Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Pertemuan Kesebelas Kelas GMLD PGRI Tentang Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah

26 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:56 324 7 3

Kesimpulan:

Dengan menguasai keterampilan digital, individu tidak hanya dapat membuka jalan menuju masa depan yang cerah, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat. Mari mulai investasi waktu dan energi untuk mempelajari keterampilan ini!

Terima kasih Om Jay,.mba Tania sbg moderator,..bapak ibu peserta yang baik hati dan hebat,. semoga sharing ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat ya,..Silakan mencari istilah-istilah seperti saya sebutkan dalam pelajaran diatas,..dan bisa menuliskan di dalam blog nya. Have a nice day to all.

Nama: Emi Sudarwati
Dari: Bojonegoro Jawa Timur
1. Apa saja tren terbaru dalam e-commerce?
2. Bagaimana cara mengembangkan bisnis online untuk para pendidik?
3. Apa saja cara efektif untuk mengelola waktu digital?
4. Bagaimana cara menjaga keamanan data pribadi online?
5. Apa saja strategi untuk membangun jaringan profesional digital?
6. Bagaimana cara mengelola konflik online?
7. Bagaimana cara memanfaatkan blockchain dalam pembelajaran pada kelas menegah?
8. Apa saja implikasi etika AI dalam pembelajaran untuk kelas menengah?

Nama : Endang
Alamat : Bogor
Pertanyaan :
1. Untuk pemula yang masih belum melek digital kira-kira kemampuan atau ilmu digital apa yang harus kita kuasai?
2. Kadangkala kemajuan teknologi begitu cepat. Kita baru belajar 1 ilmu digital sudah ada lagi ilmu lagi. Bagaimana cara kita menyikapinya agar tidak ketinggalan ?

Terima kasih atas ilmunya!

Nama : Amin Suprihatin
Alamat: Wonosari Gunungkidul DIY
Pertanyaan:
Era digital begitu cepat pesat menjadi racun dlm dunia anak2 kita . Kemudian kita tdk mmpu dg mudah utk mengendalikan anak2 aplgi seorg guru. Kmdn ketika kita melihat ortu2 jaman now jg lebih suka dg dunia ini justru tdk mejd conth ank2nya  utk mengendalikan smua justru seolah berpasrah memasrahkan semua ke guru. Point' pertanyaan " bagaimana cara kita agar dapat mengendalikan anak2, kmdn kembalikan anak dg memiliki adab berdigital?

Nama : Yuyun Srimulyati
Asal    : Sumedang -Jawa Barat
Pertanyaan : Setelah menyimak paparan yang begitu menarik bagi saya, saya bisa memastikan bu Doktor adalah sosok pembelajar hebat yang pantang menyerah dengan semangat membara. Big shallutation for you
Untuk belajar bahasa saya sepakat dan sepaket bahwa practice makes perfect , dengan langsung praktik dapat mempermudah proses belajar.
Pertanyaan saya, seputar keterampilan digital hubungannya dengan si pembelajar itu sendiri.
1. Bagaimana edukasi digital dapat membantu meningkatkan kesadaran akan etika dan tanggung jawab digital?
2. Bagaimana cara memeroleh dan memvalidasi pengetahuan digital terutama untuk usia yang tidak muda lagi seperti saya?
3. Sejauh mana  akurasi AI dalam karya tulis ilmiah?  
Demikian pertanyaan saya dan terima kasih.

Jawaban untuk ibu Emi sbb:

Berikut penjelasan untuk setiap poin:

1. Tren Terbaru dalam E-Commerce

Live Shopping: Belanja langsung melalui video streaming.

Personalisasi AI: Rekomendasi produk berbasis data pengguna.

Peningkatan Penggunaan AR/VR: Untuk pengalaman belanja interaktif.

Sustainability: Fokus pada produk ramah lingkungan.

Social Commerce: Belanja melalui platform media sosial seperti Instagram atau TikTok.

Metode Pembayaran Inovatif: Termasuk cryptocurrency dan Buy Now Pay Later (BNPL).


2. Cara Mengembangkan Bisnis Online untuk Para Pendidik

Buat Kursus Online: Gunakan platform seperti Udemy atau Teachable.

Konten Edukatif di Media Sosial: Tawarkan video pendek yang mengedukasi.

Membership atau Subscription: Konten eksklusif berbayar.

Kolaborasi: Kerja sama dengan institusi atau influencer pendidikan.

Webinar dan Workshop: Adakan acara interaktif untuk menjangkau audiens baru.

SEO dan Digital Marketing: Optimalkan pencarian online untuk menjangkau lebih banyak siswa.


