Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

"Opening Hening" Pentas Sendratari Ramayana Prambanan

7 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:02 1818 8 5

"Opening Hening" Pentas Sendratari Ramayana Prambanan


Pada saat membeli tiket pertunjukan seni drama dan tari (sendratari) Ramayana di kawasan candi Prambanan, kami diberi tahu bahwa pintu masuk dibuka satu jam sebelum acara pentas dimulai. Jika jam pentas dimulai pukul 19.30, berarti mulai pukul 18.30 pintu masuk ke tempat acara sudah dibuka.

Saya pun penasaran, apa alasan pihak penyelenggara pertunjukan sudah membuka pintu masuk satu jam sebelum acara dimulai. Untuk membuktikan rasa penasaran itu, kami satu rombongan berusaha tiba di kawasan candi Prambanan satu jam sebelum jadwal acara pentas.

Awalnya masih sepi. Beberapa menit kemudian, pengunjung mulai berdatangan pada pertunjukan tanggal 20 Februari 2024 itu. Ketika kami masih duduk-duduk di luar gedung pertunjukan, dekat pintu masuk, datanglah dua orang pemain sendratari Ramayana dengan pakaian penari lengkap.

Para pengunjung pun bergantian ingin berfoto bersama pemain sendratari tersebut. Dalam hati saya berkata bahwa inilah alasan pengunjung bisa datang satu jam sebelum acara pentas dimulai.

Ada kesempatan untuk berfoto bersama pemain sendratari Ramayana. Tentu saja, para pengunjung harus bersabar untuk antre memperoleh giliran.

Saya yang tidak sabar menunggu giliran, memilih berswafoto dengan latar dua pemain atau penari sendratari Ramayana tersebut. Meskipun wajah saya kurang jelas terlihat, ada kenang-kenangan yang dapat disimpan.

Berswafoto dengan latar pemain sendratari Ramayana (dokpri)
Berswafoto dengan latar pemain sendratari Ramayana (dokpri)

Setelah beberapa saat berada di luar gedung, kami pun memutuskan untuk segera masuk ke tempat pentas sendratari Ramayana. Para penjaga berpakaian adat Jawa rapi. Mereka memberikan penghormatan dengan sangat santun. Para pengunjung disambut dengan sangat ramah.

Arena pentas masih sepi (dokpri)
Arena pentas masih sepi (dokpri)
Pada saat kami masuk ke gedung pertunjukan suasana masih cukup sepi. Banyak kursi yang masih kosong. Alat musik tradisional berupa gamelan masih belum ada penabuhnya. Para penabuh gamelan belum tampil.

Beberapa saat kemudian, saat waktu sudah dekat menunjukkan jam jadwal pentas, lampu diredupkan hingga gelap. Suasana pun menjadi hening.

Sayup-sayup mulai terdengar suara gamelan seiring dengan dinyalakannya lampu secara perlahan. Para penonton tidak ada yang bersuara. Suasana benar-benar hening.

 
Suara gamelan yang cukup nyaring membuat penonton dapat menikmati dengan nyaman. Tidak lama kemudian, muncul di atas panggung dua pembaca acara (MC) laki-laki dan perempuan dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa.

Setelah mengucapkan selamat datang kepada para penonton, ada sedikit dibacakan tentang sinopsis cerita sendratari yang akan dipentaskan. 

Kurang dari dua menit, kedua pembawa acara itu pun selesai melaksanakan tugas di awal pementasan. Lampu pun diredupkan lagi. Para penonton mulai bersiap-siap untuk menikmati pementasan sendratari Ramayana dengan durasi lebih dari satu jam.

Babak pertama mengisahkan suasana di tempat pelaksanaan sayembara membentangkan busur. Siapa yang berhasil membentangkan busur (panah) tersebut akan dinikahkan dengan Dewi Sinta.

Prosesi pelaksanaan sayembara membentangkan busur dapat dibaca dan ditonton dalam artikel brikut ini. 

Baca juga:

1. Burung Jatayu Mencoba Selamatkan Dewi Sinta
2. Hanoman Obong
3. Sugriwo Berkelahi dengan Subali
4. Roro Jonggrang

Bahan referensi:

Sejarah Sendratari Ramayana Prambanan

Penajam Paser Utara, 7 Mei 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2