Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Pertemuan Kesebelas Kelas GMLD PGRI Tentang Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah

26 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:56 327 7 3

Sebelum memulai materi, narasumber dan moderator kelas GMLD (Guru Motivator Literasi Digital) PGRI memberikan video di atas, dan semua peserta diminta untuk menontonnya di https://youtu.be/MxABHi1HC6k.

Dr. Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP., lulusan S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok Gede dan S2 MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) di UPN Veteran Jakarta dan S3 IM (Ilmu Manajemen) di UNJ. Berdinas di TNI AL selama 37 tahun.

Beliau telah mengikuti kursus sebagai guru bahasa Inggris di Luar negeri seperti Amerika (DLI) dan Australia (DITC) dan beberapa penugasan di Luar Negeri seperti Pramugari Haji dengan Garuda Indonesia, menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Cobra Gold di Thailand, Ausindo di Darwin Australia, COREL for English Teacher di Cambodia, Junior Officer Exchange di Singapore dan Malaysia. Kegiatan Navy To Navy Talk di Thailand, kunjungan ke lembaga bahasa dan Naval War College di Korea Selatan.

Penikmat lagu, suka travelling dan menulis. Menulis Buku Antologi dengan Omera dan Nubala Project, 5 buku solo dengan penerbit YPTD (Yayasan Thamrin Dahlan)

Motto: BELAJAR SEPANJANG HAYAT./ Hp. 081398870636/ IG: nani-kusmiyati
FB: nani kusmiyati. Ingin mendapatkan sertifikat atas nama : Dr. Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M.

narsum dan moderator kelas GMLD/dokpri
narsum dan moderator kelas GMLD/dokpri

Begitulah profil narsumber kita di pertemuan kesebelas ini. Seorang wanita tangguh yang baru saja menjadi purnawirawan TNI AL dengan pengabdian selama 38 tahun. Beliau sambil merawat anaknya yang sedang sakit saat menyampaikan materinya.

"Berikut ini sebagai pendahuluan pelajaran saya. Terus terang saya ingin sekali ahli di dunia Digital. Saya percaya bapak ibu di group ini sudah menguasai baik tingkat basic atau bahkan advanced seperti yang ada pada video yg telah di share mba Tanaya."

Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah

Di era digital saat ini, keterampilan digital menjadi kebutuhan mendasar untuk beradaptasi dengan dunia yang terus berubah. Tidak hanya untuk keperluan pekerjaan, keterampilan ini juga penting dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan, hingga pengelolaan bisnis. Artikel ini akan membahas manfaat keterampilan digital, tips dll secara garis besar.

Berikut ini manfaat Keterampilan Digital

1. Peluang Karier yang Lebih Baik.

Perusahaan di berbagai industri mencari tenaga kerja dengan kemampuan digital, seperti analisis data, pengelolaan media sosial, hingga pengembangan teknologi.

2. Efisiensi dan Produktivitas

Dengan keterampilan digital, individu dapat menggunakan alat seperti perangkat lunak manajemen proyek, aplikasi kolaborasi, dan otomasi untuk menyelesaikan tugas lebih cepat dan efisien.

3. Kemampuan Beradaptasi

Dunia kerja dan kehidupan terus berkembang dengan teknologi baru. Memiliki keterampilan digital membantu seseorang tetap relevan dan tangguh dalam menghadapi perubahan.

4. Inovasi dan Kreativitas

Teknologi digital memungkinkan siapa saja untuk berkreasi, baik melalui pembuatan konten, pengembangan aplikasi, maupun bisnis online.

Ibu Dr. Nani Kusmiyati ingin memberikan Tips untuk Menguasai Keterampilan Digital yang bapak ibu bisa pilih. Dan yang akan beliau praktekkan sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan kita.

1. Belajar Secara Mandiri

Gunakan platform pembelajaran online seperti Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning untuk mempelajari topik-topik seperti pengkodean, analitik data, atau desain grafis.

Seperti disebutkan pada video di atas.

Istilah-istilah diatas bisa dicari di internet ya . bapak dan ibu

Sebelum menuju tips berikutnya saat ini saya sedang belajar bahasa Inggris melalui apps Duolingo. Karena saat ini saya belum ada kelas bahasa Inggris, so saya harus menjaga bahasa Inggris saya

Silakan bapak ibu install dari play store "Duolingo"

Disini saya belajar dan kompetisi dengan orang-orang dari berbagai negara,..kita juga bisa memilih levelnya.

Saat ini AI atau Artificial Intelligence juga bisa membantu berkomunikasi dalam bahasa Inggris atau bahasa apa saja. Tapi saya belum mencoba.

2. Ikut Pelatihan dan Workshop

Banyak organisasi menawarkan pelatihan keterampilan digital, baik secara gratis maupun berbayar. Nah di video tadi ada alamatnya, nanti bisa dilihat lagi videonya.

3. Praktik Secara Langsung

Terapkan apa yang dipelajari dengan mencoba proyek nyata, misalnya membuat blog, mengelola media sosial, atau menjalankan kampanye digital.

Nah, tips ketiga sudah banyak dipraktekkan om Jay, para Nara sumber hebat sebelumnya juga bapak ibu. Saya belajar blog dari Om Jay. Saya belajar menulis artikel dari suhu-suhu saya bapak Dedi , ibu Kanjeng, sahabat saya ibu Aaam dan masih banyak lagi.

4. Bangun Jaringan Profesional

Bergabung dengan komunitas atau forum digital, seperti grup LinkedIn atau Meetup, untuk mendapatkan wawasan baru dan peluang kolaborasi.

5. Keamanan Digital

Melindungi data pribadi dan memahami dasar-dasar keamanan siber. Bisa cari di beberapa Referensi Buku dan Jurnal Ilmiah.

Mungkin ini bisa membantu:

1. Buku

"The Fourth Industrial Revolution" oleh Klaus Schwab
"Digital Skills for the 21st Century" oleh Mark Pegrum
"Data Science for Business" oleh Foster Provost dan Tom Fawcett

2. Jurnal Ilmiah

Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). "Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge." Teachers College Record.
European Commission (2020). "Digital Skills in the 21st Century: Trends and Challenges." International Journal of Advanced Research in Education.

Secara sederhana saya ingin berikan contoh betapa pentingnya Ketrampilan Digital untuk masa depan yang cerah. Ini yang paling basic yang pernah saya alami. Saya merasakan susah menyelesaikan studi saya ketika saya tidak memiliki ketrampilan digital.

Saat itu ketika saya berusaha menyelesaikan S3 saya. Terlebih ketika teman kantor yang ahli atau menguasai digital tampak sibuk, tidak tega untuk bertanya.


Sempat saya berfikir lama kepada siapa saya bisa minta tolong? Akhirnya saya browsing di google cara menggabungkan folder dengan folder pdf. Saya yakin para peserta pelatihan lebih expert dari saya. Akhirnya saya menemukan sendiri dan mencoba dan ternyata berhasil. Sangat mudah sekali.

Bapak ibu mungkin sering menggunakan I love pdf yang dapat di temukan di google.

Dengan menggunakan I love PDF, saya bisa split dan merge PDF. Saya juga bisa mengubah PDF to word demikian sebaliknya. Banyak sekali pilihan di I love PDF. Silakan mencoba jika baru mendengar sekarang

Saya yakin bapak ibu semua telah pernah mencoba. Pada saat penelitian saya menggunakan Excel untuk menghitung hasil kuesioner.

Bapak ibu akan bertanya mengapa tidak menggunakan Lisrel, yaitu perangkat lunak (software) statistik yang digunakan untuk mengolah data dengan metode Equation Modeling (SEM).

Mohon tidak bertanya secara detail tentang Lisrel ya karena saya pernah menggunakan sudah lama sekali pada saat pelajaran statistik di semester 2, mungkin Om Jay juga pernah belajar ini.

Jika bapak ibu ingin mengetahui Lisrel tinggal ketik saja di google. Karena faktor kepepet atau keterpaksaan untuk bisa akhirnya saya menjadi bisa karena belajar sendiri. Karena kesibukan di kantor, maka kuliah S3 tersendat-sendat walaupun akhirnya selesai juga.

Kembali kepada ketrampilan Digital,.saat ini anak muda sudah bisa menghasilkan banyak uang jika memiliki ketrampilan tersebut.

Sebagai contoh di percetakan di campus-campus atau tenaga administrasi di campus sudah ahli dan menguasai dunia digital.

Mereka yang banyak membantu keberhasilan para mahasiswa.

Jika saya sangat sibuk, draft disertasi yang telah saya buat sekian lama, saya serahkan ke anak-anak muda di percetakan yang expert. Tentunya saya mengganti uang lelahnya.

Jika saya sangat sibuk, draft disertasi yang telah saya buat cukup lama, saya serahkan ke anak-anak muda di percetakan yang expert untuk merapikan sesuai format ketentuan disertasi. Jika telah selesai saya meminta soft copynya untuk saya cek kembali.

Saya belajar ketika semua dilakukan dengan cara tidak manual maka akan mempercepat selesainya naskah. Anak-anak muda di percetakan bisa menghasilkan uang karena mereka menguasai digital.

Nah itu contoh sederhana anak-anak muda yang memiliki ketrampilan Digital dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pelajaran ini saya tutup ya,.walau belum dipersilahkan untuk ditutup oleh moderator dengan kesimpulan dibawah ini.

Sekali lagi nanti pertanyaan dikumpulkan ke moderator ya,..Insya Allah nanti akan saya jawab.

Kesimpulan:

Dengan menguasai keterampilan digital, individu tidak hanya dapat membuka jalan menuju masa depan yang cerah, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat. Mari mulai investasi waktu dan energi untuk mempelajari keterampilan ini!

Terima kasih Om Jay,.mba Tania sbg moderator,..bapak ibu peserta yang baik hati dan hebat,. semoga sharing ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat ya,..Silakan mencari istilah-istilah seperti saya sebutkan dalam pelajaran diatas,..dan bisa menuliskan di dalam blog nya. Have a nice day to all.

Nama: Emi Sudarwati
Dari: Bojonegoro Jawa Timur
1. Apa saja tren terbaru dalam e-commerce?
2. Bagaimana cara mengembangkan bisnis online untuk para pendidik?
3. Apa saja cara efektif untuk mengelola waktu digital?
4. Bagaimana cara menjaga keamanan data pribadi online?
5. Apa saja strategi untuk membangun jaringan profesional digital?
6. Bagaimana cara mengelola konflik online?
7. Bagaimana cara memanfaatkan blockchain dalam pembelajaran pada kelas menegah?
8. Apa saja implikasi etika AI dalam pembelajaran untuk kelas menengah?

Nama : Endang
Alamat : Bogor
Pertanyaan :
1. Untuk pemula yang masih belum melek digital kira-kira kemampuan atau ilmu digital apa yang harus kita kuasai?
2. Kadangkala kemajuan teknologi begitu cepat. Kita baru belajar 1 ilmu digital sudah ada lagi ilmu lagi. Bagaimana cara kita menyikapinya agar tidak ketinggalan ?

Terima kasih atas ilmunya!

Nama : Amin Suprihatin
Alamat: Wonosari Gunungkidul DIY
Pertanyaan:
Era digital begitu cepat pesat menjadi racun dlm dunia anak2 kita . Kemudian kita tdk mmpu dg mudah utk mengendalikan anak2 aplgi seorg guru. Kmdn ketika kita melihat ortu2 jaman now jg lebih suka dg dunia ini justru tdk mejd conth ank2nya  utk mengendalikan smua justru seolah berpasrah memasrahkan semua ke guru. Point' pertanyaan " bagaimana cara kita agar dapat mengendalikan anak2, kmdn kembalikan anak dg memiliki adab berdigital?

Nama : Yuyun Srimulyati
Asal    : Sumedang -Jawa Barat
Pertanyaan : Setelah menyimak paparan yang begitu menarik bagi saya, saya bisa memastikan bu Doktor adalah sosok pembelajar hebat yang pantang menyerah dengan semangat membara. Big shallutation for you
Untuk belajar bahasa saya sepakat dan sepaket bahwa practice makes perfect , dengan langsung praktik dapat mempermudah proses belajar.
Pertanyaan saya, seputar keterampilan digital hubungannya dengan si pembelajar itu sendiri.
1. Bagaimana edukasi digital dapat membantu meningkatkan kesadaran akan etika dan tanggung jawab digital?
2. Bagaimana cara memeroleh dan memvalidasi pengetahuan digital terutama untuk usia yang tidak muda lagi seperti saya?
3. Sejauh mana  akurasi AI dalam karya tulis ilmiah?  
Demikian pertanyaan saya dan terima kasih.

Jawaban untuk ibu Emi sbb:

Berikut penjelasan untuk setiap poin:

1. Tren Terbaru dalam E-Commerce

Live Shopping: Belanja langsung melalui video streaming.

Personalisasi AI: Rekomendasi produk berbasis data pengguna.

Peningkatan Penggunaan AR/VR: Untuk pengalaman belanja interaktif.

Sustainability: Fokus pada produk ramah lingkungan.

Social Commerce: Belanja melalui platform media sosial seperti Instagram atau TikTok.

Metode Pembayaran Inovatif: Termasuk cryptocurrency dan Buy Now Pay Later (BNPL).


2. Cara Mengembangkan Bisnis Online untuk Para Pendidik

Buat Kursus Online: Gunakan platform seperti Udemy atau Teachable.

Konten Edukatif di Media Sosial: Tawarkan video pendek yang mengedukasi.

Membership atau Subscription: Konten eksklusif berbayar.

Kolaborasi: Kerja sama dengan institusi atau influencer pendidikan.

Webinar dan Workshop: Adakan acara interaktif untuk menjangkau audiens baru.

SEO dan Digital Marketing: Optimalkan pencarian online untuk menjangkau lebih banyak siswa.


3. Cara Efektif Mengelola Waktu Digital

Gunakan Aplikasi Pengelola Waktu: Contoh: Google Calendar atau Notion.

Tetapkan Prioritas: Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix.

Batch Processing: Kerjakan tugas serupa dalam satu waktu.

Tetapkan Jam Digital-Free: Berikan waktu tanpa layar untuk istirahat.

Monitor Waktu Online: Aplikasi seperti RescueTime membantu menganalisis penggunaan waktu.


4. Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi Online

Gunakan Password Kuat: Kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol.

Aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication): Untuk keamanan ekstra.

Hindari Klik Tautan Tidak Dikenal: Waspadai phishing.

Gunakan VPN: Untuk perlindungan saat menggunakan Wi-Fi publik.

Backup Data Secara Berkala: Untuk melindungi data penting.

Periksa Izin Aplikasi: Jangan memberikan akses berlebihan pada aplikasi.


5. Strategi Membangun Jaringan Profesional Digital

Gunakan LinkedIn: Optimalisasi profil dan aktif dalam diskusi grup.

Ikuti Webinar dan Konferensi Virtual: Terlibat dalam sesi tanya-jawab.

Kembangkan Personal Branding: Posting konten berkualitas secara konsisten.

Bergabung dengan Komunitas Online: Grup atau forum yang relevan dengan bidang Anda.

Kolaborasi Digital: Proyek bersama atau co-creation dengan profesional lain.


6. Cara Mengelola Konflik Online

Tetap Tenang: Hindari respons emosional.

Berkomunikasi dengan Jelas: Sampaikan pendapat tanpa menyerang.

Pilih Medium yang Tepat: Jika perlu, alihkan diskusi ke ruang privat.

Dengarkan dengan Empati: Berusaha memahami sudut pandang lawan bicara.

Gunakan Mediator: Jika konflik tak kunjung selesai, libatkan pihak ketiga.


7. Memanfaatkan Blockchain dalam Pembelajaran di Kelas Menengah

Sertifikat Digital: Blockchain memastikan keaslian dan keamanan sertifikat siswa.

Penyimpanan Data Aman: Untuk data akademik siswa yang sulit dimanipulasi.

Gamifikasi Pembelajaran: Hadiah berbasis token untuk mendorong keterlibatan siswa.

Pelacakan Proses Belajar: Transparansi dalam perkembangan siswa melalui data terdesentralisasi.


8. Implikasi Etika AI dalam Pembelajaran untuk Kelas Menengah

Keberpihakan Data: Pastikan AI tidak menciptakan diskriminasi dalam proses belajar.

Privasi Siswa: Data siswa yang dikumpulkan harus dilindungi dan digunakan secara etis.

Pengaruh terhadap Guru: AI seharusnya mendukung, bukan menggantikan guru.

