupaya menghadirkan pendidikan bermutu yang bisa dijangkau siapa saja, bahkan oleh guru dan siswa di daerah terpencil. Omjay tak kenal lelah berbagi ilmunya. B ahkan ketika sakit Omjay masih tetap bisa menulis.
Bagaimana caranya agar pendidikan untuk semua dapat terwujud?
Pendidikan bermutu dapat diwujudkan melalui berbagai upaya, yaitu: peningkatan kompetensi guru, pemerataan akses pendidikan, kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman, serta pemanfaatan teknologi.
Selain itu, kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting agar proses pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas. Omjay sudah melaksanakannya dengan turun langsung berkeling Indonesia dalam workshop elearning untuk pendidikan.
Pendidikan bermutu adalah harapan sekaligus tantangan bangsa Indonesia. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya menjadi hak setiap warga negara, tetapi juga kunci untuk melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: bagaimana cara mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua?
Ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan, yaitu melalui peningkatan kompetensi guru, pemerataan akses pendidikan, kurikulum yang adaptif, serta pemanfaatan teknologi. Omjay akan jelaskan satu persatu di bawah ini.
1. Peningkatan Kompetensi Guru
Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Tanpa guru yang berkualitas, sulit membayangkan adanya pembelajaran yang bermutu. Upaya peningkatan kompetensi guru bisa dilakukan melalui:
Contoh nyata bisa dilihat dari perjuangan Omjay guru di SMP Labschool Jakarta, yang tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga membimbing guru-guru di seluruh Indonesia agar lebih melek teknologi.
2. Pemerataan Akses Pendidikan
Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah ketimpangan akses pendidikan antara kota besar dan daerah terpencil. Pendidikan bermutu hanya akan terwujud jika semua anak bangsa mendapat kesempatan yang sama untuk belajar.
Adapun upaya yang bisa dilakukan antara lain:
Dengan pemerataan akses, anak-anak di Papua, Kalimantan, atau Nusa Tenggara pun bisa mendapatkan kesempatan belajar yang sama seperti anak-anak di Jakarta atau Surabaya.
3. Kurikulum yang Adaptif terhadap Perkembangan Zaman
Kurikulum adalah arah dan panduan pembelajaran. Kurikulum yang kaku dan tidak relevan akan membuat pendidikan tertinggal. Oleh karena itu, dibutuhkan kurikulum yang adaptif, dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Beberapa cirinya adalah:
Omjay sering menekankan bahwa guru harus mampu mengolah kurikulum dengan kreatif, sehingga pembelajaran tidak membosankan dan sesuai kebutuhan siswa.
4. Pemanfaatan Teknologi
Di era digital, teknologi menjadi jembatan penting untuk menghadirkan pendidikan bermutu. Pandemi Covid-19 telah membuktikan bahwa teknologi mampu menjaga keberlangsungan pendidikan meski sekolah-sekolah ditutup.
Pemanfaatan teknologi bisa berupa:
Omjay adalah contoh guru yang konsisten memanfaatkan teknologi dan internet. Melalui blog, webinar, dan media sosial, beliau menyebarkan ilmu dan motivasi ke seluruh penjuru negeri. Dengan cara ini, pendidikan bermutu bisa dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Omjay sudah membuktikannya berkeliling Indonesia baik online maupun Offline.
Pendidikan bermutu memang tidak mudah diwujudkan. Masih banyak kendala, mulai dari kualitas guru yang belum merata, keterbatasan sarana di daerah terpencil, hingga tantangan kurikulum dan teknologi. Namun, jika semua pihak berkomitmen—pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat, maka cita-cita ini bisa segera terwujud.
Kisah nyata Omjay guru di SMP Labschool Jakarta menjadi bukti bahwa seorang guru bisa memberi pengaruh besar. Dari ruang kelas kecil, ilmunya menyebar ke seluruh Indonesia.
Semoga semakin banyak guru Indonesia yang mengikuti jejak Omjay, agar pendidikan bermutu benar-benar dapat dirasakan oleh semua anak bangsa.
Omjay dan kawan-kawan komunitas guru informatika PGRI sudah memberikan contoh nyata, meskipun mengajar di sekolah swasta di Jakarta, beliau tidak hanya fokus pada siswanya, tetapi juga membantu guru-guru di daerah dengan berbagi strategi mengajar kreatif dan cara memanfaatkan teknologi. Inilah salah satu bukti bahwa mutu pendidikan bisa diperluas melalui kolaborasi dan berbagi.
Pendidikan bermutu diperlukan karena ia menjadi fondasi kemajuan bangsa. Tanpa pendidikan yang baik, sulit membayangkan Indonesia bisa bersaing di kancah global. Anak-anak yang dididik dengan mutu rendah akan kesulitan menghadapi perubahan zaman, terutama di era digital saat ini.
Pendidikan bermutu dapat diwujudkan melalui berbagai upaya, yaitu: peningkatan kompetensi guru, pemerataan akses pendidikan, kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman, serta pemanfaatan teknologi.
Omjay sudah membuktikan bersama kawan-kawan pengurus Ikatan Guru TIK dan Informatika PGRI bahwa pendidikan bermutu untuk semua itu penting agar Indonesia dapat mencapai Indonesia emas di tahun 2045 nanti.
Kapan Sebaiknya pendidikan bermutu dimulai untuk semua?
Pendidikan bermutu harus diwujudkan sejak dini, bahkan sebelum anak masuk sekolah formal. Semakin cepat anak mendapat pengalaman belajar yang baik, semakin besar peluang mereka tumbuh menjadi generasi berkualitas. Omjay sendiri memulainya sejak awal karier, dengan konsisten berbagi ilmu setiap hari lewat blog pribadinya dan forum guru, agar siapapun bisa belajar kapan saja tanpa batas ruang dan waktu.
Dimana pendidikan bermutu untuk semua harus dimulai?
Pendidikan bermutu tidak hanya harus ada di kota besar, tetapi juga di pelosok desa, daerah terpencil, hingga pulau terluar Indonesia. Prinsip keadilan dalam pendidikan menuntut agar setiap anak, di manapun ia berada, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Pendidikan bermutu untuk semua tidak melulu harus berada di kota besar, tetapi juga menyebar ke pelosok desa, daerah terpencil, hingga pulau terluar Indonesia atau 3T. Melalui jaringan internet, Omjay telah menembus batas geografis.
Dari Jakarta, Omjay dapat memberikan motivasi dan materi pembelajaran untuk guru-guru di Papua, Sumatera, Kalimantan, dan daerah lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan bermutu bisa hadir di mana saja jika ada kemauan untuk berbagi.
Penutupan
Pendidikan bermutu untuk semua memang menjadi cita-cita luhur bangsa, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ketimpangan fasilitas, kualitas guru yang belum merata, hingga kendala ekonomi masih menjadi penghambat. Meski begitu, harapan tetap ada jika semua pihak mau bersinergi dan bekerja bersama.
Demikianlah Kisah Omjay tentang Pendidikan Bermutu Untuk Semua, Benarkah Sudah Terwujud? Sebuah pertanyaan reflektif yang jawabannya masih perlu kita perjuangkan bersama. Ingatlah slogan lama, bersama kita bisa!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia