Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, sering mengingatkan:
"PGRI bukan hanya organisasi profesi, tetapi gerakan moral guru Indonesia."
Sayangnya, tidak banyak yang mencatat kalimat penting ini dalam memori pendidikan bangsa.
HGN dirayakan,
tetapi PGRI tidak diingat sebagai ruh dari peringatan tersebut.
4. Melupakan PGRI Berarti Melupakan Perjuangan Guru Itu Sendiri
Kita merayakan guru,
tetapi melupakan rumah yang mempersatukan guru selama 80 tahun.
Ini ibarat:
memuji pohon, tapi melupakan akarnya,
memuja bunga, tapi mengabaikan tanah yang menyuburkannya.
Tanggal 25 November 1945, ratusan guru dari berbagai organisasi zaman kolonial berkumpul di Surakarta. Mereka menyadari bahwa perpecahan hanya melemahkan perjuangan. Maka mereka bersumpah untuk:
bersatu dalam PGRI,