Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

PGRI, KOGTIK dan Ribuan Guru di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional. Di Mana Ada Guru, Di Situ Ada PGRI: Suara dari Senayan yang Menggetarkan Hati Guru Indonesia. Inilah kisah Omjay kali ini di Kompasiana tercinta. Omjay datang langsung ke senayan bersama 78 organisasi Pendidikan.
Tidak ada pemandangan yang lebih menyentuh selain melihat ribuan guru berbondong-bondong ke Senayan.
Ada yang berangkat subuh-subuh, ada yang iuran ongkos, ada pula yang harus meninggalkan keluarga demi merayakan satu hari yang selalu mereka tunggu: Hari Guru Nasional atau HGN 2025, dan HUT PGRI ke-80.
Mereka datang bukan karena undangan, tetapi karena panggilan hati.
Mereka duduk bukan di kursi VIP, tetapi di kursi perjuangan.
Dan ketika mereka mengangkat tangan untuk menyambut Presiden Prabowo Subianto, ketika nama Prof. Unifah Rosyidi disebut, ketika seruan PGRI menggema... air mata banyak guru tidak bisa disembunyikan lagi. Ibunda Unifah Rosyidi ketua umum PGRI menggema di seantero negeri.
Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Senayan Arena bukan sekadar perayaan. Hari ulang tahun PGRI ke-80 di Britama Arena.
Ia berubah menjadi lautan harapan, ruang pengaduan, dan panggung persatuan ribuan guru dari seluruh penjuru negeri. Dari wajah-wajah lelah yang tiba subuh-subuh, dari langkah kaki yang datang dengan biaya pribadi, hingga pelukan sesama pendidik yang berjumpa, satu pesan menggema kuat:
"Selama guru masih berdiri, PGRI tidak akan pernah mundur."

Momentum ini tidak hanya merayakan profesi. Ia juga menjadi saksi bahwa guru Indonesia tidak pernah benar-benar sendirian.
Ribuan Guru Mengalir ke Senayan dan Britama Arena: Bukan Karena Undangan, Tapi Karena Panggilan Hati
Senayan pada pagi itu penuh warna. Ada yang datang naik bus rombongan, ada yang menumpang mobil teman, bahkan ada yang naik kereta dari kota seberang hanya untuk merayakan satu hari: Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80.