Transparansi Algoritma: Siswa dan guru harus memahami bagaimana AI mengambil keputusan.

Pengawasan Penggunaan: AI digunakan untuk mendukung, bukan untuk mengontrol.

AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengalami dunia digital dengan cara yang unik dan imersif. Berikut penjelasannya:

1. AR (Augmented Reality)

AR adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital ke dalam dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata khusus.

Ciri Utama:

Menambahkan elemen digital seperti gambar, teks, atau animasi ke dunia nyata.

Pengguna masih bisa melihat dan berinteraksi dengan lingkungan fisik mereka.


Contoh Penerapan:

Game: Seperti Pokmon Go, di mana karakter digital muncul di dunia nyata melalui layar.

E-Commerce: Aplikasi yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian atau furnitur secara virtual di rumah mereka.

Edukasi: Aplikasi yang menampilkan organ tubuh manusia dalam 3D untuk pembelajaran.



2. VR (Virtual Reality)

VR adalah teknologi yang menciptakan lingkungan digital sepenuhnya sehingga pengguna merasa seperti berada di dunia virtual. Untuk mengakses VR, diperlukan perangkat khusus seperti headset VR (contoh: Oculus Rift, HTC Vive).

Ciri Utama:

Mengisolasi pengguna dari dunia nyata dan menggantikannya dengan dunia digital.

Interaksi penuh dengan dunia virtual melalui gerakan tangan, kepala, atau perangkat tambahan.


Contoh Penerapan:

Game: Game imersif yang membuat pengguna merasa seperti berada di dalam permainan.

Simulasi Pelatihan: Seperti simulasi penerbangan untuk melatih pilot.

Edukasi: Eksplorasi virtual ke tempat-tempat bersejarah atau laboratorium simulasi.



Perbedaan Utama AR dan VR

Kesimpulan:

AR: Fokus pada melengkapi dunia nyata dengan elemen digital.

VR: Membawa pengguna ke dunia digital sepenuhnya.


Kedua teknologi ini memiliki potensi besar dalam hiburan, edukasi, kesehatan, dan industri lainnya.

Berikut jawaban dari pertanyaan ibu Endang Bogor:

1. Kemampuan atau Ilmu Digital yang Perlu Dikuasai oleh Pemula

Untuk pemula yang belum melek digital, berikut adalah kemampuan dasar yang penting dikuasai:

Dasar-dasar Komputer dan Internet: Cara menggunakan perangkat, mengakses internet, dan memahami aplikasi dasar seperti browser, email, dan pengolah kata (Microsoft Word, Google Docs).

Kemampuan Komunikasi Digital: Menggunakan platform komunikasi seperti WhatsApp, Zoom, atau Google Meet.

Pengelolaan File Digital: Cara menyimpan, mengatur, dan berbagi file di perangkat atau cloud (Google Drive, Dropbox).

Pencarian Informasi Efektif: Cara mencari informasi terpercaya di internet menggunakan mesin pencari (Google).

Keamanan Digital: Memahami dasar keamanan seperti membuat kata sandi yang kuat, menghindari tautan berbahaya, dan mengenali phishing.

Penggunaan Media Sosial: Cara membuat akun, berinteraksi, dan menjaga etika di media sosial.

Dasar-dasar E-Commerce: Cara berbelanja, melakukan pembayaran online, dan menggunakan dompet digital seperti OVO atau GoPay.


2. Cara Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Cepat

Belajar Secara Prioritas: Fokus pada keterampilan digital yang paling relevan dengan kebutuhan Anda saat ini. Misalnya, jika Anda ingin berjualan online, pelajari tentang marketplace atau media sosial.

Belajar Secara Bertahap: Mulai dari dasar sebelum melanjutkan ke topik yang lebih kompleks. Jangan merasa harus menguasai semuanya sekaligus.

Ikuti Kursus Online: Gunakan platform seperti Coursera, Udemy, atau YouTube untuk mempelajari ilmu baru.

Aktif di Komunitas: Bergabung dengan grup atau forum digital untuk mendapatkan pembaruan teknologi dan tips dari orang lain.

Manajemen Waktu untuk Belajar: Sisihkan waktu tertentu dalam seminggu untuk belajar hal baru agar tetap konsisten.

Belajar Menyesuaikan Diri: Pahami bahwa Anda tidak harus menguasai semua teknologi. Fokus pada keterampilan yang sesuai dengan tujuan Anda.

Selalu Update Informasi: Ikuti blog, podcast, atau berita teknologi yang relevan untuk mendapatkan pembaruan terkini.


Kesimpulannya, belajarlah secara bertahap dan fokus pada keterampilan yang paling Anda butuhkan. Teknologi adalah alat, kita harus pandai menggunakan alat rersebut.

Berikut penjelasan dari pertanyaan ibu Yuyun Sumedang:

1. Edukasi Digital untuk Meningkatkan Kesadaran Etika dan Tanggung Jawab Digital

Edukasi digital tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tetapi juga membangun kesadaran akan perilaku dan tanggung jawab di dunia digital. Berikut cara edukasi digital membantu:

Memahami Jejak Digital: Edukasi digital mengajarkan bahwa semua yang dilakukan di dunia maya meninggalkan jejak digital yang dapat berdampak pada reputasi pribadi atau profesional.

Penghormatan dalam Komunikasi Online: Pembelajar diajarkan untuk menghormati orang lain, menggunakan bahasa yang sopan, dan menghindari hate speech atau cyberbullying.

Kesadaran Privasi: Edukasi digital memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga data pribadi dan hak privasi orang lain, termasuk menghindari menyebarkan informasi tanpa izin.

Keamanan Informasi: Membantu pembelajar memahami pentingnya mengenali konten palsu, hoaks, atau berita yang menyesatkan, sehingga tidak ikut menyebarkannya.

Pemanfaatan Teknologi Secara Bertanggung Jawab: Mengarahkan pembelajar untuk menggunakan teknologi secara produktif, bukan sekadar hiburan, serta menghindari kecanduan teknologi.


Edukasi ini dapat disampaikan melalui:

Workshop digital literacy.

Materi pembelajaran interaktif berbasis aplikasi atau video.

Simulasi kasus

Semoga penjelasan ini sudah bisa menjawab ya!

Aura Kasih naik motor masa kini,
Lalu pergi dengan gaya nyentrik,
Terima kasih Mrs. Dr. Nani,
Selalu berbagi karya yang menarik

Jawaban untuk ibu Amin Gn Kidul

Mengendalikan anak-anak di era digital dan mengajarkan mereka adab berdigital adalah tantangan besar, terutama jika orang tua dan guru tidak bekerja sama secara aktif. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

1. Pendidikan dan Kesadaran bagi Orang Tua dan Guru

Pahami Dunia Digital: Orang tua dan guru perlu belajar tentang teknologi yang digunakan anak-anak agar dapat memberikan arahan yang tepat.

Tunjukkan Keteladanan: Orang tua harus menjadi contoh dalam menggunakan teknologi secara bijak, seperti membatasi penggunaan gawai saat bersama anak.

Kolaborasi Orang Tua dan Guru: Diskusikan peraturan dan strategi bersama untuk membentuk lingkungan digital yang sehat di rumah dan sekolah.


2. Memberikan Edukasi tentang Adab Berdigital kepada Anak

Ajarkan Nilai Etika Digital: Anak perlu tahu bagaimana berkomunikasi dengan sopan, menghargai privasi orang lain, dan tidak menyebarkan informasi palsu.

Diskusikan Konsekuensi Nyata: Beri contoh nyata tentang dampak negatif perilaku tidak bertanggung jawab di dunia digital, seperti cyberbullying atau penyebaran hoaks.

Latih Anak Mengenali Konten Berbahaya: Ajarkan cara mengenali konten tidak pantas, iklan manipulatif, atau bahaya predator online.


3. Aturan dan Pengawasan Penggunaan Teknologi

Tetapkan Batasan Waktu: Terapkan aturan screen time, seperti 1-2 jam sehari untuk hiburan digital.

Gunakan Teknologi Pengawasan: Gunakan parental control untuk memantau aktivitas online anak.

Ciptakan Zona Bebas Teknologi: Tetapkan area atau waktu tertentu, seperti waktu makan atau sebelum tidur, tanpa penggunaan gawai.


