Mantan jurnalis; videografer Media Asing New Tang Dinasty Television (NTDTV). Blogger lifestyle, suka menulis isu lingkungan, seni budaya, traveling, kuliner dan fiksi. Kompasiana Next Top Content Creator 2024 || Peraih Brst in Fiction Kompasiana 2014. Tinggal di Bogor. IG @rachmatpy Tiktok @rachmat_py
HALO manteman Traveler Madyanger jumpa lagi kita. Kali ini saya mau sharing video kuliner unik ala Pasar Dhoplang di Desa Pandan, Slogohimo, Wonogiri. Pasar ini pasar unik loor. Karena hanya buka saat hari Minggu saja. Mulai buka jam 06.00 -- 10.00 wib saja.
Nah di pasar ini banyak dijual makanan khas tradisional, seperti bothok, besengek, tiwul, gatot, pecel, tempe benguk, bakwan, jadah, puli, dan masih banyak lagi.
Ada makanan unik dan langka, yang saya belum pernah makan. Makanan ini menurut saya memang jarang kutemui.
Untungnya, di sini saya ketemu kuliner atau makanan yang unik dan langka ala Wonogiren ini.
Sepertinya gak semua daerah mengenal makanan ini. Soalnya menyangkut buah yang jarang ditemui di beberapa tempat.
Makanan ini bernama Rempah Jambu Monyet atau disingkat Rempah Jambu.
Sesuai namanya bahan utamanya adalah jambu monyet. Di kota kelahiran saya Wonogiri, banyak jenis pohon ini.
Makanya Wonogiri terkenal dengan oleh-oleh kacang mete. Itu loor, camilan premium yang mahal harganya.
Mete itu terbuat dari kepala atau pentol buah jambu monyet ini. Sementara daging buah jambu monyet itu dibikin Rempah Jambu.
Buat tahu saja, jambu monyet meski keliatan ranum menggoda, namun kalau dimakan langsung rasanya "sepet". Banyak getahnya yang bikin gatal tenggorokan.
Makanya biasanya daging buah jambu monyet tidak dikomsumsi. Dibuang begitu saja, hanya diambil kepala metenya.
Daging buah jambu monyet inilah yang diolah menjadi makanan unik, Rempah Jambu Monyet. Lumayan daripada dibuang kan.
Bentuknya bulat-bulat sekilas mirip seperti bakso atau perkedel. Tapi makanan ini gak pakai tepung atau pun telur. Hanya berbahan dari daging jambu monyet yang dibumbui rempah-rempah.
Cara bikinnya ternyata simple. Namun butuh waktu 3 hari untuk membuatnya karena butuh proses "pendiaman" guna membuang getahnya. Agar rasa "sepet" hilang.
Daging jambu monyet dikupas, lalu dibersihin. Setelah itu jambu dideplok atau dihancurin. Kemudian dibumbui seperti ketumbar, bawang dan bumbu-bumbu lainnya.
Lanjut dikepal-kepal dibentuk bulatan. Tanpa campuran tepung ya. Setelah itu baru didhang atau ditanak di atas air. Bisa juga digoreng, Jadi deh. Katanya proses pembuatan butuh waktu 3 hari.
Nah makanan ini bisa berguna sebagai lauk pauk saat makan nasi. Rasanya enak juga. Gak sepet karena getahnya suah hilang.
Rempah jambu monyet ini bisa menjadi pengganti daging. Kalau pakai nasi hangat plus sambal terasi, pasti sedap.
Nah teman teman aa yang pernah cobain belum?
Btw makanan ini bisa sekaligus menjadi penjaga ketahanan pangan ya. Khususnya di kampung-kampung yang banyak pohon ini.
Teman-teman ada yang pernah coba cicipin?
Salam kuliner Nusantara.
@rachmatpy