3. Cara Efektif Mengelola Waktu Digital

Gunakan Aplikasi Pengelola Waktu: Contoh: Google Calendar atau Notion.

Tetapkan Prioritas: Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix.

Batch Processing: Kerjakan tugas serupa dalam satu waktu.

Tetapkan Jam Digital-Free: Berikan waktu tanpa layar untuk istirahat.

Monitor Waktu Online: Aplikasi seperti RescueTime membantu menganalisis penggunaan waktu.


4. Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi Online

Gunakan Password Kuat: Kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol.

Aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication): Untuk keamanan ekstra.

Hindari Klik Tautan Tidak Dikenal: Waspadai phishing.

Gunakan VPN: Untuk perlindungan saat menggunakan Wi-Fi publik.

Backup Data Secara Berkala: Untuk melindungi data penting.

Periksa Izin Aplikasi: Jangan memberikan akses berlebihan pada aplikasi.


5. Strategi Membangun Jaringan Profesional Digital

Gunakan LinkedIn: Optimalisasi profil dan aktif dalam diskusi grup.

Ikuti Webinar dan Konferensi Virtual: Terlibat dalam sesi tanya-jawab.

Kembangkan Personal Branding: Posting konten berkualitas secara konsisten.

Bergabung dengan Komunitas Online: Grup atau forum yang relevan dengan bidang Anda.

Kolaborasi Digital: Proyek bersama atau co-creation dengan profesional lain.


6. Cara Mengelola Konflik Online

Tetap Tenang: Hindari respons emosional.

Berkomunikasi dengan Jelas: Sampaikan pendapat tanpa menyerang.

Pilih Medium yang Tepat: Jika perlu, alihkan diskusi ke ruang privat.

Dengarkan dengan Empati: Berusaha memahami sudut pandang lawan bicara.

Gunakan Mediator: Jika konflik tak kunjung selesai, libatkan pihak ketiga.


7. Memanfaatkan Blockchain dalam Pembelajaran di Kelas Menengah

Sertifikat Digital: Blockchain memastikan keaslian dan keamanan sertifikat siswa.

Penyimpanan Data Aman: Untuk data akademik siswa yang sulit dimanipulasi.

Gamifikasi Pembelajaran: Hadiah berbasis token untuk mendorong keterlibatan siswa.

Pelacakan Proses Belajar: Transparansi dalam perkembangan siswa melalui data terdesentralisasi.


8. Implikasi Etika AI dalam Pembelajaran untuk Kelas Menengah

Keberpihakan Data: Pastikan AI tidak menciptakan diskriminasi dalam proses belajar.

Privasi Siswa: Data siswa yang dikumpulkan harus dilindungi dan digunakan secara etis.

Pengaruh terhadap Guru: AI seharusnya mendukung, bukan menggantikan guru.

Transparansi Algoritma: Siswa dan guru harus memahami bagaimana AI mengambil keputusan.

Pengawasan Penggunaan: AI digunakan untuk mendukung, bukan untuk mengontrol.

AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengalami dunia digital dengan cara yang unik dan imersif. Berikut penjelasannya:

1. AR (Augmented Reality)

AR adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital ke dalam dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata khusus.

Ciri Utama:

Menambahkan elemen digital seperti gambar, teks, atau animasi ke dunia nyata.

Pengguna masih bisa melihat dan berinteraksi dengan lingkungan fisik mereka.


Contoh Penerapan:

Game: Seperti Pokmon Go, di mana karakter digital muncul di dunia nyata melalui layar.

E-Commerce: Aplikasi yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian atau furnitur secara virtual di rumah mereka.

Edukasi: Aplikasi yang menampilkan organ tubuh manusia dalam 3D untuk pembelajaran.



2. VR (Virtual Reality)

VR adalah teknologi yang menciptakan lingkungan digital sepenuhnya sehingga pengguna merasa seperti berada di dunia virtual. Untuk mengakses VR, diperlukan perangkat khusus seperti headset VR (contoh: Oculus Rift, HTC Vive).

Ciri Utama:

Mengisolasi pengguna dari dunia nyata dan menggantikannya dengan dunia digital.

Interaksi penuh dengan dunia virtual melalui gerakan tangan, kepala, atau perangkat tambahan.


Contoh Penerapan:

Game: Game imersif yang membuat pengguna merasa seperti berada di dalam permainan.

Simulasi Pelatihan: Seperti simulasi penerbangan untuk melatih pilot.

Edukasi: Eksplorasi virtual ke tempat-tempat bersejarah atau laboratorium simulasi.



Perbedaan Utama AR dan VR

Kesimpulan:

AR: Fokus pada melengkapi dunia nyata dengan elemen digital.

VR: Membawa pengguna ke dunia digital sepenuhnya.


Kedua teknologi ini memiliki potensi besar dalam hiburan, edukasi, kesehatan, dan industri lainnya.

Berikut jawaban dari pertanyaan ibu Endang Bogor:

1. Kemampuan atau Ilmu Digital yang Perlu Dikuasai oleh Pemula

Untuk pemula yang belum melek digital, berikut adalah kemampuan dasar yang penting dikuasai:

Dasar-dasar Komputer dan Internet: Cara menggunakan perangkat, mengakses internet, dan memahami aplikasi dasar seperti browser, email, dan pengolah kata (Microsoft Word, Google Docs).

Kemampuan Komunikasi Digital: Menggunakan platform komunikasi seperti WhatsApp, Zoom, atau Google Meet.

Pengelolaan File Digital: Cara menyimpan, mengatur, dan berbagi file di perangkat atau cloud (Google Drive, Dropbox).

Pencarian Informasi Efektif: Cara mencari informasi terpercaya di internet menggunakan mesin pencari (Google).

Keamanan Digital: Memahami dasar keamanan seperti membuat kata sandi yang kuat, menghindari tautan berbahaya, dan mengenali phishing.

Penggunaan Media Sosial: Cara membuat akun, berinteraksi, dan menjaga etika di media sosial.

Dasar-dasar E-Commerce: Cara berbelanja, melakukan pembayaran online, dan menggunakan dompet digital seperti OVO atau GoPay.


2. Cara Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Cepat

Belajar Secara Prioritas: Fokus pada keterampilan digital yang paling relevan dengan kebutuhan Anda saat ini. Misalnya, jika Anda ingin berjualan online, pelajari tentang marketplace atau media sosial.

Belajar Secara Bertahap: Mulai dari dasar sebelum melanjutkan ke topik yang lebih kompleks. Jangan merasa harus menguasai semuanya sekaligus.

Ikuti Kursus Online: Gunakan platform seperti Coursera, Udemy, atau YouTube untuk mempelajari ilmu baru.

Aktif di Komunitas: Bergabung dengan grup atau forum digital untuk mendapatkan pembaruan teknologi dan tips dari orang lain.

Manajemen Waktu untuk Belajar: Sisihkan waktu tertentu dalam seminggu untuk belajar hal baru agar tetap konsisten.

Belajar Menyesuaikan Diri: Pahami bahwa Anda tidak harus menguasai semua teknologi. Fokus pada keterampilan yang sesuai dengan tujuan Anda.

Selalu Update Informasi: Ikuti blog, podcast, atau berita teknologi yang relevan untuk mendapatkan pembaruan terkini.


Kesimpulannya, belajarlah secara bertahap dan fokus pada keterampilan yang paling Anda butuhkan. Teknologi adalah alat, kita harus pandai menggunakan alat rersebut.

Berikut penjelasan dari pertanyaan ibu Yuyun Sumedang:

1. Edukasi Digital untuk Meningkatkan Kesadaran Etika dan Tanggung Jawab Digital

Edukasi digital tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tetapi juga membangun kesadaran akan perilaku dan tanggung jawab di dunia digital. Berikut cara edukasi digital membantu:

Memahami Jejak Digital: Edukasi digital mengajarkan bahwa semua yang dilakukan di dunia maya meninggalkan jejak digital yang dapat berdampak pada reputasi pribadi atau profesional.

Penghormatan dalam Komunikasi Online: Pembelajar diajarkan untuk menghormati orang lain, menggunakan bahasa yang sopan, dan menghindari hate speech atau cyberbullying.

Kesadaran Privasi: Edukasi digital memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga data pribadi dan hak privasi orang lain, termasuk menghindari menyebarkan informasi tanpa izin.

Keamanan Informasi: Membantu pembelajar memahami pentingnya mengenali konten palsu, hoaks, atau berita yang menyesatkan, sehingga tidak ikut menyebarkannya.

Pemanfaatan Teknologi Secara Bertanggung Jawab: Mengarahkan pembelajar untuk menggunakan teknologi secara produktif, bukan sekadar hiburan, serta menghindari kecanduan teknologi.


Edukasi ini dapat disampaikan melalui:

Workshop digital literacy.

Materi pembelajaran interaktif berbasis aplikasi atau video.

Simulasi kasus

Semoga penjelasan ini sudah bisa menjawab ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5