Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
menjadi organisasi perjuangan,
organisasi profesi, dan
organisasi ketenagakerjaan.
Ini adalah sumpah yang sakral.
Ini adalah titik balik.
Ini adalah sejarah.
Tanpa peristiwa itu, tidak ada yang namanya Hari Guru Nasional.
Tetapi hari ini, sejarah itu seperti menguap dari kesadaran publik.
5. Banyaknya Organisasi Guru Mengaburkan Makna Persatuan
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul puluhan organisasi guru baru.
Kementerian bahkan mencatat ada 77 organisasi profesi guru yang diundang dalam dialog resmi.
Keberagaman organisasi tentu sah secara demokrasi.
Namun terlalu banyak wadah justru membuat perhatian publik terpecah.
Guru seperti kehilangan satu payung yang kokoh.
Publik menjadi bingung, bahkan sebagian guru sendiri tidak memahami sejarah PGRI dengan baik.
Padahal, dahulu guru-guru zaman awal kemerdekaan bersatu karena mereka tahu:
Perjuangan guru akan lemah jika terpecah-belah.
Hari ini, kita malah kembali kepada masa sebelum 1945, ketika organisasi guru beragam dan tidak satu suara.