Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Kisah Omjay kali ini tentang RUU Sisdiknas dan Masa Depan Guru Indonesia: Peluang, Kekhawatiran, dan Harapan Baru dari Policy Forum on Education. Alhamdulillah Omjay sudah sampai sekolah setelah naik Gojek Motor dari Rumah.
Masa depan pendidikan Indonesia sangat bergantung pada kualitas guru. Apa pun kurikulumnya, secanggih apa pun teknologinya, pada akhirnya yang menentukan berhasil tidaknya pembelajaran adalah guru yang berdiri di depan kelas.
Karena itu, setiap regulasi yang menyentuh profesi guru selalu menjadi perhatian publik, terutama ketika pemerintah tengah menggulirkan RUU Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang membawa sejumlah perubahan besar.
RUU ini digadang-gadang sebagai payung hukum baru yang menyatukan berbagai aturan pendidikan dalam satu undang-undang. Harapannya, tata kelola guru lebih jelas, karier lebih pasti, serta profesionalisme guru semakin kuat. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak menilai bahwa perubahan ini berpotensi mengurangi perlindungan profesi dan menimbulkan ketidakpastian bagi guru honorer.
Dalam situasi itulah, Policy Forum on Education hadir sebagai ruang dialog publik yang sangat dibutuhkan untuk membahas masa depan tata kelola guru di Indonesia. Mari kita tonton videonya di bawah ini, https://www.youtube.com/watch?v=jNxsZJNSaqU.
Mengapa RUU Sisdiknas Begitu Krusial?
RUU Sisdiknas bukan sekadar revisi teknis, melainkan perubahan struktur besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Tiga isu utama yang sering muncul dalam diskusi publik antara lain:
1. Penyatuan Regulasi Pendidikan
RUU ini mencoba menggabungkan berbagai undang-undang menjadi satu. Secara teoritis, penyatuan ini membuat sistem lebih efisien dan mudah diterapkan.
Manfaatnya: Tidak ada lagi aturan yang saling tumpang tindih.
Risikonya: Jangan sampai penggabungan justru menghapus perlindungan-perlindungan penting dalam UU Guru dan Dosen.
2. Kepastian Status Guru Honorer
RUU Sisdiknas memberi ruang untuk menata ulang status guru non-ASN agar memiliki jalur karier yang lebih pasti.
Peluangnya: Honorer bisa mendapat akses profesi yang lebih layak.
Tantangannya: Jika aturan teknisnya tidak jelas, bisa menimbulkan gelombang baru ketidakpastian.
3. Penguatan Profesionalisme Guru
RUU ingin menegaskan bahwa profesi guru harus memiliki standar tenaga profesional yang jelas, termasuk peningkatan kompetensi.
Dampak positif: Guru semakin diakui sebagai profesi terhormat dan terstandar.
Kekhawatiran: Jangan sampai profesionalisme hanya berubah menjadi beban administratif yang melelahkan dan jauh dari substansi.
Policy Forum on Education: Ruang Aman untuk Membahas Masa Depan Guru
Ketegangan antara harapan dan kekhawatiran inilah yang membuat diskusi terbuka menjadi sangat penting. Policy Forum on Education hadir untuk mempertemukan pemerintah, akademisi, organisasi profesi, pemerhati pendidikan, dan hal yang paling penting adalah para guru itu sendiri yang sekarang ini menjadi buah bibir di komisi X DPR RI.
Forum ini akan membahas hal-hal seperti:
Bagaimana memastikan guru memiliki perlindungan hukum yang memadai?
Apa langkah yang harus diambil untuk memperbaiki distribusi guru antar daerah?
Bagaimana menyeimbangkan tuntutan profesionalisme dengan beban kerja yang realistis?
Bagaimana menguatkan organisasi profesi agar benar-benar menjadi mitra negara?
Diskusi-diskusi semacam ini tidak boleh tertutup. Pendidikan milik seluruh bangsa, dan guru adalah aktor utama yang harus didengar.
Tanggapan Omjay, Guru Blogger Indonesia: "Guru Jangan Hanya Jadi Objek Kebijakan"
Dalam pembahasan mengenai RUU Sisdiknas, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd atau Omjay---Guru Blogger Indonesia---memberikan pandangan yang sangat relevan untuk konteks hari ini.
Omjay menegaskan:
"RUU Sisdiknas harus membuat guru semakin profesional, bukan semakin terjerat administrasi. Suara guru dari seluruh daerah harus didengar. Jangan hanya ditentukan dari meja perumus kebijakan."
Sebagai penulis aktif dan pembina banyak komunitas guru, Omjay memahami betul kondisi guru di lapangan. Menurutnya, masalah utama bukan pada kemauan guru untuk berkembang, tetapi pada keterbatasan akses dan tumpukan aturan yang sering tidak sesuai realitas sekolah.
Ia kembali menegaskan:
"Guru ingin maju, ingin belajar, ingin terus berkembang. Tetapi kalau regulasi terlalu rumit, fasilitas terbatas, dan ruang kreativitas dibatasi, inovasi pembelajaran tidak akan berkembang. RUU ini harus memberi kebebasan, perlindungan, dan kepastian."
Omjay juga menyambut baik adanya Policy Forum on Education:
"Forum seperti ini sangat penting agar guru tidak hanya menjadi objek kebijakan. Guru harus menjadi subjek perubahan pendidikan."
Harapan Besar untuk Pendidikan Indonesia
RUU Sisdiknas adalah momentum besar yang akan menentukan arah pendidikan Indonesia puluhan tahun ke depan. Karena itu, isinya harus dirancang dengan mendengarkan suara lapangan---bukan hanya perspektif birokrasi.
Harapan publik sangat jelas:
Guru memiliki karier yang pasti dan sejahtera.
Perlindungan profesi diperkuat, bukan dilemahkan.
Beban administrasi dikurangi, diganti dengan pengembangan kompetensi yang bermakna.
Pemerintah dan guru membangun kemitraan sejajar.
Regulasi pendidikan dibuat transparan dan partisipatif.
Masa depan pendidikan Indonesia tidak akan terwujud tanpa guru yang dihormati dan diberdayakan. Karena itu, pembahasan RUU Sisdiknas harus ditempatkan sebagai agenda nasional yang melibatkan pikiran dan aspirasi seluruh pendidik di negeri ini.
Selama guru diperkuat, maka pendidikan akan bergerak maju. Dan selama suara guru didengar, maka masa depan bangsa akan terjaga. Mari kita jaga guru Indonesia. Hidup guru, hidup PGRI, Solidaritas yes!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia
