Pada Desember 2019 kami berkesempatan mengunjungi sebuah piramida di Mesir, yaitu Piramida Agung Giza atau The Great Pyramid of Giza.
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Piramida ini diyakini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu. Piramida ini dibangun sekitar tahun 2560 SM.
Menurut tour guide kami, saat itu di Mesir dipercaya mempunyai 3 musim, yaitu musim tanam, musim panen dan musim banjir. Nah, pembangunan piramida ini konon dibangun saat musim banjir dan memakan waktu sekitar 20 tahun.
Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil)
Tidak jauh dari Piramida Agung Giza, ada 3 piramida yang lebih kecil. Piramida ini dipercaya untuk istri Khufu dan keluarganya.
Beberapa meter lebih jauh ke barat daya terletak Piramida Menkaure, penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.
Di dekat Piramida Agung juga terdapat Sphinx Agung, yaitu sphinx yang berukuran sangat besar. Dipercaya sphinx ini adalah penjaga dari piramida-piramida itu.
Sphinx adalah sebuah patung berkepala manusia dan berbadan singa. Mempunyai filosofi berkepala manusia melambangkan kebijaksanaan, berbadan singa melambangkan kekuatan.
Bagaimanapun selalu ada hikmah dari peristiwa di masa lalu. Piramida Agung Giza adalah salah satu peninggalan dari sejarah peradaban masa lalu yang menjadi penghubung dengan peradaban di masa sekarang ini. Banyak hal yang masih menjadi misteri. Banyak kisah yang belum terungkap.
Namun satu hal yang bisa saya ambil hikmahnya, semua raja pada jaman Mesir Kuno sangat memperhatikan bekal untuk kematiannya. Biasanya selama berkuasa mereka akan membangun piramida. Di ujung atas piramida juga tertulis kebaikan-kebaikan sekaligus kekurangan-kekurangan sang raja di masa hidupnya. Dengan menuliskannya, sang raja berharap dewa-dewa akan mengampuni dosa-dosanya.
Demikian kisah perjalanan saya menjelajah Piramida Agung Giza. Mohon maaf bila ada salah dalam tulisan saya dan semoga tulisan ini bermanfaat.
Thanks for reading.
Jakarta, 12 Juni 2021
Seliara
Referensi
Note:
Seliara Melukis Senja (10) Menjelajah Piramida Terbesar di Dunia
Serial "Melukis Senja" adalah rangkaian kisah tentang perjalanan yang pernah saya lalui, ingin dirajut dalam sebuah lukisan jemari, semoga bermanfaat dan menginspirasi
Karena senja adalah fenomena alam yang indah, yang membuat hati bahagia sekaligus sedih
Saya bersyukur bisa melakukan perjalanan ini. Semoga bisa menjadi sarana mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan, mengenal budaya, peradaban, mengambil hikmah, menambah teman dan semoga bisa mempertebal keimanan, merekatkan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Kisah perjalanan saya lainnya bisa dilihat dengan cara klik label "seliara melukis senja"
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Salam