4. Mendorong Kegiatan di Dunia Nyata

Libatkan Anak dalam Aktivitas Sosial: Dorong mereka untuk bermain, bersosialisasi, atau mengikuti kegiatan seni dan olahraga.

Berikan Alternatif yang Menarik: Tawarkan buku, permainan kreatif, atau proyek DIY yang dapat menggantikan ketergantungan pada teknologi.


5. Memberikan Pendidikan Karakter yang Konsisten

Tanamkan Tanggung Jawab: Ajarkan anak bahwa teknologi adalah alat, bukan tujuan hidup.

Ajarkan Pengelolaan Diri: Berikan panduan tentang cara mengatur waktu dan prioritas antara belajar, bermain, dan berteknologi.

Dorong Refleksi: Minta anak untuk merenungkan dampak dari tindakan mereka di dunia digital, baik positif maupun negatif.


6. Pendekatan Berbasis Diskusi dan Empati

Komunikasi Terbuka: Ajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka lakukan di dunia digital tanpa menghakimi.

Dengarkan Kekhawatiran Anak: Seringkali anak terjebak dunia digital karena mereka merasa tidak didengarkan atau dipahami di dunia nyata.


7. Kolaborasi dengan Komunitas Sekolah dan Lingkungan

Program Literasi Digital: Selenggarakan workshop untuk anak, orang tua, dan guru tentang cara menggunakan teknologi secara sehat.

Kampanye Adab Berdigital: Sekolah dapat mengadakan program rutin yang menekankan pentingnya etika di dunia maya.


Kesimpulan:

Mengembalikan anak-anak ke jalur yang sehat dalam menggunakan teknologi memerlukan kerja sama antara orang tua, guru, dan masyarakat. Dengan kombinasi edukasi, keteladanan, dan aturan yang konsisten, anak-anak dapat diajarkan untuk menggunakan teknologi dengan adab dan tanggung jawab.

Berikut artikel tentang keterampilan digital untuk masa depan:

Keterampilan Digital untuk Masa Depan: Kunci Kesuksesan Abad 21
Dunia digital terus berkembang pesat, membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan peluang, keterampilan digital menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahas keterampilan digital yang dibutuhkan untuk masa depan.

Keterampilan Digital Utama
1. Pemrograman: Bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan JavaScript.
2. Analisis Data: Pengolahan data, visualisasi, dan interpretasi.
3. Desain Digital: Desain grafis, UX/UI, dan pengalaman pengguna.
4. Keamanan Siber: Perlindungan data, pengamanan jaringan, dan mitigasi serangan.
5. Pemasaran Digital: Strategi online, SEO, dan media sosial.

Keterampilan Digital Lainnya
1. Inteligensi Buatan (AI): Pembelajaran mesin, pengembangan algoritma.
2. Internet of Things (IoT): Pengembangan perangkat terhubung.
3. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR): Pengembangan pengalaman imersif.
4. Blockchain: Pengembangan aplikasi terdistribusi.
5. Komunikasi Digital: Manajemen media sosial, konten kreatif.

Manfaat Keterampilan Digital
1. Meningkatkan kesempatan kerja.
2. Membuka peluang wirausaha.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Membangun komunitas global.
5. Menghadapi tantangan global.

Cara Mengembangkan Keterampilan Digital
1. Kursus online (Coursera, Udemy, edX).
2. Pelatihan dan workshop.
3. Proyek pribadi.
4. Komunitas digital (GitHub, Stack Overflow).
5. Baca buku dan artikel terkait.

Tantangan dan Peluang
1. Kesenjangan digital.
2. Perubahan teknologi cepat.
3. Kebutuhan keterampilan adaptif.
4. Peluang inovasi.
5. Pengembangan karir.

Kesimpulan
Keterampilan digital merupakan kunci kesuksesan di abad 21. Dengan mengembangkan keterampilan ini, individu dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan peluang masa depan. Mulailah belajar dan mengembangkan keterampilan digital Anda hari ini!

Sumber
1. World Economic Forum.
2. UNESCO.
3. Organisasi Internasional Buruh (ILO).
4. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
5. Berbagai sumber online.

Demikianlah kisah omjay kali ini tentang Pertemuan Kesebelas Kelas GMLD PGRI Tentang Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana tercinta.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5